Part 6

119 1 0
                                    

Kemana ??

Minggu itu tak tu temui keramahan itu.
Sebab kau memang tak datang entah alasan apa yang menjadi penyebab nya . Dalam hati merasa ada yang kurang,dalam hati selalu ingin tau sebuah jawaban,tapi aku tersadar hal tersebut harusnya tak terlalu ku pusingkan . Karna apa ?? Karna kau bukan siapa siapa. Kita hanya teman dan tak lebih dari itu.

Mencoba melegakan nafas sembari melangkahkan kaki untuk pulang ke rumah. 

Dan sesekali lagi ku mencoba menekankan hati untuk mengingat satu hal tentang peranku ini. Aku hanyalah seorang  pengagum diam diam.

1 Minggu berlalu tibalah pada tanggal berikutnya,seperti biasa aku yang tengah duduk dengan teman temanku sambil melepas rindu,bercanda ria menunggu murid lain datang dan yang pasti menunggu pelajaran akan dimulai.

Selang berapa menit,pelajaran di mulai ku tengokkan kepala ku kearah belakang berharap kau datang.

Tiba tiba suara pintu terbuka oleh sesorang, sekejam ku liat siapa kah itu? Ternyata itu kawanku dan bukan kau .
Dalam hati ah sudahlah fokus lagi dengan pena dan buku ku.

September adalah bulan spesial untuk ku,tanpa sadar ternyata usia ku menginjak 19 tahun.
Tapi ada hal yang membuatku sedih karna sampai saat ini belum ada pencapaian yang ada. Aku berharap mungkin tahun depan saat aku sudah lulus dari sekolah ini.
artinya kita tidak akan bisa bertemu lagi .
Benar saja sepanjang bulan september aku tidak pernah melihat senyum itu dan mendengar suara khasmu .

Sekali aku mencoba membuang gengsiku pengambil ponsel yang ada didalam tasku untuk mengirimkan pesan whattsap padamu. Menanyakan alasan tidak hadirnya dirimu dikelas.
Sontak kau menjawab,aku sedang sibuk dengan pekerjaanku.
Ah sudahlah ! Dalam hatiku

Oktober .
Minggu telah berganti bulan dan pada akhirnya kau pun msih belum nampak di ruangan ini ,sontak saja bukan hanya aku yang bertanya kawan kawan pun mulai mempertanyakan kehadiranmu.

Dalam chatting di sebuah grub,mereka mempertanyakan kabarmu mengapa tak pernah hadir lagi ke sekolah ? Kau pun menjawab .

Maaf ya,iya skarang lagi sibuk kejar target. (Dalam hati bertanya maksudnya apa)

Sebelum mereka mempertanyakan hal itu kpdamu,aku pernah tidak sengja meliat balasan komentar akun instagrammu di kolom intsagram teman kita,(tak mau menyebut nama)
disitu seakan kau hendak menikah.
Sontak saja diriku semakin bertanya tanya di tengah teman yang lain membenarkan perkataan itu saat kita sedang makan siang di salah satu tempat nongkrong yang menjadi favorit.
Mimik mukaku seketika berubah menjadi sedih seakan tak percaya tapi mencoba untuk bersikap seperti biasa saja agar tak adaa yang curiga . (Masih tak percaya)

Hingga pada akhirnya di perjelas lagi di chatt grub whattsap milik kelas.

Pada awalnya aku ragu,aku tak percaya secepat itukah?
Hingga pda akhirnya aku pun memberanikan diri untuk menanyakan langsung pda mu pura pura bercanda dalam sebuah chatting whattsap . Sembari menenkan hatiku supaya baik baik saja.

Apa kabar ? Ucapku
Alhamdulilah baik,kamu juga gimana kabarnya ? (Jawabmu)
Aku baik juga,gak pernah kelihatan sekarang ? (Aku)
Heeeehe iya nih lagi sibuk kejar targett . (Kamu)
Ciyee yang mau nikah,mana undangan nya jawabku .. (Menekan kan hati yang sebenarnya mulai merasa hancur)
hehe iya doain aja biar lancar dan cepet selesai urusan nya . (Jawabmu)
Amin,sembari nenambahlan emotikon tersenyum lebar di belakang nya seperti ikut bahagia (dalam hati sekali lagi pupus dan memang sudah tak boleh berharap lagi)

semenjak saat itu aku percaya bahwa apa yang di katakan teman temanku benar adanya.
Meski sulit aku mencoba untuk tetap ikhlas dan menerima nya karna mungkin kau memang bukan takdirku melainkan takdir orang lain .





Cinta Sepihak 💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang