Part 3

6.3K 267 52
                                    

Cuaca lumajang hari ini terasa sejuk, membuat karin memiliki keinginan pergi jogging, walaupun sebenarnya hari minggu biasa ia habiskan untuk tidur dan bangun siang. Karin bersiap-siap dengan memakai kerudung segi empat pink,  jaket dan trining dengan warna senada yakni abu-abu. Kali ini karin jogging di stadion semeru karena bosan mengelilingi komplek rumahnya.

Karin yang terlalu antusias untuk jogging, sampai lupa bahwa siang nanti ia memiliki janji dengan sahabatnya, siapa lagi kalau bukan tasya dan nayla.

***

Selesai apel pagi bersama rekan sejawatnya, dharma tak henti memainkan hp dan membuat iqbal heran, karna tidak biasanya dharma seperti itu.

"Dhar tumben lu main hp terus? Kayak ada yang ngechat aja, jomblo juga" sambil menertawakan dharma.

"Lu kepo kan? Gue mau cerita nih" berjalan menghampiri iqbal.

"Apaan?"

"Cewek yang waktu itu sering buat gue ngelamun, dia follow instagram gue, nih"sambil memperlihatkan handphonenya

"Wahhh.. kadar kecuekan lu menurun sekarang, Sikaat brooo!!"

"Main sikat-sikat emang porcelin kamar mandi!"

"Terserahh lu dehh, intinya lu bahagia gue juga bahagia" Sambil memegang pundak dharma dan berlalu pergi meninggalkan pos.

"Mau kemana lu?"

"Mau cari gorengan sama kopi"

Yaa begitulah iqbal masalah perut memang selalu didahulukan.

***

"Mau kemana? tadi pagi udah pergi sekarang pergi lagi" Tanya mama karin.

"ada janji sama tasya, nayla boleh ya maa?"Sambil memohon

"Biasanya mereka yang kerumah, tumben kamu janjian diluar?"

"Bosen ma, sekali-kali sama kulineran gitu pengennya"

"Iya terserah kamu aja, hati-hati dijalan"

"Iya mamaku sayang, karin pergi dulu yaa ma" sambil mencium tangan

"Assalamualaikum.."

"Waalaikum salam.."

***

Sesampainya karin di Cafe Delight ia langsung melepas helm dan memakirkan sepedanya. Cafe Delight hari ini terlihat lebih ramai dari biasanya, Karin masuk dan mulai mencari keberadaan temannya yang ternyata memilih duduk diluar cafe yang didukung dengan adanya ayunan dan terkesan santai.

"Syaaaa! nayyy! udah nunggu lama ya?" sapa karin yang membuat kedua temannya terkejut.

"Baru datang juga bikin orang jantungan" maki tasya.

"Maaf maaf gak ada niatan bikin kaget kok, gue gak disuruh duduk nih?"

"Yaelahh gitu aja pake disuruh, duduk aja sekalian gue kasih tau password wifinya biar bisa stalker polisi demenan lu" jelas nayla

"Lu emang bestfriend gue sihh sarangheo"sambil melipat kedua jari telunjuk dan jempol sebagai tanda yang biasa digunakan dalam drama korea sebagai ungkapan cinta.

"Btw katanya ada yang mau lu ceritain ke gue sama nayla?"

"Oh yaa gue baru ingat kalau semalem gua nemuin instagram polisi yang lu ceritain waktu itu, namanya Dharma"

"Udah lu follow, trus difollback gak?" Tanya nayla dengan antusias

"Ini baru juga buka handphone, tadi pas balik jogging handphone gua mati jadi gua cas dulu"

"Udah sekarang buruan lu cek instagram siapa tau ada respon dari pak dharma"

Tiba-tiba saja karin merasakan jantungnya terpompa dengan cepat

"Tuhh kan ada notifikasi masuk dari pak dharma! Difollback juga akhirnya"

"Cieee ciee yang mulai ada tanda-tanda kedekatan sama Pa Pol" ejek tasya

Dan mereka larut dalam suasana hati karin yang bahagia, lantaran mendapat respon dari polisi tampan bernama Dharma.

***

Hari minggu berlalu dengan cepat, itu juga yang membuat karin semakin disibukan dengan skripsi. Karena karin satu-satunya harapan dari orang tuanya, ia tidak ingin mengecewakan orang yang begitu perhatian dan perduli kepadanya.

Pagi ini ia harus sesegera mungkin kekampus, untuk menemui dosen pembimbingnya dalam mengerjakan skripsi.

Saat melewati jalan hos.cokroaminoto Karin mengerutkan keningnya, saat melihat ada razia lalu lintas beberapa meter didepannya dan pengendara motor yang tidak membawa kelengkapan memilih memutar balik.

Karin melajukan sepeda motornya mendekati area razia lalu lintas, hingga pada akhirnya sepeda motor yang ia kendarai dihentikan oleh Anggota satlantas polres lumajang.

"Selamat pagi mbak, maaf perjalanan anda terganggu. Bisa tolong tunjukan surat-suratnya?"

"Loh? Pak Dharma? Karin menatap tak percaya, bahwa petugas dihadapannya itu polisi yang ia kagumi.

Anggota satlantas yang ternyata adalah Dharma itu sedikit kebingungan mendengar karin menyebut namanya, meskipun dengan nada pelan namun terdengar oleh Dharma.
"Bisa tolong tunjukkan surat-suratnya mbak?"

Pertanyaan polisi bernama Dharma seketika membuyarkan lamunan karin, yang sedari tadi tak henti-hentinya memandang wajah dharma secara dekat untuk pertama kali.
"Iya pak sebentar" karin membuka tas untuk mencari dompet berniat akan menunjukkan surat kelengkapan,
"Pak sepertinya dompet saya ketinggalan"

"Kalau begitu saya akan menilang anda karena tidak membawa kelengkapan berkendara"

"Yahh si pak polisi, namanya juga manusia pak bisa lupa"

Dharma menahan tawa medengar pernyataan dari karin, tapi ia hiraukan dengan menulis surat tilang. "Ini surat tilangnya silahkan diurus di kejaksaan, selamat melanjutkan perjalanan anda"

Karin menerima surat tilang tersebut dengan suasana hati yang kesal bercampur senang, kesal lantaran ditilang dan senang karena yang menilang ternyata polisi yang ia kagumi "Terima kasih pak dharma"

***
Ada yang masih nunggu kelanjutan cerita ini gak??
Maaf yaa updatenya lamaaaaa😂
Karna aku nulisnya tergantung mood jadi gak bisa janji kapan update cerita selanjutnya.

Dan iya dilumajang itu sebenarnya pake bahasa jawa, cuman dicerita ini aku pake lu-gue biar seru aja😁

Jangan lupa komentar dan votenya🤗


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raganya Negara Hatinya SayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang