The Day

81 7 0
                                    

[Chanyeol P.O.V]
Di depanku kini sebuah kaca berdiri. Menampakkan tubuh jakung ku dan wajah rupawanku. Hari ini adalah hari spesial. Tepatnya hari pernikahan sepupuku. Namun jujur, aku tidak merasa bahagia. Jahat memang kalau aku mengharapkan pernikahan ini batal. Tapi apa harus dikata, hatiku terus berdenyut nyeri karna berusaha menolak.

Kenapa harus sepupuku sendiri? Inikah akhirnya? Inikah karma akibat menyakitinya?
Ribuan pertanyaan terus berputar di kepalaku. Bahkan aku mulai menyalahkan Tuhan, padahal aku tahu, aku lah satu-satunya orang yang bersalah disini.

Hari ini, walau aku tidak mati, mungkin inilah hari terakhirku. Hari dimana aku kehilangan matahariku. Matahari yang baru ku sadari kalau dia berharga setelah dia menyerah untuk bertahan disisiku.

Flashback

Hari ini adalah hari pertamaku di sekolah yang baru. Walaupun begitu, aku mendengus malas. Aku pikir, kenapa 'orang itu' repot-repot  memindahkanku? Kalau dia sendiri yang ingin pindah silahkan. Aku tidak melarang. Atau lebih tepatnya aku tidak peduli. Dia hanya membuang-buang waktunya untuk mengurusiku.

"Namaku, Park Chanyeol"
Hanya itu yang dapat ku katakan lalu aku kembali bungkam. Selanjutnya guru menyuruhku duduk di bangku yang kosong. Ada dua bangku kosong yang bersebelahan disana sebenarnya. Namun aku lebih memilih bangku yang berada tepat di samping jendela.

Seperti biasanya pelajaran sangat membosankan. Aku lebih memilih mengamati keluar jendela yang bagiku lebih menarik. Selalu begitu, ketika pelajaran berlangsung maka waktu akan terasa lebih lambat.

'Sreekk' pintu ruang kelas terbuka dan itu membuatku mengalihkan atensiku. Disana seorang namja pendek sedang membungkuk kepada guru yang sedang mengajar dengan nafasnya yang tidak teratur terlihat dari punggungnya yang naik turun.

"Kenapa kau bisa terlambat?" Tanya guru pengajar.

"Maaf Saem, sepedaku bocor ditengah jalan. Aku lupa membawa uang sehingga aku tidak bisa menaiki bus jadi aku berlari menuju sekolah. Lalu karna terlambat aku harus mengerjakan hukuman dari guru piket terlebih dahulu."

Aaahh... Hanya murid bodoh yang terlambat masuk kelas.

"Baiklah segera duduk di bangkumu!"

Setelah mendapat perintah, namja itupun berbalik dan hebatnya dia langsung menatap kearahku. Sambil menatapku dahinya mengernyit, lalu tanpa membuang waktu ia berjalan kearahku dan mendudukkan dirinya di bangku kosong tepat di sebelahku.

Setelah duduk, namja itu langsung menyiapkan buku-bukunya lalu mencoba berkonsentrasi pada materi yang akan di sampaikan. Bodoh memang. Percuma dia konsentrasi belajar kalau beberapa menit lagi sudah jam istirahat.

Dan yap! Bel istirahat berdering beberapa saat kemudian membuat semua siswa cepat-cepat keluar dari tempat pengap yang di sebut ruang kelas ini.

"Maaf!" Ucap seseorang di sampingku. Ahh... ternyata namja pendek ini tidak ikut keluar.

"Sebenarnya itu bangku ku" ucapnya sambil menunjuk bangku yang ku duduki. Hei, apa? Bangku yang ku duduki ini bangkunya?

"Tidak apa! Kau boleh memilikinya kalau kau mau!" Ia memotong ku sebelum aku bahkan sempat menjawab pernyataannya.

"Ngomong-ngomong apa kau murid baru?" Tanyanya kemudian yang hanya ku jawab dengan anggukan.

Sedetik kemudian dia mengulurkan tangannya sambil tersenyum, menampilkan mata bulan sabitnya. "Kalau begitu kenalkan! Namaku Byun Baekhyun!"

TBC

Wedding Dress [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang