#42 ; Jalan Bareng

15.5K 1.4K 67
                                    

SuHope
Suho x J-Hope
[ e s - c a m p u r ]

•Daily Instagram•

Special Chapter

.

.

.

.

.

Setelah makan malam waktu itu, Hoseok makin tak dapat menolak Junmyeon. Alasannya ada banyak.

Pria itu baik, pria itu mempesona, pria itu hangat, pria itu memang ditakdirkan bukan untuk ditolak!

Hah sial.

Bukan maksud hati Hoseok menerima Junmyeon atau bagaimana, karna mereka saja belum jelas seperti apa. Selain kegombalan dan sandi-sandi morse terlayangkan di kolom komentar instagramnya, Junmyeon lebih seperti rekan yang merayu partnernya untuk menandatangani kontrak perusahaan dalam dunia nyata, baik tapi sangat formal. Pada kenyataan, Hoseok memang tidak bisa lari dari sebuah kebaikan hati, apalagi Suho alias Junmyeon ini memang bukan orang baru dalam buku hariannya. Mereka pernah sekampus dulu, Junmyeon kakak tingkatnya dulu, mereka pernah akrab dulu. Tapi tak lebih, tak pernah ada hal lebih yang Junmyeon sampaikan selain hey apa kabar atau adek, nanti kerja di perusahaan ayah loe apa mengurus butik bareng kakak loe? Seperti itu. Lalu mereka berpisah untuk alasan hidup.

Kalau kalian mau tahu, Yoongi punya butik dan Hoseok memang berniat meneruskannya karena setelah sang kakak menikah, sepertinya dia lebih mementingkan urusan dapur. Kebetulan Hoseok memang suka mendesain baju, sama seperti Yoongi.

Ayah Junmyeon juga kenal sama Namjoon ayahnya. Jadi mungkin itu faktor kenapa Hoseok disapa mulu waktu kuliah.

Sekarang, ntah sejak kapan. Mereka ketemu lagi, Taehyung suami kakaknya ini perusahaannya kerja sama dengan perusahaan Junmyeon. Disuatu acara keluarga dateng dan akhirnya mereka say hello setelah berapa tahun lamanya gak ketemu. Klise.

Tapi, menarik.

"Kak, bengong aja. Tuh ada bang Suho..."

Jimin menyadarkan Hoseok yang tengah merenung, memikirkan design untuk musim dingin nanti, serta beberapa rancangan untuk pernikahan seorang klien. Memang memusingkan, ditambah makhluk astral yang mulai mengacau syaraf otak Hoseok. Siapa lagi? Kim Junmyeon.

Entah sejak kapan, Junmyeon tertarik padanya. Dari instagram, dunia nyata belum berkata. Mungkin Junmyeon iseng saja? "Hei, wanna some coffie?"

Tidak buruk, kedengarannya.

Belakangan mereka jadi sering bertemu, entah saat waktu senggang, kemarin juga hunting foto berdua. Hoseok punya ketertarikan pada panorama dan Junmyeon, kebetulan ingin mencoba kamera barunya. Jadi siapa yang mengajak duluan tidak jelas, yang jelas kemarin mereka menghabiskan banyak waktu bersama.

"Adek mau kopi apa?" Ia kembali menawar, Hoseok hari ini melamun terus. "Ah, cappuccino aja..."

"Dan satu lagi americano ya, oke." Ketika Junmyeon merogoh dompetnya lalu memberi kasir uang untuk membayar kedua kopi Hoseok menyela cepat, "Gue bisa bayar kopi sendiri kok, jangan repot."

"Gapapah dek," Suho gampangnya, tersenyum ganteng. "Jangankan kopi, samudera abang beli kalo buat adek mah." Gombalan receh, sudah seperti makanan Hoseok sehari-hari. Tapi kali ini beda, INI DIA NGOMONGNYA DI DUNIA NYATA. Emang katrok banget sih, garing banget rayuannya. Asli jayus. Tapi woy Suho gak pernah gombal kalo bukan di sosmed! Gimana Hoseok gak salting, sialan.

"Mulai dah jayus nya." Mencoba sedatar mungkin, nunjukkin kalo ini udah biasa buat dia, Suho cuman ketawa renyah. Mungkin antara sadar gak sadar tadi ngomong apa.
Setelah udah, mereka cuman jalan santai diluar, nikmati udara sejuk musim gugur, emang paling nikmat sambil minum kopi ya. "Hmm, gimana butiknya? Lancar?"

Akhirnya Suho bicara duluan, Hoseok hampir mati konyol saking gak tahu mau ngajak ngobrol yang gimana, temanya apa, blahblah. Dasar hiperbolis.

"Iya, lancar untungnya. Perusahaan abang?" Tanyanya balik, Suho menyeruput pelan kopinya yang masih panas. "Ya waktu itu sempat ada masalah, untung ada kakak ipar adek, Taehyung. Kalau bisa sampaikan terimakasih padanya, untuk yang kesekian kali."

"Dia juga mau bilang terimakasih untuk hadiah buat anaknya."

"Bukan apa-apa." Saat melihat ada tempat duduk umum yang kosong Suho mengajak Hoseok untuk duduk sebentar, sembari menghabiskan kopi mereka berdua juga. Pemandangan didepan cukup menghibur mata, danau tengah kota dengan burung-burung camar menari diatasnya, hinggap pada kapal-kapal kecil lalu terbang lagi bersama teman-temannya. Hal tentram untuk melupakan tumpukan pekerjaan dalam kepala.

"Sibuk banget ya belakangan, ampe mata panda gitu." Suho kembali membawa topik dan yang satu ini cukup mengejutkan Hoseok, diambilnya smartphone lalu memasang kamera depan, ngaca.

Iya juga kalau diliat, kantong matanya mulai hitam dan kendur. Akibat begadang membuat design dari para pelanggan yang mintanya aneh-aneh, hufft. "Iya nih, belakangan banyak pesenan baju, entah itu buat pengantin, keluarganya, bahkan tamu yang bakal dateng ke acara-acara. Pusing akutuh cuman kerja berdua sama Jimin tanpa Yoongi dan Jungkook." Karna Yoongi yang memang udah lepas tangan pada butik dan jarang datang karna sedang hamil, juga Jungkook yang mulai diminta mempelajari Perusahaan keluarga karna memang hanya dia yang akan meneruskannya, kalau bukan Jungkook siapa lagi?

Tak mungkin Yoongi ataupun dirinya.

Ya sudah, Hoseok harus ekstra sibuk bulan ini. Suho senyum-senyum sendiri memperhatikan wajah Hoseok, yang diliat jelas bingung, "Kenapa?"

"Adek buat nikahan orang lain aja seantusias ini, gimana nanti kalau bikin baju pernikahan kita?"

Ah anjir, Hoseok paling gak suka dibuat baper tak beralasan kayak gini tahu! Suho melempar fokus kedalam manik Hoseok, sangat dalam, sangat serius. Walau mungkin tawanya sekarang terdengar ingin bercanda, tapi...

Mata dan hati dengan tak ragu berkata. "Kalau kita menikah, adek yang desain baju nya ya..."

"Mulai gaje-"

"Abang serius, loh."

Junmyeon memang ingin itu terjadi. Sangat ingin. Suatu hari...

_*_*_*_

Iseng aja akutuh jadi pendek, hehe

Daily InstagramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang