🌌T'6th🌌

130 18 0
                                    

Jimin berjalan menuju kamar rawat Taehyung dengan mata sembab dan langkah yang lemah.Perlahan dia membuka pintu,sehingga menimbulkan bunyi berderit.

"Annyeong Jimin-ah."seseorang dengan senyum merekah menyambut Jimin.Orang itu menampilkan bibir berbentuk hati saat tersenyum.Walaupun sorot matanya menyiratkan lelah yang seakan membebaninya.

"Ne annyeong Hoseok hyung.Kapan kau tiba,Hyung?"

"Eummm,,,sekitar 30 menit yang lalu."

"Jungkook eodiga?"

"Dia tadi pamit membeli makanan.Bagaimana kondisinya saat ini,Jim?"

"Keadaannya sudah membaik daripada saat dibawa pertama kali ke rumah sakit 7 hari yang lalu."

"Syukurlah,,,kau sendiri bagaimana?"

"Nan gwenchana,Hyung.Tapi,,,,aku tidak yakin dengan Taetae."Jimin menatap Taehyung yang tengah terlelap karena kondisinya yang masih lemah.

"Hyung,,,,,boleh kita bicara sebentar?"

"Ne Jimin-ah,katakan saja."

Hoseok membawa Jimin ke balkon kamar rawat Taehyung agar sang empu kamar tidak merasa terganggu.

"Hyung,,,aku sahabat yang buruk."ucap Jimin sembari menundukkan wajahnya.

"Anniyo Jimine,,kau adalah sahabat terbaik yang pernah ada."Hoseok menenangkan Jimin dengan mengelus punggungnya.

"Tapi faktanya aku lalai saat Taehyung merasa lelah...hiksss...JB hyung bilang,Taehyung mengalami depresi dan melakukan percoban bunuh diri.Itu semua karena aku Hyung!Karena aku menolak tinggal bersamanya...."jujur saja,Hoseok terkejut dengan perkataan Jimin.Percobaan bunuh diri?Bagaimana itu bisa terjadi?Serapuh itukah Taehyung?

"Jim,,tenanglah.Ini semua bukan salahmu."

"Tapi aku membiarkannya bersama kesepian,Hyung."suara JJimin meninggi.dan entah mengapa rasa bersalah membuncah memenuhi perasaan Hoseok.

Ya.Jimin tidak bersalah.Hoseok lah yang patut menjadi terdakwa atas kesepian Taehyung.Hoseok di utus untuk mengurus Taehyung dan membahagiakannya.Dikiranya tugas itu sudah berhasil di tunaikan hanta dengan mememuhi kebutuhan finansial.Namun itulah kesalahan fatal Hoseok.Kebahagiaan ternyara bukan sekedar materi yang memadai.

Tanpa sadar,Hoseok telah meneteskan air matanya.Bersamaan dengan Jimin yang telah tersedu sedu.

"Aku yang salah Jim.Aku yang selalu terobsesi membuat Taehyung bahagia dengan materi.Aku menyayanginya dengan cara yang salah."

"Hyung,,aku mohon.Bisakah kau tinggal bersamanya?tolong hilangkan kesepiannya."

"Jangan biarkan aku berjuang sendiri,Jim.kau juga harus ikut.Taehyung sangat menyayangimu dan juga jungkook seperti saudaranya sendiri.Kau juga harus tinggal bersama kami,Jim."

"Aku....-"

"Jimin-ah,,aku mohon bukankah kau tidak ingin Taehyung kesepian?"ucapan Hoseok hanya dihadiahi tatapan ragu dari Jimin.

"Aku akan memikirkannya,Hyung."Hoseok tersenyum lebar mendengar penuturan Jimin.

"Kau tau Jimin-ah,aku hanya tidak  ingin melihat senasib denganku.Dulu,aku sempat mengidap gangguan mental  di usia 15 tahun.Kau tau kenapa?"Jimin hanya menggeleng lemah sambil menatap Hoseok intens.

"itu karena dongsaengku,Jung Daehyun.dia ditikam oleh eommaku,tepat di depan mataku."ucapan Hoseok sukses membuat Jimin menelan salivanya dengan kasar dan menatap Hoseok dengan tatapan miris.Asal kalian tau,,dari pandangan sendu Hoseok saja sudah tergambar bagaimana perih lukanya.

The Lonely WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang