DFH-3

4K 324 55
                                    

Happy Reading Minna-san.😘

---

"Emm, Ayuki-chan mau kedoktel!" Serunya riang, kepala berambut coklat sedikit pirang miliknya bergoyang ketika gadis kecil itu mengangguk dengan semangat. Yang kembali membuat Naruto mencubit pipi tembem Putri kecilnya dengan gemas.

***

"Papa.., Ayuki-chan takut."

Gadis kecil menggemaskan itu kembali bersuara. Membuat lagi-lagi pria dewasa yang menggendongnya itu tersenyum.

Sejak kedatangannya ke rumah sakit didaerah distrik Shinjuku, anak yang sedari tadi berada didalam gendongan hangatnya itu merengek, memintanya untuk pulang dan tak ingin bertemu dengan dokter, yang dianggap menakutkan oleh balita bertubuh sedikit montok itu.

"Dokternya tak menakutkan sayang, percaya sama Papa, hemm."

"Tapi..., kata Natsu Onii-chan doktelnya-"

"Jangan percaya Natsu, anak itu suka berbohong."

Menghela nafasnya pelan, Naruto dengan perlahan menurunkan tubuh gadis kecil menggemaskannya itu dari gendongan hangatnya, mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh sedikit montok milik Ayuki.

"Sayang.., dengarkan Papa, anak papa ingin sembuh bukan?" Tanya Naruto yang spontan membuat anaknya itu menganggukkan kepala berambut coklat sedikit pirang miliknya.

"Jadi Ayuki-chan percaya sama papa?"

"..." Kembali terdiam, balita berusia tiga setengah tahun itu tak menanggapi ucapan sang ayah, mata bulat sedikit berair miliknya sedari tadi berusaha tak melihat kearah mata yang memiliki warna yang sama dengannya, sedang jari telunjuk mungil balita lumayan montok itu di gigit-gigitnya kecil, tanda bahwa balita yang menjadi sumber kebahagiaan dari arsitek kenamaan Jepang itu sedang ketakutan dan ragu diwaktu yang bersamaan.

"Baiklah..., begini saja, jika anak papa mau ke dokter, papa akan membelikan apapun untuk Ayuki, bagaimana?"

Mata bulat berwarna biru cerah itu sedikit memberanikan diri untuk menatap kearah mata yang memiliki warna sama dengan mata didepannya, "Papa janji?" Cicitnya pelan, yang dengan cepat membuat kepala bersurai sewarna kelopak bunga matahari itu mengangguk, "Hemm, papa janji. Tapi, Ayuki-chan juga harus janji untuk ke dokter, setuju?"

Terlihat sedikit berpikir. Balita dengan tingkah lucunya itu sedikit memainkan tangan mungilnya pada kepala berambut coklat sedikit pirang miliknya, menunjukkan gaya berpikir pada umumnya ke Naruto. Yang lagi-lagi membuat ayah muda itu berusaha keras untuk tidak mengacak rambut putrinya gemas. "Doktelnya tak menakutkan, sepelti yang Natsu Onii-chan katakan bukan Papa?"

"Tak menakutkan sedikitpun." Serga Naruto cepat, yang membuat senyum ceria balita sedikit montok itu kembali terlihat.

"Baiklah, ayo Papa kita ke doktel!"

"Siap tuan Putri!" Kata Naruto lagi, menunjukkan pose hormat layaknya prajurit kerajaan yang siap menerima titah dari sang Putri.

"Ayuki-chan sayang Papa." Ujar balita montok itu lagi, yang dengan cepat memeluk leher pria besar didepannya.

"Papa juga sangat menyayangi Ayuki-chan."

Tak berapa lama setelah acara berpelukan ayah dan anak itu, mereka kembali berjalan, melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda karena rengekan dari balita bertubuh sedikit montok itu.

Dan dari arah yang berlawanan, terlihat seorang gadis cantik bersurai indigo lembut lengkap dengan jas putih khas dokter yang membalut tubuh rampingnya berjalan dengan terburu-buru dari arah yang berlawanan. Membuat ayah dan anak itu sejenak berpapasan dengan dokter yang terlihat terburu-buru itu.

Dear Future Husband [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang