Gereja

13 0 0
                                    

Ada 2 hal yang ingin dibahas:

1. What is a church?

2.  How to grow up as a church?

What is a church?

Konsep gereja yang semestinya dicanangkan seperti dalam Alkitab lambat laun telah bergeser...seiring dengan pertumbuhan gereja itu sendiri yang telah menjadi megachurch...para pendeta berkotbah di atas mimbar dan sosoknya dapat dilihat di berbagai layar lebar yang tersedia di berbagai sudut gedung ketika kebaktian...

Kalau menilik situasi sekarang ini, gereja telah berkembang menjadi sebuah organisasi dan kebanyakan dimanage secara profesional seperti sebuah perusahaan besar bahkan ada yang berskala seperti perusahaan konglomerat. Berbagai siasat dan policy gereja diluncurkan untuk terus mengembangkan gereja bukan hanya di dalam bidang ibadah, tetapi juga dalam sarana pendidikan, percetakan, rumah sakit, rumah jompo, child care, cafe, dll.

Tapi apakah ini arti dari gereja yang sesungguhnya?

Kalau boleh kembali ke asasnya; gereja adalah komunitas orang-orang percaya dari segala abad. Kata gereja dari bahasa Yunaninya berarti jemaat, umat percaya bukan sekali-kali gedung gereja tetapi umat, saya dan anda yang percaya kepada Kristus  hidup berjemaat bersama-sama.

Ef 5:25 mengatakan gereja adalah orang-orang yang ditebus oleh kematian Kristus.

Berdasarkan konsep inilah kita mulai berhikmat untuk mengerti akan apa yang dibicarakan dalam topik ini.


How to grow up as a church?

Seringkali gereja tidak bertumbuh karena pola pikir dari gereja sendiri yang telah menjadi bebal, kolot sehingga gereja menjadi stagnan dan kemudian tergerus oleh tuntutan zaman. Pola pikir gereja bahwa dari dulu gereja memang harusnya begini, semua tradisi gereja itu baik (bahkan ada yang bilang sacred), sudah berpuluh-puluh tahun gereja emang mestinya begini, gak boleh berobah.

Ketika gereja berkeras untuk menutup mata akan tuntutan zaman, akan kebutuhan jemaatnya dan ketika mentalitas serta spiritualitas pemimpin telah bergeser dari Christ-centred  kepada yang lain, gereja tidak lagi bertumbuh malah mungkin bubaran.

Rm 12:2 mengajarkan kepada kita untuk mengubah pola pikir kita sedemikian rupa supaya kita tetap selaras dengan kemauan Tuhan.

Pola pikir kita yang kolot, picik dan tidak mau belajar karena menganggap kita sudah sempurna membuat gereja tidak lagi mengalami kemajuan tetapi stucked!

Ada beberapa usulan mengenai pembaharuan pola pikir kita mengenai paham kita bergereja:

1. Everyone is important, each has a role and participate in the church (lih. 1 Kor 12: 12-31).

Kata kunci dari usulan pertama dimulai dari attitude kita, sikap kita bergereja. Kita harus belajar untuk menghormati dan mengasihi setiap dari anggota gereja tanpa memandang siapapun mereka. Tua-muda, kaya-miskin, ini orang pintar yang itu wong ndeso, dsb. Ubahlah cara pandang kita kepada orang lain yang seringkali terlalu cepat menghakimi orang dan memberikannya label, "ni orang begini...tu orang begitu!".

Setiap orang adalah penting, berharga, mereka layak untuk dikasihi karena kita perduli sama mereka dan mereka layak untuk didukung! Di dalam gereja hendaklah kita saling mengasihi bukan sekedar basa-basi, saling menghormati, saling mendoakan, saling mendukung dan saling melayani! Ini adalah konsep pertama yang harus dimengerti dan dipraktekkan.

Apapun yang kita lakukan adalah untuk kepentingan gereja bukan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok tertentu.

Hendaklah segala keputusan yang diambil berdasarkan pimpinan Roh Kudus bukan kemauan kita sendiri atau akibat dari desakan kelompok tertentu. Pimpinan Roh Kudus tidak pernah salah dan ketika Roh Kudus memenuhi jemaat ada kesepakatan di antara jemaat.

What Happens to Church Today?Where stories live. Discover now