Dua minggu berlalu dengan cepat. Sekarang adalah saat dimana Daniel dan Seongwoo akan melaksanakan pernikahan mereka yang diadakan di sebuah gereja di sekitar kawasan Gangnam dan dihadiri oleh beberapa kerabat dekat saja. Daniel mengundang salah satu temannya, Samuel bersama dengan pasangannya Lee Daehwi.
Dua minggu sebelumnya yang dilakukan oleh Daniel dan Seongwoo di rumah hanya tidur, makan, bermain bersama Rooney, dan sedikit berbicang.
("Sampai kapan kita terikat hubungan perjodohan ini?" Mulai Seongwoo saat itu ketika dia mendapat waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini.
"Sampai kita bertemu orang yang kita cintai. Benar-benar cinta. Itu akan jadi alasan yang kuat dan meyakinkan orangtua kita bahwa perjodohan paksa tanpa cinta itu salah." Balas Daniel.)
Ya, hanya itu yang mereka lakukan selama dua minggu berturut-turut. Karena semua urusan pernikahan diurus oleh para orangtua. Daniel malah senang tidak perlu repot-repot turun tangan. Dia hanya menuruti perintah ibunya yang menyuruhnya mencoba setelan yang akan dipakainya nanti bersama dengan Seongwoo.
Setelah resepsi pernikahan yang diisi dengan sedikit pidato dari pendeta, pertukaran cicin pernikahan, pengucapan janji suci, dan ciuman, akhirnya pernikahan mereka dinyatakan sah. Daniel kemudian menggiring Seongwoo untuk mengenalkannya pada Samuel dan Daehwi.
"Hyung, kenalkan mereka junior sekaligus temanku di kampus. Samuel dan Daehwi." Seongwoo menatap pada Samuel yang berwajah agak kebarat-baratan kemudian mengulurkan tangannya.
"Annyeong, aku Kang Seongwoo, senang bertemu denganmu, Samuel."
Samuel menyambut uluran tangan Seongwoo. Menjabatnya dan agak menunduk sopan mengingat Seongwoo lebih tua darinya.
"Annyeong haseyo Seongwoo Hyung! Lengkapnya Kim Samuel Arrendondo dan dia adalah Lee Daehwi." Samuel menunjuk pada lelaki lain yang sedaritadi berdiri di sampingnya. Gantian menjabat tangan Seongwoo dengan bersemangat.
"Annyeong Seongwoo Hyungie! Namaku Lee Daehwi. Astaga selamat atas pernikahan kalian. Aku senang!" Seru anak hiperaktif itu lalu memberikan Seongwoo sebuah pelukan yang erat kemudian berpindah memeluk Daniel juga sebagai ucapan selamat.
Daniel tertawa melihat tingkah Daehwi yang kelewat semangat. Dia lalu menepuk pundak Samuel dan mengatakan, "Cepatlah menyusul kalian." Ujarnya menyeringai menggoda pada Samuel dan Daehwi.
"Wow tahan, Hyung. Kami masih semester tiga. Tidak usah terburu-buru begitu. Iyakan, Daehwi?"
"Benar, tuh. Aku masih mau menikmati masa mudaku." Balas Daehwi mengangguk-angguk lucu. Anak ini memang manis, pantas Samuel suka.
Seongwoo hanya tertawa melihat interaksi mereka. Dia jadi ingin punya adik yang selucu Daehwi. Pasti akan menyenangkan berbincang dengannya.
Padahal Seongwoo tidak tau saja kalo Daehwi itu cerewetnya berlebihan dan terlalu hiperaktif, sampai Samuel saja kewalahan tapi untungnya dia sudah kebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Right One [OngNiel]
FanfictionApa yang bisa kalian harapkan dari sebuah perjodohan? Sebuah ikatan berupa janji untuk selalu bersama dalam suka dan duka atas dua orang yang tidak saling mengenalㅡhey jangankan saling kenal, bertemu saja tidak pernah. Sebuah perjodohan hanya demi h...