Part 2

122 9 0
                                    

Jangan lupa buat vote sebelum baca 👉⭐

____________________________

Aku pun sampai di kantor, saat aku melewati loby semua pandangan mata tertuju padaku, ya mungkin mereka heran melihat penampilan ku dengan baju putih yg bagian depannya berubah warna menjadi agak kecoklatan.

Aku pun menuju meja resepsionis, dan bertanya"permisi mbak, mau tanya ruangan divisi keuangan di lantai berapa"

Resepsionis itu melihat ku aneh dan berkata" ada urusan apa ya mbak"

"Ini saya karyawan magang baru disini"

"Oh.. ruangannya ada di lantai 3 dan sebelum kamu masuk ruangan mu , sebaiknya masuk dulu ke bagian HRD di lantai 2 paling ujung"katanya sambil tersenyum sinis.


"Baiklah"kataku sambil mencoba tersenyum, sepertinya dia kurang suka denganku, terlihat sekali dari tatapan matanya.

Aku pun sampai di lantai 2, lalu mencoba mencari ruangan yg bertuliskan HRD . Nah itu dia lalu aku pun mengetuk pintu, dan terdengar suara mempersilahkan masuk.

Saat aku masuk ruangan ini aku langsung disambut oleh ruangan yg elegan, aku pun melangkah menuju meja HRD.

"Permisi Bu , saya karyawan magang baru di bagian keuangan"kataku sambil melihat ke arah papan namanya, ternyata namanya Regina.

Dia pun melihat kearah ku dengan tatapan heran,"siapa namamu"

"Nama saya Agatha Putri Illya"

"Oh ..jadi kamu yg katanya lulus terbaik UI, tapi saya lihat penampilan kamu tidak mencerminkan kepribadian yang baik, harusnya kamu tau , ini perusahaan besar dan kamu itu karyawan magang "katanya sambil berdiri dan menunjuk ku dengan jari telunjuknya.

"Maaf Bu tadi saya...."

"Gk ada alasan , untuk itu kamu sekarang pergi ke ruanganmu dan kerjakan file- file ini, dan saya gk mau tau saat istirahat nanti ini harus sudah ada di ruangan saya, ngerti"katanya sambil menaruh seabrek file .

"Baik bu"

"Ya udah sana kerjain"

Huh.. baru aja masuk udah di kasih tugas seabrek sama si nenek lampir itu. Aku pun memasuki ruangan, ruangan ini berisi 10 orang dengan sekat yang memisahkan meja satu dan lainnya.

"Permisi, saya Agatha karyawan baru di divisi keuangan"kataku dengan ramah.

Semua orang yang ada di ruangan ini pun berdiri menghampiri ku sambil tersenyum "oh.. jadi kamu yg akan menjadi tim baru kami, perkenalkan namaku Akmila"sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman, dan di lanjutkan dengan perkenalan dengan yang lainnya, ternyata aku mendapat rekan kerja yang baik.

Aku pun duduk di mejaku dan mulai mengerjakan file yg diberikan si nenek lampir itu. Baru setengah jam aku duduk, terdengar bunyi telfon kantor di meja ku"

"Halo selamat pagi, dengan divisi keuangan , ada yg bisa saya bantu"

"Cepat ke ruangan HRD sekarang!!"
Oh.. nenek lampir itu, apalagi yang akan di lakukan kepada ku, aku pun segera turun menuju ruang HRD.

Aku mengetuk pintunya dan langsung terdengar kata masuk dari dalam ruangan itu.

"Ada apa Bu "

"Saya minta kamu ambilkan data keuangan bulan lalu trus di rekap dan bawa ke sini"

"Baik bu, kalau cuma itu saya permisi"kataku sambil inggin melangkah keluar, udah gak tahan kalau suruh disini, hawanya gk enak, saat aku inggin memegang handel pintu terdengar suara si nenek lampir lagi.

"Eh..satu lagi bawakan saya teh hijau,gulanya 1/2 sendok aja"

Kan baru aja ngomong hawa gk enak, kejadian beneran , perasaan itu tugas OB.

"Maaf Bu , bukanya itu tugas OB disini ya"kataku sambil terus berusaha tersenyum, walaupun sebenarnya gk tahan pengen cakar mukanya si nenek lampir.

"Kamu itu karyawan baru , harusnya nurut kalau dikasih perintah, apa kamu mau saya laporkan ke CEO hah!!"

"Iya maaf bu "kataku sambil keluar ruangan.

Sampainya di ruangan ku aku hanya bisa menggrutu, "Laporin aja lamporin , jugaan kak Ali gk akan marah, malah dia yg dipecat, tunggu pembalasanku nenek lampir!!"

Aku pun langsung menyalin data keuangan bulan lalu, sebenarnya tugas tadi pagi belum selesai tapi udah ditambahin lagi. Aku membawa data itu dan tak lupa pergi ke pantry untuk membuatkan teh hijau pesanannya.

Sebenarnya agak susah membawa berkas sambil membawa nampan berisi teh, aku sampai di lorong lantai 2 , kondisinya sepi karena ini memang masih jam kerja. Aku melirik jam tangan yg ternyata menunjukkan pukul 10.15 , aku pun segera mempercepat langkah ku agar segera selesai, dan dapat mengerjakan yg lainnya, tapi karena kecerobohan ku yg tak berhati hati aku menabrak seseorang, dan mengakibatkan gelas yg berisi teh panas itu mengenai tanganku.

Bruuuk .... Aw... panas....

"Illy kamu kenapa sayang"
Aku yang awalnya menunduk pun melihat siapa yg ku tabrak, dan ternyata itu kak Ali .

"Nggak papa kok kak, ini cuma panas sedikit"

Tiba-tiba kak Ali menarik lengan ku dan membawaku ke lift khusus petinggi, setelah sampai di tempat yg dimaksud kak Ali , yg ternyata lantai 5, kak Ali membawa ku masuk ke salah satu ruangan, dan ruangan ini sangat bagus, elegan dan rapih.

Kak Ali membawa ku duduk di sofa yg ada di ruangannya, dan menghubungi seseorang untuk membawa obat untuk ku.

"Kenapa tadi kamu jalan cepetan banget,itu bahaya trus kamu bawa minuman lagi, untung cuma kena airnya aja ,lain kali kalau mau minum minta sama OB aja kan bisa"omel kak Ali panjang lebar.

"Iya maaf"

Lalu terdengar suara orang mengetuk pintu dan kak Ali pun menghampiri orang itu yg ternyata membawa obatku.

"Sini kakak obatin ya"katanya sambil duduk di sampingku,aku pun hanya mengangguk, ku lihat kak Ali sedang membuka kancing lenganku, tiba tiba..

"Ini kenapa baju kamu kotor"

"Oh.. ini tadi pagi waktu aku jalan kena cipratan mobil"

"Kan Kakak udah bilang tadi kamu ikut kakak aja"omelnya lagi sambil menghindari luka melepuh ku dengan salep.

Saat kak Ali sedang mengajakku menggobrol , aku teringat tugas ku yg harus di kumpulkan sebelum jam makan siang,

"Ya ampun , maaf ya kak aku gk bisa lama lama,aku harus ngasihin hasil rekap sama teh pesanan Bu Regita, belum lagi file tugasnya"kataku sambil terburu buru pergi, belum sempat aku memegang handel pintu, kak Ali menarik tanganku hingga aku membentur dada bidangnya, ia pun lalu memelukku,

"jangan bilang tadi kamu di kerjain sama kepala HRD itu"

"E.. enggak kok"kataku gugup sambil berusaha melepaskan pelukannya, wajahnya terlihat mengeras sekarang.

______________________

Bukan Salah Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang