5 tahun kemudian...
23 Maret 2017
Seorang yeoja tengah berkutat dengan pensil dan kertas kosong yang berada di atas mejanya sambil sesekali melirik beberapa barang yang berada di samping dirinya. Choi Bi Na, gadis itu sangat sibuk menuliskan sebuah prediksi atas kematian seorang artis terkenal, seminggu yang lalu.
Setelah selamat dari kebakaran itu, dia tidak pernah lagi bertemu dengan Guanlin. Bahkan dia lebih di fokuskan kepada kasus - kasus yang dapat membuat kepalanya pecah dalam sekali pemikiran.
Dia kini tengah sibuk menulis prediksi sambil sesekali melihat ke barang - barang bukti yang ada.
"Aku pikir ini sudah cukup" Balas Vina
"Yak! Choi Raebin! Aku hanya bisa menuliskan prediksi seperti ini" Teriak Bina"Ah, ne unnie. Aku akan berusaha menyelesaikan kasus ini di pengadilan. Dan semoga aku menang di pengadilan besok" Ucap Raebin
Choi Raebin, dia adalah sepupu dari Choi Vina yang kini mendapatkan gelar Ketua Jaksa di distrik Seoul.
"Ya, semoga begitu"
"Baiklah, aku akan menyiapkan bahan untuk besok"
"Mmm, memangnya siapa terdakwa itu?"
"Lai Seonho"
Seketika Vina terdiam, nama yang terngiang di kejadian 5 tahun lalu itu kembali hadir. Bagaimana pun Vina tak bisa melupakan nama itu.
"Ah, baiklah, aku pergi dulu"
Akhirnya pun Raebin pergi meninggalkan ruangan Vina
Hari ini adalah hari persidangan itu. Seluruh orang penting di bidang hukum sudah berkumpul di sana. Bahkan sang terdakwa dengan pengacaranya juga sudah datang. Di ruangan itu, kini tinggal menunggu sang jaksa, Choi Rae Bin.
Vina pun menunggu sidang itu mulai. Tak di sengaja mata Vina bersibobrok dengan mata Seonho. Seonho hanya menyeringai dan mengalihkan pandangan kembali.
Raebin sudah masuk kedalam ruang persidangan dengan asistennya yang membawa setumpuk barang bukti.
Persidangan pun di mulai. Suasana di dalam situ mulai tegang.
"Menurut bukti yang ada, terdakwa Lai Seon Ho memanglah bersalah. Di sini terdakwa terlihat membuka kain yang menutupi cctv dan terlihat sang korban yang telah terbunuh dengan darah di sekitarnya. Dan cctv sebelum kejadian itu hilang begitu saja. Sang terdakwa bisa saja yang menutup cctv dengan kain hitam dan membunuh korban saat telah selesai memastikan bahwa cctv tertutup oleh kain. Dan lalu dia menghilangkan rekaman cctv yang lalu." Ucap Raebin
"Bisa saja sang terdakwa membuka kain cctv karena dia ingin membantu kita untuk menyelidik. Dan mana mungkin sang terdakwa melakukan hal itu, padahal dia sendiri dalam keadaan bingung" Bela sang pengacara