Ati-ati banyak typo bertebaran di mana-mana. Enggak tau kenapa pengen banget update dan dipaksain.. Jadi entahlah. Tadinya minao mau pake bahasa loe-gue tapi takut terlalu kasar. Tapi setelah di edit pake bahasa aku-kamu entah kenapa rasanya si nandi jadi kurang laki. Yah.. Nggak tau lah. Baca dan menurut kalian gimana??
*Ngarep pake banget😅😅
*************************
Nandi POV
"Ambilin baju gih. Dilemari nggak ada." Ucap anita terus terang mengutarakan tujuannya.
"Oh.. bilang kek dari tadi. Kirain mau ngasih jatah." ucapku lirih berjalan ke kamar tempat penyimpanan baju yang mungkin masih dapat didengar dengan jelas oleh anita.
"Apa loe bilang barusan??" Tanya anita dengan galak melipat tangannya didepan dada. Aku yang mendengar pertanyaan tersebut kembali berbalik menatap anita. Menggelengkan kepalaku tersenyum memamerkan deretan gigi terbaik ku yang membuat anita merasa gemas dengan tingkah laku ku.
"Hmm.. nita sayang, sekarang tambah galak aja ya"
"..."
Treeetttttt trettttttttttt. Suara bel rumah terdengar nyaring ditelinga.
"Kok ada tamu sih? Jangan- " ucapannya menggantung mendengar sebuah teriakan anne yang khas. mata anita membulat kaget mendengar teriakan itu. Aku berdiri mematung merasa kesal dengan kebodohan yang baru saja kulakukan. Mereka beneran nyusul kesini? Seharusnya aku memang tidak mengajak dan mengirim mengirim alamat villa ini. Aku sangat menyesalinya.
Anita langsung mendorongku kearah tangga. Langkahnya mendorong tubuhku tiba-tiba terhenti."Baju! Mana bajunya? Ma-maksud gue pinjem baju" ucapnya panik. Aku langsung menyeretnya kembali ke kamar dan memilihkan beberapa pakaian yang sengaja aku tinggal disini.
"Pilih yang loe mau, gue bakal ngalihin perhatian mereka sementara loe ganti baju" ucapku cepat menutup kembali pintu kamar sebelum melanjutkan langkah menemui para manusia tengil itu diruang tamu.
"Heh kutu kupret, loe tega banget bolos nggak ngajak - ngajak kita?" ucap mike kesal tak terima begitu melihatku muncul diruang tamu. Aku yang mendengar perkataannya hanya tertawa dengan sedikit rasa kesal disetiap tawa yang sengaja aku perlihatkan.
"Well. Gue sama anita nggak ada rencana bolos tuh" ucapku duduk menengadah menatap langit - langit rumah memikirkan betapa konyol nya kami yang terpaksa bolos sekolah, walaupun sebenarnya tidak direncakan sama sekali. Tanpa sadar aku tersenyum yang langsung mendapat toyoran dari radiz.
"Loe kenapa man? Gila?" ucap radiz yang membuat aku sedikit kesal dengan kelakuannya.
"Mana anita?!" bentak anne galak. Aneh juga kenapa gadis cerewet itu diam sejak tadi dan hanya memperhatikan aku di samping mike. Biasanya dia bakalan nyerocos seperti anita dulu sebelum kami mulai berpacaran.
"Loe nggak beneran ngebobol dia kan? " ucap anne dengan ngawurnya yang membuat dua manusia tengil, mike-radiz menatapku dengan curiga. Aku langsung was - was dengan tatapan mereka itu. Apa lagi jika mereka melihat penampilan anita yang hanya memakai mantel dengan rambutnya yang panjang dan basah tergerai.
"Jauh - jauhin tuh pikiran kotor kalian dari muka gue! Bentar gue panggilin" Ucapku kesal dengan prasangka buruk sahabat - sahabatku sendiri yang nggak percaya. Aku berjalan dengan cepat dan terpaksa berhenti mendadak yang membuat mereka kaget.
"Jangan ada yang ngikutin gue" ucapku tegas yang membuat mereka cukup terkejut dengan perkataanku yang tiba-tiba.
"Ah elah, sejak kapan loe main rahasia - rahasiaan sama kita? Udah mulai nggak bener nih..?" cercah mike menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya dengan ucapanku barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Fience
Teen FictionMemiliki dan menyimpan perasaan pada seseorang yang sangat dekat kita memang sangat menyiksa. Hal itulah yang terjadi pada anita dan nandi. Keduanya sangat dekat dan tidak memiliki batasan apapun hal inilah yang membuat kata yang tidak seharusnya d...