What Happens to Church Today?

52 0 0
                                    


Beberapa waktu yang lalu; saya menonton berita di tv yang mengulas perihal gereja Hillsong, Australia. Menurut anchor tvnya, Hillsong adalah gereja yang paling pesat pertumbuhannya di Australia dan tetap bertumbuh dibanding dengan gereja-gereja lain yang semakin lama semakin melempem. Komentar pertama dari Marc Fennell yang menjadi news reader saat itu sangat menarik. Dia mengulas bahwa populasi orang Kristen di Australia semakin lama semakin merosot. Anggota jemaat di berbagai gereja menurun secara drastis tetapi gereja Hillsong tetap bertumbuh bahkan membuka cabang di berbagai belahan dunia. Wow!

Menurut Marc, kebanyakan jemaat dari gereja Hillsong adalah kawula muda. Di dalam liputan televisi tersebut, Marc mewawancarai beberapa jemaat dari gereja Hillsong. Keempat orang yang diwawancari oleh Marc, semuanya mengaku sebagai umat Kristen sebelumnya tetapi mereka tidak mau lagi ke gereja sampai mereka diajak untuk ke gereja Hillsong dan betah di situ sampai sekarang. Ketika ditanyai faktor apa yang menarik dan membuat mereka betah beribadah di gereja Hillsong; ada empat persamaan yang layak untuk disimak.

Pertama, ibadah di Hillsong begitu hidup tidak membosankan. Kedua, gereja Hillsong perduli terhadap mereka, mereka dapat merasakan kasih Kristus. Ketiga, lewat gereja Hillsong mereka dipertemukan dengan Tuhan, betul-betul merasakan hubungan yang dekat dengan Tuhan yang tidak pernah mereka alami sebelumnya. Keempat, kotbah-kotbah yang diajarkan lewat gereja Hillsong dapat diaplikasikan ke dalam hidup mereka sehari-hari tidak seperti kotbah-kotbah yang mereka dengar sebelumnya yang cuma retorika pendeta!

Dalam tulisan ini saya tidak akan berkomentar mengenai gereja Hillsong tetapi saya mau berbicara panjang lebar mengenai kemunduran gereja-gereja yang ada di Australia, di Sydney pada khususnya karena saya tinggal di Sydney.

Saya sendiri ketika beberapa kali melewati real estate agent, satu atau dua kali melihat ada gedung gereja yang mau dijual. Beberapa bangunan gereja di Sydney malah sudah beralih fungsi menjadi teater, sekolah dan ada juga yang kosong, mungkin menunggu untuk dijual.

Apa yang menyebabkan kemunduran gereja di Sydney? Apa yang membuat jemaat kehilangan iman akan Tuhan sehingga membuat mereka meninggalkan gereja dan sekarang mengaku tidak lagi percaya Tuhan? (hal ini dapat dilihat dari pengakukan mereka lewat survey yang dilakukan oleh Australia Bureau of Statistics)

Apa yang menjadi kesalahan gereja?

Saya sendiri berbakti di salah satu gereja yang lumayan terkenal dan terletak di pusat kotaSydney. Dulu, beberapa puluh tahun yang lalu ketika saya dari mulai pertama kali beribadah, gedung gereja penuh sesak, kalau telat dapat tempat duduk di pojokan. Gedung gereja di mana saya berbakti sangat unik. Dalam satu gedung gereja yang sama terdapat banyak ruangan kebaktian dan berbagai jemaat dengan ciri ibadah yang berbeda namun bernaung dalam satu wadah gereja.

Di tempat saya beribadah ini, jemaatnya terdiri dari berbagai suku bangsa dan memiliki ciri ibadah gereja yang modern. Semakin lama pola ibadahnya lebih menjurus ke arah karismatik. Selama beberapa periode; setelah seorang gembala senior diganti, gereja ini mulai menghadapi masalah. Pengganti yang berikut masih lumayan dapat mempertahankan jemaat yang ada tetapi ketika ia diganti dan ketika gereja tidak lagi memiliki figur seorang pemimpin yang kuat, mulailah jemaat ini mengalami kegoncangan.

Situasi menjadi lebih buruk ketika terdapat beberapa orang berpengaruh membuat beberapa kubu dalam gereja dan berbagai masalah internal terjadi. Saya sendiri tidak memihak kepada kubu yang manapun karena saya ke gereja untuk beribadah tetapi ternyata konflik yang terjadi dalam gereja memberikan dampak yang negatif.

Hamba-hamba Tuhan yang melayani terlihat bekerja keras memperbaiki suasana dalam gereja yang sepertinya kapal karam tetapi tetap saja ibadah terasa sangat-sangat kering buat saya. Dari mimbar kerap terdengar kritik dari pendeta senior terhadap si anu, si anu. Sedangkan beberapa pendeta yang masih muda mengkotbahkan doktrin ini dan itu seakan-akan mengajak gereja untuk berteologi! Keberpihakan terhadap kubu-kubu yang dirasa lebih cocok membuat suasana tidak enak. Saya sendiri yang memilih untuk netralpun kena imbasnya...

What Happens to Church Today?Where stories live. Discover now