Part 7

91 9 1
                                    

Sebelum membaca klik ⭐ di pojok kiri bawah 👍

.
.
.
.
.
.
.
.
.

______________________________________________

AGATHA PUTRI ILLYA

Setelah kak Ali menyuruh untuk siap siap bekerja , aku langsung ke kamar dan melakukan ritual mandi dan berganti pakaian. Tingal hanya memakai make up yang tipis , selesailah siap - siapku.

Tok.. tok.. tok...

Siapa lagi yang gedor pintu ," Iya bentar "

Tok ... tok... tok...

" Iya sebentar lagi " Aku mempercepat gerakan tanganku memoles bedak di wajahku.

Toktoktok... Toktok...

Ih nggak sabaran banget sih !

Cklek....

Seorang perempuan yang tadi kutemui saat di kamar mama.

" Lo Agatha kan, adiknya Andra ?" Tanyanya.

" Iya , mbak yang tadi di kamar mama kan . Maaf , mbak ini namanya siapa ?" Karena tadi di kamar mama dia sibuk bermain ponsel, jadi aku belum sempat bertanya namanya.

" Rachel Amalia Dita, TEMAN SMA Andra " ucap Rachel dengan senyum jumawa.

Padahal aku tidak tanya , tetapi dia menekankan bahwa dia teman kak Ali, yah.. baru teman udah sombong.

" Oh... Temannya kak Ali "

" Kok Ali ..... Oh.. iya nama belakang Andra ada alifhareza . Jadi Andra dipanggil Ali disini ?" Tanya Rachel.

" Ya nggak juga sih mbak , cuma aku doang yang manggil dengan sebutan kak Ali . Btw tadi kenapa ketok pintu ?"

" Oh gue cuma mau tanya seberapa dekatnya Lo sama Andra ?"


" Ya kayak kakak adik biasanya "

" Berarti Lo tau makanan kesukaan dia atau apalah yang disukai sama Andra ?"

" Emang kenapa kok tanya hal yang disukai kak Ali " jangan jangan mbak ini suka lagi sama kak Ali.

" Lo belum dikasih tau Tante Refa ya kalau gue itu udah dijodohin sama Andra dan beberapa bulan lagi kami bakal nikah "

Ada sesuatu yang retak di hatiku , bukanya aku cemburu atau apa tapi membayangkan ada orang lain yang bakal dimanja dan disayang , rasanya tidak ikhlas. Sama aja cemburu neng   -_-

" Heh .. kok Lo bengong sih ?"

" Oh.. itu kak Andra itu ...-

" Ly dari tadi kakak tunggu malah ngobrol, ayo cepat !  keburu tambah macet nanti "

" Iya.. iya kak , tinggal ambil tas kok " ucapku sebelum memasuki kamar , mengambil tas dan segera kembali menemui kak Ali .

Saat kami akan masuk ke mobil , si mbak itu kembali muncul.

" Em.. Ndra , kamu udah sarapan ?"
Kok suara si mbaknya lembut, beda sama yang tadi.

Tidak ada jawaban dari kak Ali, malah kak Ali dengan santainya masuk mobil dan menghidupkan mesinnya.

" Ly ayo cepetan " ucapnya sambil membuka kaca jendela.
Aku segera masuk dan duduk tepat di sebelahnya.

" Lo bisa minggir nggak , gue mau lewat "
Si mbak itu pun berpindah ke samping mobil , " Hati - hati Ndra " dan lagi lagi tak mendapat jawaban.

Mungkin karena dikacangi , si mbaknya berjalan masuk ke rumah , kasian ya mbaknya 😝

" Pakai pakaian safety belt-nya "
Setelah aku memasang safety belt-nya, kak Ali malah membuka safety belt-nya dan mengarahkan wajahnya tepat di depan wajahku.

" Ka.. kak ngapain ?" Gila sih ini deket banget .

" Kamu bedakan kok cemong gini sih " ucap kak Ali sambil meratakan bedak di wajahku.
Saking dekatnya, aku bisa merasakan nafasnya. Mungkin jarak antara wajahku dan kak Ali tidak sampai 10 cm.

Haduh.. ganteng banget sih kakakku , kalau aja bukan saudara , boleh kali jadi pacarnya !

Untuk menenangkan jantungku aku sengaja menoleh ke samping dan ternyata di sana sudah ada mbak Rachel yang melotot kearah kami.

" Nah gini kan rapih " ucap kak Ali , sebelum kembali ke posisi duduknya.

_____________________________________________

Setelah sampai di kantor aku segera ke luar mobil dan berlari tanpa berpamitan, selain menghindari jikalau ada orang yang melihat aku keluar mobil bos disini , jantungku juga belum siap kalau nanti aku diberi sun di kening, ish... Ngarep banget dicium  -_-

" Tha kok lari lari sih "

" Eh Dhaffa , ngagetin aja kamu "

" Kenapa sih , kok lari lari , belum juga jam masuk " ucap Dhaffa sambil melihat jam tangannya .

" Nggak papa kok, cuma pengen cepet sampai aja " ucapku sambil tersenyum.

" Lo manis banget sih Tha "

" Apaan sih, pagi pagi udah gombal aja " ucapku sambil berjalan kearah lift.

" Beneran Tha nggak gombal , cuma sayang Lo ..-

Eghemmm...

Tiba tiba kak Ali sudah berada di belakangku dan Daffa yang sedang menunggu lift.

" Oh.. pak Ganindra , selamat pagi pak " Daffa terlihat kaget ketika melihat dibelakangnya  ada boss besarnya .

" Pagi " 

" Kamu karyawan baru ?"

" Oh saya sudah satu tahun lebih pak "


" Bukan kamu "
Seketika terdengar suara tawa dari karyawan lain yang sama menunggu lift terbuka.

" Saya " ucapku , karena kak Ali terus menatapku.

" Hmm.."

" Saya Agatha Putri , saya masih karyawan magang pak " jawabku , aktingnya oke juga kak Ali , sok sok nggak kenal padahal tadi berangkat bareng 😜

" Oh.."

Ting !


Pintu lift terbuka, tapi belum ada satu pun yang bergerak karena mereka tau ada sang Presdir dibelakang mereka.


" Permisi pak Ganindra, apa ada masalah di lift khusus yang biasa anda gunakan " tanya seseorang yang ntah tak tahu siapa.

" Tidak ada " ucap kak Ali santai.

" Lalu , ee.. kenapa bapak menggunakan ...-

" Apa ada larangan saya naik lift ini ! "
Orang itu hanya diam tidak menjawab pertanyaan kak Ali .

Setelah itu kak Ali langsung berjalan ke arah lift dan memasukinya.
" Apa kalian akan tetapi diam , sampai jam kerja dimulai ?"

" Silahkan bapak terlebih dahulu , kami akan menggunakannya setelah bapak " ucap seorang perempuan berkacamata.

" Merepotkan sekali ! Cepat masuk , kalian akan membuang buang waktu saya saja "


Tetap tidak ada yang bergerak, sampai akhirnya kak Ali keluar dan, " Eh pak ... Saya mau dibawa kemana "



Semua orang disana tampak terkejut , karena baru pertama kali sang Presdir mau memegang tangan bawahnya.


___________________________________________



Ntah masih ada yang suka atau nggak sama cerita ini 😶 vote atau pun komen merupakan semangat buat ngelanjutin cerita ini 😬

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Salah Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang