Rubber Band

5.5K 359 63
                                    

Pairing : Park Jimin, Kim Taehyung

genre : Angst, School life!AU

Warning! a lot of Typo and Gaje story

0o0o0

It's just a passing wind

I try shouting at the person next to me

But only silence is looking at me

o0o0o0o

Ctak,

Ctak,

Ctak,

Seorang pemuda duduk di meja belajarnya. Dengan buku-buku terbuka di hapadannya, namun tak satupun dari buku itu yang ia baca. Tangan kirinya terus menerus menarik, meregangkan jalinan karet berwarna warni yang bertengger di pergelangan tangan kanannya, kemudian melepasnya. Membuat jalinan karet berwarna warni itu membentur pergelangan tangan kanannya. Sementara pandangannya hanya terfokus pada pergelangan tangan kanannya yang kini memerah.

Ruangan itu begitu sunyi. Hanya ada suara detik jam mengisi keheningan selain suara 'ctak' pelan jalinan karet yang membentur pergelangan tangannya.

"pekan ujian akan segera datang, jangan kecewakan Eomma untuk ke sekian kalinya Taehyung-ah,"

Suara ibunya di telepon sejam yang lalu masih setia berdenging di kepalanya. Meskipun Taehyung sudah berulang kali menyumbat telinganya dengan musik kesukaanya—yang menurutnya merupakan earworm—namun suara itu masih tetap ada, menolak pergi,

Entah sudah berapa lama Taehyung menyia-nyiakan waktu belajar berharganya hanya untuk melakukan kegiatan tak berguna semacam menarik-narik gelang karet. Namun pikirannya kosong. Ia begitu kalut dan gelisah sehingga tak ada yang bisa dilakukannya saat ini.

Kemudian suara pintu dibuka dan suara cempreng teman sekamar di asramanya menginterupsi kegiatan tak berguna seorang Kim Taehyung, "Tae, ayo makan malam!"

Taehyung menoleh, mendapati mata sipit teman sekamarnya mengamati gelang karetnya. Refleks, tangan kirinya menutupi noda merah yang kini sangat jelas di pergelangan tangan kanannya.

"aku akan menyusul sebentar lagi, Jimin," ucap Taehyung agak risih.

"oke," jawab Jimin, "aku akan menunggumu di bawah."

0o0o0

Pekan ujian datang. Seluruh sekolah seolah dilanda rasa panik berkepanjangan. Kecurangan dan sabotase dimana-mana, anak-anak berjalan dengan wajah tertutup buku, Perpustakaan yang penuh duapuluh empat jam sehari, dan guru-guru yang diikuti beberapa anak kemana pun mereka pergi.

"sialan! Buku catatanku!" seru Jimin saat melihat buku catatan yang ia taruh di laci mejanya kini hanya tinggal helaian kertas sobek. Jangankan untuk membaca, untuk melihat satu huruf saja sudah cukup sulit.

Taehyung terkekeh geli mendengar sumpah serapah yang meluncur dari bibir Jimin. Jimin yang merupakan unggulan sepuluh besar sangat diincar sebagai target sabotase, begitu pula Taehyung. Namun pemuda berambut cokelat itu sudah mengantisipasinya dengan membawa semua buku catatannya kemanapun ia pergi dan selalu mengunci pintu kamar dan lokernya. Jimin juga sebenarnya melakukan itu, namun ia ceroboh meninggalkan buku yang satu itu di meja kemarin. Dan voila, ini lah hasilnya.

"untung hanya catatan sejarah, bukan catatan matematika atau fisika. Rasanya aku hampir gila dengan segala bentuk persaingan kotor di sekolah ini," Jimin berjalan beberapa langkah di belakang Taehyung sambil terus mengomel selama perjalanan mereka yang hanya memakan waktu lima belas menit.

[BTS FF] VerstandWhere stories live. Discover now