Pagi itu cuaca mendung. Sepanjang jalan menuju sekolah terasa lengang. Belum jam enam, aku sudah sampai di sekolah. Dengan langkah santai aku melewati lorong lapangan sekolah, sangat sepi...agak aneh....kuputuskan untuk langsung masuk ke kelas. Separuh jalan terlewati...tiba tiba aku merasa lebih cepat sampai di kelas lebih baik, langkah setengah lari... daripada harus berada di lapangan yang luas ini sendirian...hihhhh...
Sampai di ujung lorong dekat UKS, aku sedikit ragu, karena harus melewati tangga tua yang selalu sukses membuat bulu kudukku berdiri saat melewatinya. Terbuat dari kayu dan berdecit tiap kali beradu dg telapak kaki orang orang yg melewatinya. Kalian pasti tahu betapa menyeramkannya hell's sound itu....
Langkah kakiku menaikinya setengah ragu. Tiga atau empat anak tangga kunaiki, aku mendengar derap langkah berirama dari atas. Sontak aku kembali turun. Dan benar saja. Sepasukan tentara Jepang berjalan turun. Ekor mataku melihat sekilas...ada salah satu kakak kelas juga menaiki tangga itu dengan santainya...."tertembus" oleh rombongan pasukan tadi... Tentu tidak shock... karena dia jelas tidak melihat kejadian ini....
Salah satu dari Japanese Troops itu tidak memiliki mata, seperti bekas tembakan di mata kirinya...berlumuran darah. Ada juga yang memegang "kepalanya sendiri" di tangan kirinya. Ah, aku selalu gemetar kalau mengingatnya...karena kepala itu hampir menyentuh tanganku tadi... aisshhh...
Setelah telingaku tidak lagi mendengar derap langkah itu, aku berlari secepat yang aku bisa untuk menjauh dari tangga itu...
Saking takutnya....aku tidak kuasa untuk menyampaikan pesan tentara yg di AlTug.... yang mencari pasukannya... mungkinkah "rombongan" di tangga tadi itu???... Ahh... Hihhhh..
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror True Story
HorrorPengalamanku yang terlahir sebagai anak dengan kemampuan melihat makhluk lain. Awalnya mungkin terasa begitu sulit, tetapi dibalik semua itu, kurasa sang pencipta memiliki maksud tersendiri. Dan perlahan aku mulai bisa menerimanya Ternyata seru jug...
