Eccedentesiast

2.9K 243 44
                                    


Taehyung jarang sekali menangis—hampir tidak pernah malah. Satu satunya emosi yang ditunjukkannya hanyalah senang riang gembira, selebihnya hanya datar tak terbaca. Pada momen-momen dimana orang lain menitikan air mata, Taehyung hanya memasang wajah datar atau senyum sendu. Ketika perpisahan sekolah menengah dan ketika menonton film sedih contohnya. Pemuda itu hanya memasang wajah datar tanpa ekspresi.

Satu-satunya momen dimana air matanya keluar adalah ketika ia tertawa terbahak sampai menangis. Selebihnya, Taehyung hanya tersenyum atau menatap datar ke depan.

Taehyung sendiri kadang bingung dengan dirinya. Kadang ia ingin tahu, bagaimana rasanya melepaskan beban di pundak dan rasa sakit yang menghimpit dada dengan menangis sekeras-kerasnya, atau berteriak sampai suaranya habis di atap sekolah. Ia ingin tahu bagaimana rasanya.

Tapi sebagaimana pun ia berusaha menangis—ia bahkan minta bantuan Jimin untuk menyarankan beberapa film sedih atau apa pun yang bisa membuatnya menangis—tetap tidak ada setetes pun air mata yang menetes dari matanya. Teman- temannya bahkan sampai membuat taruhan, siapa pun yang berhasil membuat Taehyung menangis tanpa membuatnya tertawa terlebih dahulu akan ditraktir makan siang selama sebulan penuh.

"Ya, kelenjar air matamu itu kering atau apa?" tanya Jimin seraya menutul-nutul ujung matanya dengan selembar tissue. Ia masih terisak pelan ketika meraih tissue lain karena tissue yang tadi digunakannya sudah tidak bisa lagi menyerap air.

"Kalau kelenjar air mataku kering aku bisa buta," jawab Taehyung sekenanya.

Jimin merengut. Memang benar sih, tapi kan yang dimaksud Jimin adalah makna konotatifnya, bukan denotatifnya. Mereka baru selesai menonton film Miracle in Cell no.7 dan berakhir dengan keadaan berbanding terbalik; Jimin kebanjiran air mata dan Taehyung yang segersang gurun sahara.

"Memangnya film tadi kurang sedih?" tanya Hoseok, yang sama-sama kebanjiran seperti Jimin.

"Sedih," jawab Taehyung tanpa berpikir.

"Aku sudah kehabisan akal membuatmu menangis," ujar Namjoon dengan helaan napas panjang.

"Tapi tetap ada satu cara," celetuk Jin kemudian mulai mengelitiki pinggang Taehyung sampai pemuda itu terbahak keras.

Yang lain ikut mengelitikinya hingga Taehyung tertawa keras hingga pemuda itu akhirnya menangis juga.

.
.
.

Eccedentesiast
(n.) Someone who hides pain behind a smile
.
.
.

Taehyung menendang kerikil yang kebetulan nangkring di dekat kakinya. Wajahnya datar dan tangannya dimasukkan ke dalam saku. Matanya menatap kosong.

Bohong kalau Taehyung bilang ia tidak merasakan sakit. Ia merasakannya, tentu saja, karena ia manusia. Semua manusia pasti merasakan hal itu, yang membedakan adalah, apakah ia bisa melampiaskan rasa sakit itu atau berakhir menyimpannya sendirian.

Taehyung terbiasa menyembunyikan segala bebannya dan menahan segala rasa sakit dan luka yang didapatnya. Bagi keluarganya, menangis adalah satu hal yang tidak berguna—malah kadang disebut hal yang sia sia.

Tak ada gunanya menangis. Menangis tak akan menyelesaikan masalah. Menangis saja tidak akan mendatangkan berkah. Menangis tidak akan memberikan kebahagiaan. Malah kadang sesuatu yang lebih buruk datang menghampiri,

Seumur hidupnya, Taehyung ingat ia hanya menangis tiga kali.

Pertama, ketika lahir, itu pun dengan paksaan. Taehyung seharusnya tidak mengingatnya—tapi ia tahu. Ibunya yang bercerita. Dulu, ketika Taehyung lahir, ia tidak menangis. Terlalu lama dalam prosel kelahiran, katanya. Suster dan dokter sampai panik dan melakukan segala hal sampai akhirnya Taehyung menangis kencang waktu itu.

Taehyung kadang berpikir, mungkin lebih baik kalau ia tidak menangis saja saat itu. Jadi ia tidak perlu menghadapi dunia dan segala isinya yang menakutkan ini. Namun apa dayanya, ia sudah menangis saat itu, jadi ia harus menjalaninya sampai saat ini. Mau tidak mau, suka tidak suka. Ia harus menjalaninya.

Kedua, adalah ketika ia pertama kali jatuh dari sepeda. Ia sudah bisa mengingat saat itu, meski masih samar-samar. Ia meminjam sepeda milik tetangganya dan terjatuh. Lutut dan sikunya berdarah dan sepeda tetangganya lecet. Ibu Taehyung meledak marah dan bilang kalau Taehyung anak tidak berguna. Bagaimana kalau tetangga mereka minta uang ganti sementara di rumah nenek Taehyung sedang sakit keras dan butuh biaya pengobatan, padahal untuk makan saja mereka kekurangan. Ia menangis dan meminta maaf pada tetangganya, dan untungnya mereka tidak mempermasalahkan.

Ibu masih marah padanya karena Taehyung masih menangis saat itu, jadi Taehyung berlari pada nenek. Nenek hanya tersenyum dan bilang, "Tae jangan menangis terus, ibu pusing mendengar tangisan Taehyung, makanya ibu marah. Tae juga punya adik-adik yang harus Tae jaga, makanya Tae harus kuat."

Taehyung tahu ia harus kuat untuk keluarganya. Ialah yang menjadi harapan mereka untuk memperbaiki nasib keluarga. Untuk ibunya, ayahnya, neneknya, juga adik-adiknya. Menangis hanya membuatnya lemah.

Sejak saat itu Taehyung tidak pernah menangis lagi. Tidak, hingga saat di mana neneknya meninggal.

Taehyung ingat ia tidak merasakan apa pun saat itu kecuali rasa sakit seolah sesuatu dicabut dari dalam dadanya, menyisakan kekosongan yang amat sangat menyiksa dan dadanya sesak dan ia kesulitan bernapas seolah udara yang dihirupnya lenyap begitu saja. Kemudian air matanya turun begitu saja, tanpa isakkan, tanpa suara. Hanya air mata yang menganak sungai menuruni pipinya.

Setelah itu, tidak ada lagi air mata. Setetes pun.

Meski kadang Taehyung merasa dadanya begitu sesak hingga hampir meledak. Hingga ada saat saat dimana Taehyung ingin melupakan semuanya dan mencari sesuatu yang bisa membuatnya terbahak sampai sakit perut dan kelelahan. Saat saat di mana ia mendatangi teman temannya dengan harapan mereka bisa membantunya melupakan bebannya meski hanya sesaat. Saat saat di mana Taehyung merasa lebih baik mati daripada terus merasakan beban dan perasaan menyakitkan itu.

Tapi tidak setetes pun lolos dari kelopak matanya.

Karena Taehyung bertekad, air mata yang akan keluar dari matanya hanyalah air mata bahagia.

-End-

Maafkan malah bawa yang beginian setelah lama menghilang. Lagi pada ngemaso jadi kebawa dirikuh ㅠㅠ

Spesial buat para maso addict wankawanku tersayang :
Damakichi hiraeguk Jjkkthl jirinkeys taetomykook Clou3elf Kittyhyung aaa aku gatau yang lain kemana.. yang tida ketag maafkan akuuh

[BTS FF] VerstandWhere stories live. Discover now