Author pov
Abel sudah bangun dari pingsannya. Ia kaget begitu melihat ternyata Glen sudah ada di sampingnya dan tertidur pulas.Abel mengingat ingat apa yg telah terjadi. Namun ia tidak ingat apa yg terjadi padanya, mengapa ia ada di uks dan mengapa Glen ada disamping nya.
DDDDRRRRRRRTTTTT!!!
Bunyi telfon Glen yg menandakan bahwa ada yg sedang menelfonnya. Glen terbangun dan langsung melihat Abel yg sedang melihatnya.
"Lo udah bangun?"tanya Glen yang hanya dijawab anggukan kecil dari Abel.
"Tunggu ya gue jawab telfon dulu" kata Glen seraya keluar dari uks.
Abel merasakan badan nya sakit semua. Lalu dia bangun dan menuju ke pintu uks untuk keluar.
Bersamaan dengan Glen yg mau masuk. Mereka saling bertatap tatapan."Lo ngapain disini?" Tanya Glen dengan muka datar nya
"Mau keluar lah" jawab Abel kesal
"Lo udah merasa baikan? Kalo udh ya bagus lah" kata Glen seraya meninggalkan Abel di uks
'Aneh' batin Abel.
...
Abel menghempaskan tubuhnya ke kasur di kamarnya. Matanya memandang langit langit. Seperti memikirkan sesuatu.
"Kok gue kaya ngerasa kangen sama Nicko ya? Apa kabar dia?" Tanya Abel kepada dirinya sendiri.
Abel mengambil handphone nya di sampingnya dan membuka aplikasi 'LINE' dan ia terkejut karna ada pesan dari Glen, Fusi, Nicko dan what?!....... Bima??
Matanya melotot ke arah handphonenya. Tidak percaya dengan apa yg barusan dilihatnya, ia mengucek matanya dan melihat handphonenya lagi.
'SHITT! ini beneran? Mimpi apa gue?'
Bima, dia adalah anak kelas 12 di sekolahnya, yang berarti dia adalah kaka kelasnya. Bima kapten basket di sekolahnya, dan mukanya blasteran. Abel pernah suka sama Bima, tapi dia hanya memendan perasaannya.
"ASTAGA!! GUE MIMPI APA SEMALEM SAMPE DI CHAT SAMA KA BIMA? BIMA ARYANTO SEORANG KAKA KELAS YG GUE SUKA NGECHAT GUE? DEMI APA?!!" Teriak Abel di kamarnya.
Abel tak bisa menahan rasa bahagianya. Dia tidak bisa berhenti tersenyum lebar. Bahkan dia melompat lompat di kasur. Aduh abel..
Abel pov
Guys sumpah. Tolong tampar gue. Gue masih hidup gak sih? Apa sekarang gue ada di imajinasi gue?
Sumpah gue gaberani buka chatnya, apa gak usah gue buka ya? Aduh gue harus gimana ni?
Gue ngambil handphone gue yg tadi terlempar karna saking senengnya gue. Lalu gue mulai grup call sama fusi, danish, dan petrika.
'Aduh pada join dongg'
Danish joined to the group call
"Kenapa nih bel? Tumben lu" kata danish disebrang telpon
"Aduh sumpah gue rasanya mau serangan jantung nishhh" kata Abel sambil ketawa tawa
Fusi joined to the group call
"Hah? Apaan bel? Jantung jantung apaan?" Kata Fusi
"Yah telat lu fus, sedih deh acu" kata Abel.
"Udah lanjutin aja bel. Penasaran gue" kata Danish
"Lu pada tau ka bima kan? Kapten Basket sekolah kita!" Kata Abel antusias.
Petrika joined to the group call
"Yakali gue gatau sama cowok paling ganteng di sekolah. Kenapa si kenapa emang? " sahut Fusi.
"Ka Bima knp?" Tanya Petrika
'Aduh mampus gue. Petrika kan suka sama ka Bima. Aduhh semoga gadenger deh' batin Abel
Abel left the group call
"Yehh ni anak katanya mau cerita malah gajelas. Yaudah bubar bubar" kata Danish
Danish left the group call
Fusi left the group call
Petrika left the group call
Petrika pov
'Tadi gue denger pada ngomongin ka Bima. Kenapa ya? Apa mungkin Abel suka sama ka Bima?
Apakah rahasia Abel yg selama ini ia tutupi akan terbongkar?
TO BE CONTINUED.
.
.
Jangan lupa vomment nya dong. Semangatin author ayokk.
Butuh semangat nihhh
KAMU SEDANG MEMBACA
You're A Pain
Romance" Salahkah aku jika mencintaimu lebih dari sahabat? " -Abel Fransca ......