Di suatu tempat antara di sini dan surga,
Di suatu tempat antara di mana dan mengapa,
Di suatu tempat di dimensi lain,
Aku bisa mendengarmu bertanya padaku mengapa.
Mengapa ....
Katakan padaku kau bisa mendengarku, aku memanggilmu.
Katakan padaku kau bisa mendengarku, jangan menangis.
Katakan padaku kau tak merasa kesepian.
Di suatu tempat di antara dimana dan mengapa...
Aku akan menunggumu,
Akankah kau menungguku?
(Potongan lagu The Cranberries - Why)
.
.
.
.
.
A NaruHina Fanfiction
Naruto (c) Masashi Kishimoto---story by Me
Warning! Mature for lime or lemon scene.
Please be a smart reader.
Enjoy!!!
.
.
.
.
.
Denting suara piano, mengalun merdu seirama langkah kaki sang mempelai. Berpasang-pasang mata menyorot takjub, terpesona, sekaligus kagum akan indahnya paras juga gemulai sikap yang wanita itu pertontonkan. Disertai seulas senyum sebagai pelipur, si wanita menyambut uluran tangan mempelai prianya.
"Kau cantik."
Dua jalinan kata itu, berhasil memunculkan semburat di setiap sisi pipi si wanita. Sekejap, manik madunya memperhatikan rupa sang pria lekat-lekat, sebelum memusatkan atensi kepada Pastur yang membalas tatapannya dengan lengkungan senyum tulus.
"Kita mulai ...."
Sang pastur berbisik, suaranya terdengar hangat. Senyuman bahkan sejak tadi tak jua ia lepaskan. Membalik helai demi helai kertas putih di tangan, mencari-cari ayat emas yang wajib ia serukan.
Lonceng berdentang, dua ekor burung merpati dilepaskan. Seiring keheningan yang begitu terkesan khusyuk, sang Pastur mulai mengucap beberapa kata pembuka, sebagai tanda bahwa ibadah pemberkatan sudah dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
Fanfiction[Cover by Nariaki Nishimuraya] Bahagia yang dirasa sang ayah, tidak berniat berbagi pengalaman dengan Hinata. Suci yang selama ini melabelinya, perlahan hilang tergantikan noda hawa nafsu. Lantas, seperti apa ia harus menyikapi buasnya prahara? Naru...