part 7

10 0 0
                                    

...

Kantin

'Duh mampus gue, ada ka Bima' batin Abel

   Abel berusaha untuk membuang muka dari Ka Bima karna dia terus melihat ke Abel dan itu membuat pipinya blushing

  "Bel kita makan apa nih yg enak?" Tanya Danish sambil melihat ke sekeliling.

"Mmm.... gue ketoprak aja deh" kata Abel sambil menuju ke tempat ketoprak itu

"Pak ketoprak satu ya!" Kata Abel

Tiba tiba disebelah Abel ada Glen yg sedang ingin beli juga. Abel mengetuk jarinya ke meja ketoprak.

"Masih pusing?" Tanya Glen tiba tiba dan membuyarkan lamunan Abel

"Hehe udah enggak kok" kata Abel nyengir

"Baguslah" seru Glen dengan senyum super tipisnya.

  Abel mendapat pesanannya dan menuju tempat yg sudah Danish dan Fusi tempati untuk mereka bertiga.

  Biasanya sih berempat, tapi karna petrika lagi ga mood yaudah deh bertiga.

Tiba tiba Nicko datang dan langsung duduk di samping Abel dan menepuk pundak Abel sedikit keras.

Perlakuannya itu sukses membuat Abel tersedak karena kaget.

"Yah.. yahh...yahh dia bengek" ledek Nicko.

"NICKO GUE LAGI MAKAN TAU GAK" kata Abel teriak dan sukses membuat seisi kantin menoleh ke Abel

   Nicko gak jawab. Tapi cuman nyengir. Lagi lagi Abel gagal untuk marah ke Abel.

"Bel bagi dong, gue laper tau. Gadikasih jajan nih, boleh ya? Oke makasi" kata Glen yg langsung mengambil piring ketoprak Abel dan melahapnya.

  Abel melotot karna kaget, namun setelah beberapa menit ia hanya pasrah karena ketopraknya sudah jatuh di lambung Nicko

"Duh kenyang nih hehe. Makasi sayangku" kata Nicko sambil pergi dan mengacak acak puncak kepala Abel.

"NICKO!" teriak Abel yg lagi lagi membuat seisi kantin menoleh dan bergumam kesal.

  Danish dan Fusi dari tadi tidak memperdukilan mereka, karena hal itu memang sudah sering terjadi.

  Mereka berdiri dari kursi dan menuju keluar kantin, namun tanpa sengaja mata Abel bertatapan dengan Ka Bima. Dan itu sontak membuat Ka Bima membuang tatapannya.Abel berjalan cepat karena kejadian itu

"Bel buset jangan cepet cepet kali, gue masih begah" rengek fusi

" tau nih. Kenapa si? Kayak liat setan aja lu" sahut Danish

   Abel tidak memperdulikan panggilan sahabatnya itu, dia terus berjalan cepat nyaris lari sampai kelas.

....

 Abel pov

Sampai di kelas, gue liat Petrika yg melamun dan mukanya sedikit pucat.

"Ka, lu kenapa? Mau ke uks gak? Muka lu pucet ka, apa karna belom makan? Lagian tadi gue ajak ke kantin gamau si. Ke uks aja yuk" ajak gue

"Apaan si ah! Gue mau sendiri!" Kata Petrika yg langsung beranjak pergi keluar kelas

   gue menatap punggung Petrika tak mengerti.

'Dia kenapa sih?' Batin gue

...

Author pov

  Danish dan Fusi berpapasan dengan Petrika di lorong, namun, Petrika menangis!

    Petrika melihat danish dan fusi dan langsung melangkah pergi, namun dengan sigap fusi menahan tangan Petrika.


"Lo kenapa?" Tanya fusi sambil menarik pelan tangan Petrika

"Apansi lo! Lepas gak!" Kata Petrika yg berusaha melepas tangannya namun cengkraman Fusi makin kencang

"Gue tanya lo kenapa?! Dari tadi lo tuh aneh! " Tanya Fusi agak kesal

 
   Danish yg memang sudah tau watak sahabatnya itu yg gampang marah langsung melerai mereka.

"Sabar fus sabar, Ka, lo kenapa sih? Kalo ada masalah ya cerita dong. Jangan kaya gini. Kalo lo kaya gini malah memperumit masalah" jelas Danish lembut.

  Petrika melepas tangannya dan berhasil.

"Lo mau tau masalahnya? Lo bisa tanya sama temen lu yg munafik itu!" Jelas Petrika dan langsung pergi meninggalkan mereka.

   Danish dan Fusi kaget. Mata mereka melotot. Tak percaya dengan apa yg dikatakan salah satu sahabatnya itu.

'Munafik? Siapa yg munafik?' Batin danish.

Hayooo siapa yg munafik tuh?
.
.
.
Jangan lupa Vote dan Commnent ya bebs. Kalian bisa comment kok buat nanya apa aja ttg story ini.

See you❤




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're A PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang