#8

31 8 0
                                    

Mereka yang pendiam itu justru musuh paling berbahaya
Karna mereka menghayut kan secara tenang

150 juta terus terngiang dikepala rosa...
Walaupun ini termasuk bayaran standar nya namun dia bingung untuk apa uangnya nanti?dia saja bahkan sudah mempunyai 5 buku tabungan yang masing masing tak dapat disebut nilainya karna bingung...

Disumbangkan ke panti asuhan?mesjid?atau orang-orang yang membutuhkan? Rosa selalu melakukan itu di akhir pekan.
Tidak,dia bukan sok suci ataupun sombong dengan maksud pamer.

Rosa tau uang yang ia beri bukanlah uang halal,tapi setidaknya rosa sudah berusaha membantu,urusan dosa biarlah hanya ia,malaikat dan tuhan yang tau.
Rosa bahkan menjadi donatur tetap di sekolah kecil di sebuah desa terpencil,menurutnya lebih baik memberi kepada anak anak yang benar benar ingin belajar bukan seperti sekolah sekolah elit di kota besar yang hanya untuk menjadi ajang pamer kekayaan atau pun pembullyan kepada sesama manusia.

Rosa berjalan ke arah timur Sekolah nya,ia tak lagi memikirkan masalah uang 150 juta tersebut. Di dalam otaknya hanya memikirkan siapa yang akan ia bunuh dan mengapa?hei ini di dekat sekolah,dan masih jam 5 bagaimana jika ada yg melihatnya?
Saat sedang asik asik nya memikirkan itu,sebuah sms masuk di hp nya

Drtt drtt

From: Rosa
To: D
Hai rosa,bersembunyilah di samping gedung sebelah kanan mu. Tepat jam 6 nanti ikuti seorang pria berjas biru dengan mobil BMW nya

"hah menunggu itu membosankan bodoh". Rosa bergumam sebal sambil mengetik sederet angka di hp nya.
"hai mom, sepertinya Rosa akan pulang telat hari ini. Ya mom, bye"

Setelah selesai berbicara melalui hp nya rosa pun berjalan ke gedung sebelah kanan nya, rosa masuk ke sebuah cafe kecil di samping gedung besar tersebut. Rosa terus memantau gedung di depan nya, itu gedung yang sangat besar.

Di depan nya ada gadis smp sedang duduk sambil meminum manggo crush, dia terlihat kusut dan.....putus asa
Matanya kosong ke depan, tapi rosa tau dia sedang fokus terhadap satu objek dan objek itu adalah.....Rosa

Rosa diam saja sambil balas menatapnya,saat melihat ke depan gedung rosa melihat korban nya sudah mengendarai mobil BMW hitam itu dengan kecepatan tinggi

"oh holy shit". Segera rosa lari keluar cafe tersebut setelah sebelum nya meninggal kan selembar uang berwarna biru.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Rosa berlari sekencang yang ia bisa untuk mengejar BMW sialan itu. Tepat di depan rosa sebuah sedan berwarna ungu sedang berhenti dan sebelum si pengemudi keluar,rosa mendekati nya dan lalu...

Prakk,bughhh

Rosa memegang tangan si pria mobil sedan lalu membanting nya ke samping, rosa masuk ke mobil itu lalu berteriak kepada si pemilik mobil.
"ups sorry sir, aku berjanji akan mengembalikan nya"

Sementara itu diujung perempatan jalan mobil BMW hitam terus saja menjauh dengan kecepatan tinggi.

"arrg sial, karna bocah smp tadi aku lupa memantau si bodoh itu". Rosa berteriak kesal sambil terus menancapkan gas.
.
.
.
.
.
.
"gudang?". Pelan pelan rosa berjalan mengikuti pria jas biru tadi, rosa mengintip di salah satu kaca jendela di samping gudang. Ia melihat pria itu membawa.... Eng? Apa ya? Benda dengan bungkus kecil warna putih?

Eoh?itu narkoba?
"apa dia kekurangan uang sampai harus menjadi pengedar?bukannya di gedung besar memberi gaji yang besar pula? Aku tak kan segan membunuh mu tuan jas biru"

Disana ada sekitar 3 orang pria dan 1 wanita, mereka memberi uang yang banyak kepada pria jas biru tadi.

Rosa mulai muak melihat nya, hei ini sudah jam 8 malam.
Rosa melempar kan pisau kecil di kantong jaketnya ke arah pria berbadan besar di dalam sana, mereka terkejut dan bersiap dengan pistol nya masing masing.

"oh double shit". Rosa mengumpat,dia lupa berpikir sebelum bertindak, kini terlambat sudah untuk pergi.

"siapa disana?". Teriak pria berbadan besar tadi
"hai keluarlah! Kami tidak akan takut padamu!". Teriak wanita di gudang tsb.

"haah sepertinya aku harus membunuh penjahat tambahan ya? "
"heh bocah! Apa yang kau lakukan disini? Lebih baik kau belajar saja yang baik lihatlah sekarang kau terjebak disini karna nakal, kami akan membunuh mu". Wanita itu mengarah kan pistolnya ke arah rosa

"kau terlalu cerewet nenek tua". Rosa melempar pisau lain ke arah leher wanita tadi dan secepat kilat ia berlari ke belakang meja di sudut ruang, peluru berbunyi saling menyerang.

Rosa mengendap endap ke dekat wanita tadi,untung saja mayat nya tergeletak di depan rosa.
Rosa mengambil pistol di tangan wanita itu lalu menghitung pelurunya.

Rosa kembali berjalan dengan pelan karna takut terkena peluru, ia bersembunyi lalu membidik kepala si pria berbadan besar dan DORRR...

HEADSHOT

Lalu ia mengarahkan ke arah pria berbadan kurus dengan baju kemeja biru kearah jantungnya dan....DOR DOR

MATI

"ah bgsd!!Mati lo!!". Rosa terkena pukulan pria di belakang nya, dengan kesalnya ia menembak bertubi tubi ke arah pria itu..

Sekarang tinggal korban utama yang harus ia bunuh,rosa mengambil sebuah pistol lagi lalu berjalan sangat pelan.

"tikus kecil, dimana kau? Aku berjanji ini akan menyenangkan untuk ku, aku lelah sekarang jadi keluarlah sebelum aku marah".

Di ujung lorong rosa melihat pria itu bersembunyi lalu DOR DOR
Rosa menembak kedua kaki pria itu,rosa mendekat kearah nya yang semakin ketakutan.

"aku mohon bebaskan aku, aku bersedia melakukan apapun untuk mu". Pria berjas biru itu memohon kepada rosa.

"bangun bodoh, aku bukan tuhan sehingga kau bersujud padaku. Kau bersedia melakukan apa saja kan? Kalau begitu Matilah!!"

DORR DOR DORR

Rosa menembak tepat dikedua matanya,sehingga ia berteriak tapi tenang saja dia masih hidup.

"lets play this game babe" bisik rosa ditelinga nya.

Rosa mengambil pisau di jaketnya lagi lalu mengiris mulut nya keatas "wow ternyata aku bisa membuatnya tersenyum"

Rosa memotong telinga nya dengn penuh penghayatan sambil mendengar teriakan kesakitan itu.
Lalu rosa menyimpan telinga tersebut di kantong jaketnya.

Rosa mengarah kan pisau nya ke perut pria itu lalu membedahnya, merobek perutnya dan mengeluarkan isinya.

Membelah dadanya dan menancapkan kejantung pria itu berkali kali hingga hancur.
Darah muncrat kemana mana, kebaju dan wajah rosa. Tapi seolah tak terjadi apa apa, rosa malah menikmati permainan nya.

Ia mengenggam tangan itu sebentar lalu memutarnya sehingga bunyi "kreek" bertanda tangan itu telah patah.

Rosa mengambil pisau baru lalu mengiris leher pria itu sampai hampir putus lalu ia berhenti

"ah ini tak asik lagi jikalau tak ada yang berteriak kesakitan. Padahal aku senang mendengar kalian merintih,hai mayat asal kau tau aku tak menyesal membunuh mu karna aku sudah membantu negara juga malaikat maut hahahaha"

Rosa berjalan pulang lalu menelepon seseorang
"clear, btw aku juga membunuh 3 pria dan 1 wanita. Aku takkan meminta bayaran lebih. Aku hanya terkena pukulan tapi itu tidak sakit. Oh dan ya tolong kembalikan mobil sedan ungu itu ke pemilik nya dan katakan permintaan maaf ku,kalau dia minta ganti rugi potong saja tangan nya hahah ups tidak aku bercanda, potong saja gajiku. Oke D aku pulang, terimakasih untuk mainan nya"














Tbc

Pekanbaru, 16 januari 2018
Mr.A

Votment guys

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mawar Tak BerduriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang