T H E C H O C O L A T E S

202 28 5
                                    


   Mina duduk di tepian dermaga—spot favoritnya di danau. Kakinya dibiarkan menggantung hampir menyentuh air danau sambil sesekali digoyang-goyangkan. Gadis itu menatap lurus ke depan. Pikirannya yang tak beraturan melayang kemana-mana.

   "Hei," Sebuah suara berat menginterupsi lamunan gadis jepang itu. Mina menoleh ke arah sumber suara kemudian menunjuk dirinya, memastikan bahwa panggilan itu ditujukan untuknya.

   Seorang lelaki asing berjalan mendekatinya sambil membawa kotak transparan berisi cokelat yang berbentuk hati. "Ya, kau." kata lelaki itu lagi.

   Mina beranjak berdiri dan menghadap lelaki berpostur tak terlalu tinggi tersebut. Ia sedikit tersenyum.

   "Kau suka cokelat?" tanya lelaki itu sambil menyodorkan kotak yang dibawanya tadi.

   Tentu saja Mina kebingungan. Pasalnya ia bahkan tak mengenal lelaki ini. Apa pula maksudnya memberinya sekotak cokelat berbentuk hati seperti ini?

****

   Kim Jongdae berjalan lunglai di tepian danau sambil menatap kotak yang dibawanya. Kim Taeyeon, gadis yang disukainya, ternyata sudah berpacaran dengan lelaki lain. Padahal dia sudah menyukai Taeyeon sejak lama namun tak pernah berani menyatakannya. Dan hari ini Jongdae akan berusaha memberanikan diri dan berharap gadisnya itu akan menerimanya. Tetapi sepertinya takdir berkata lain. Dia mendapati Taeyeon berciuman dengan seorang lelaki yang sama sekali tak asing baginya—Byun Baekhyun—salah satu sahabat terdekatnya. Udara di sekitarnya mendadak menghilang. Hatinya sesak melihat semua itu. Pada akhirnya, Jongdae berbalik pergi, mengurungkan segala niatnya dan berusaha membunuh perasaan yang selama ini dipendamnya.

   Lelaki itu hendak berjalan menuju dermaga di tepi danau, namun menghentikan langkahnya sejenak ketika melihat seorang gadis mendahuluinya. Jongdae kembali menatap kotak berisi cokelat yang tadinya hendak diberikannya pada Taeyeon kemudian menatap gadis itu lagi. Cokelat-cokelat itu sudah tak berguna lagi untuknya, namun Jongdae menyayangkan untuk membuangnya.

   "Hei," panggilnya sambil berjalan mendekati gadis berambut hitam pekat panjang sebahu tersebut.

   Gadis itu menoleh. Jongdae sedikit memicingkan matanya. Gadis itu berwajah Jepang dengan mata lumayan lebar. Persis seperti paras karakter-karakter anime.

   Myoui Mina, gadis itu. Ia menunjuk dirinya sendiri, memastikan bahwa panggilan Jongdae memang ditujukan untuknya.

   "Ya, kau." Sekali lagi Jongdae menatap kotak cokelat yang dibawanya. "Kau suka cokelat?" tanyanya sambil menyodorkan kotak tersebut.

   Gadis itu menatapnya curiga. Menyadari makna sorotan mata itu, Jongdae kembali membuka mulutnya. Namun kemudian mengatupkannya kembali, memikirkan sejenak penjelasan yang akan dikatakannya. Dia membuka mulutnya lagi.

   "Maaf, Nona, tapi aku tak mempunyai maksud apa-apa. Aku hanya ingin memberimu cokelat ini karena aku tak suka cokelat."

   Mina membulatkan mulutnya membentuk huruf O. "Maaf aku berpikir yang tidak-tidak." ujarnya.

   Jongdae tersenyum hangat. "Tidak masalah, aku mengerti. Memang aneh jika orang asing tiba-tiba datang padamu dan memberikan cokelat. Tapi, terimalah ini, anggap saja sebagai hadiah perkenalan."

   Gadis Myoui itu mengulurkan tangannya, mengambil kotak yang diberikan lelaki di depannya itu sambil mengucapkan terima kasih dan tersenyum.

****

   "Tuan, boleh aku bertanya?" Mina membuka percakapan diantara dirinya dan Jongdae seraya menggigit sebuah coklat berbentuk hati—yang kini telah berubah menjadi setengah hati.

The One That Got Away: The Fool Who's Waiting For The AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang