Gadis Pembawa Sesajen di Tabanan

100 9 0
                                    

Usai sudah menyeberangi selat Bali. Selamat tinggal kapal feri pertamaku. Bus langsung tancap gas melewati kegelapan malam hutan di Tabanan. Bus melaju dengan kecepatan penuh di sebuah jalan lurus yang cukup sepi.
Sebagian besar temanku yang berada di bus yang menuju kota ini sudah mulai kelelahan setelah perjalanan panjang. Tetapi beberapa dari mereka masih terbangun dan bersenang-senang. Enam dari temanku itu sibuk tertawa, membahas hal-hal lucu yang mengocok perut.

Tiba-tiba saja bus berhenti. Ternyata kemacetan panjang terjadi di depan bus kami.

Di tengah keributan itu, ekor mataku menangkap bayangan manusia ditimpa sorot lampu kendaraan. Oh, ternyata seorang gadis Bali -eh, bukan orang- berdiri di pinggir jalan. Hatiku terganggu sehingga aku melihat lagi dengan konsentrasi penuh.

Gadis itu membawa sesajen ditangan kirinya. Aku tidak terlalu bisa melihat wajahnya. Tubuh cantiknya dibalut pakaian tradisional Bali lengkap...yahh... sangat cocok untuknya. Kebaya putih dan kain merah melingkar di pinggang. Rambut disanggul rapi ala Bali. Pandangan kosong menerawang jauh...pucat..

Radar sixth sense-ku mengatakan bahwa ini adalah cerita sedih, saat sang gadis ada di hari bahagianya.. Ya... dia meninggal saat menuju prosesi pernikahannya.

Bisikannya mengatakan :

"Tolong sampaikan kepada calon suamiku untuk merelakan takdirku ini. "

Aku mencoba paham.

Sejurus kemudian, fokusku buyar, karena suara temanku.

"Ran, kon ndelok apa? " Atha setengah teriak.

Aku hanya tersenyum dan menjawab "Nggak papa. "

Karena akan kuceritakan di sini nanti Bro....

Untuk calon suaminya siapapun itu, cobalah untuk merelakan gadismu, kembali ke Penciptanya....

Horror True StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang