🌌T'2nd🌌(special flashback)

221 30 5
                                    

"Hyung,kajima!"ucap seorang anak kecil sambil bersimpuh  dikaki seseorang yang dipanggilnya hyung

"Tenanglah Tae,ini hanya  sebentar.Hyung pasti akan pulang untukmu.Tunggu hyung ne?"

  "Sampai kapan hyung?"

"Mungkin sampai bekunya musim dingin berakhir,sampai musim semi memutuskan untuk datang lagi,sampai bunga bermekaran kembali."ucap  seorang namja tampan sambil mengusap liquid bening dari mata dongsaengnya.walaupun dia sendiri mati matian menahan kesedihannya.Sementara sang alien kecil masih mencerna kata kata hyungnya yang sama sekali belum pernah ia fahami.

"Apa aku sanggup bertahan hyung?"Taehyung berucap lirih di ceruk leher hyungnya.

"Kau pasti sanggup,Tae.kau boleh berhenti menunggu jika kau lelah.Tapi hyung mohon,jangan pernah berhenti berharap ne?"sang hyung berusaha meyakinkan perasaan rapuh dongsaeng kecilnya.

"Ne,arraseo hyung." Taehyung kecil berusaha menuruti kata sang hyung.Walau dirinya sendiri pun ragu dengan kesanggupannya.

"Sekarang,hyung pergi dulu ne?"ucap sang kakak sambil menjauh...ralat....dijauhkan dari alien kesayangannya.

"Hyung.......hiksss.....hikssss.....kajima!"
 
Kini,seseorang yang dipanggil hyung itu menjauh.Meninggalkan Taehyung kecil yang mulai ditikam oleh luka,untuk sekarang dan entah sampai kapan musim dinginnya berakhir.
.
.
.
Sejak hari itu,Taehyung selalu kesepian,karena entah mengapa orang tua nya seakan lupa bahwa mereka masih mempunyai seorang anak yang bahkan lukanya paling dalam di antara semua orang yang terluka.

mereka tidak tau kalau Taehyung menyimpan luka paling dalam diantara senyuman ceria yang ia suguhkan setiap detiknya.
                       🍃🍃🍃🍃🍃
"Appa,,,Taehyung mendapat juara satu saat kontes vocal bersama Jimin.Bukankah appa senang?"ucap Taehyung dengan mata berbinar serta nada khas riangnya.

"Apa pencapaianmu itu bisa mengembalikkan hyung mu Taehyung?"ujar Kim Suho dengan nada dingin yang membuat senyum Taehyung luntur seketika.Bagaikan bunga musim semi yang disapu bersih amukan badai.

"Berhentilah menunjukkan pencapaian konyolmu,selagi hal itu tak dapat mengembalikkan Seokjin kami."mulut Suho kembali melontarkan kata acuh yang membuat luka Taehyung semakin merambah pada hatinya dan mengoyak sebagian perasaan yang masih tersisa.Menurut Taehyung,bukanlah masalah jika dia di acuhkan.Toh memang dia tak pernah diperhatikan oleh appanya sejak masih balita.yang menjadi masalah adalah,,,,,appa  nya melakukan penekanan pada kata 'Seokjin kami' seakan Taehyung tak di izinkan untuk ikut serta dalam lingkup rindu mereka pada sang putra mahkota.Ya,mereka membiarkan Taehyung dalam penantian sepi nya,dan tak ada minat sekalipun untuk sekedar mempersilahkan Sang pangeran figuran untuk mengobati rindu mereka.Tak pernah ada kesempatan.

Taehyung pun sadar diri.dibandingkan dirinya yang lemah dan bodoh,hyung nya jelas lebih unggul dalam segala hal.Namun Taehyung sekali lagi tak mempermasalahkan hal tersebut.

"Mianhe,,,appa."hanya itu yang dapat Taehyung katakan.Karena entah mengapa,dari sejuta kata di dalam kamus nya hanya satu kalimat yang terselamatkan ketika yang lain terbakar saat indra pendengarannya menangkap nada dingin sang appa.

Sementara sang eomma?dimana dia?

Bahkan dia terus mengangis karena depresi akan kehilangan putranya.Jika saja nalarnya masih sehat dan normal seperti sebelumnya,mungkin sekarang tangan lembutnya merengkuh tubuh ringkih Taehyung sambil mengusap air mata sang putra.Tak lupa dengan membisikkan kata kata penenang agar sang putra kedua tak terlalu dalam memasukkan kata acuh sang appa secara mentah-mentah.

The Lonely WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang