Tidak salahkah jika ku bermimpi
Berjumpa akan cahaya yang terang
Ku dekati kau hampiri
Harum pancaran matamuLangkahku terhenti bila kau berhenti
Tatapanmu meredup
Tetesan air garam menyadarkanku
Bahwa kau hanya semuCahaya yang terang menjadi gelap
Saat kau berpaling dariku
Kau menatap dia yang jauh
Tapi kau meninggalkanku yang dekat
Hancur yang tersisa#zila
Jangka, 27 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Zila
AcakRangkaian ku, ungkapan yang jujur. Untaian ku, rasa di hati.