1. Pertemuan pertama

1.2K 100 2
                                    

Kring kring~
Jam weker  Seulgi berbunyi dengan nyaring dan membuat tidur cantiknya terganggu.
Dengan malas diambilnya jam tersebut.
Dengan mata yang terbuka sedikit untuk melihat jam.
"Oh jam 06.30." Gumamnya kembali memejamkan matanya.

"Apa?!jam 06.30?" Seulgi bangun dengan cepat dari ranjangnya.
Dengan terburu-buru Seulgi berlari menuju kamar mandi.

Sudah tidak ada waktu lagi untuknya, sekarang adalah hari pertamanya di sekolah barunya dan ia harus berangkat tepat waktu pukul 07.00. Dan sekarang sudah pukul 06.30 tersisa 30 menit lagi.
Dan jarak rumah menuju sekolah barunya cukup jauh,yaitu memakan waktu 15 menit.
Tersisa 15 menit lagi untuknya.

Sudah bisa dipastikan kalau ia bakal terlambat kesekolah.
Tak perlu waktu lama,cukup 8 menit, Seulgi keluar dari kamar mandi.
Dikamar mandi tadi Seulgi hanya menyikat giginya,dan mencuci wajahnya.
Ia hanya keramas sebentar karena tak ada waktu lagi.

"Ahh masa bodo!walaupun cuma keramas doang gue tetep masih cantik kok" ucap Seulgi dengan pede sambil menatap dirinya dicermin.
Ia juga menyemprotkan minyak wangi favoritnya keseluruh tubuh.

Seulgi pun meraih tas berwarna arronnya diranjang dan segera berangkat kesekolah dengan SUV berwarna merah favoritnya.

**

Setelah memarkirkan mobil kesayangannya ,Seulgi berjalan menyusuri koridor dengan tergesa-gesa.
Ia sedang mencari kantor Kepsek.

Matanya berbinar ketika melihat 4 cowo yang sedang bersantai.
Dengan senyum menghiasi wajahnya,Seulgi berjalan mendekat kearah 4 cowo yang iya yakini sedang bolos karena ini sudah jam masuk kelas.

"Permisi kak". Ucap Seulgi seramah mungkin.
Mendengar suara Seulgi,keempat cowo itu mencari sumber suara dan menemukan Seulgi.

"Ehh iya ada apa? Ada yang bisa gue bantu?" Tanya Mino menatap Seulgi sambil menilai Seulgi dari ujung kaki sampai ujung rambut.
Seulgi yang ditatap seperti itu merasa sedikit risih.

"Mantep juga,boleh lah." Batin Mino
"Maaf kak ,saya menggangu waktu kalian. Saya mau tanya dimana ya kantor Kepsek?" Tanya Seulgi

"Oh,lu lurus aja dari sini terus ada ketemu deh ruangan Kepseknya". Ucap Jongkook salah satu 4 cowo tadi.

"Makasih kak informasinya" ucap Seulgi dan hendak pergi dari tempat tersebut sebelum salah seorang cowo mendadak menarik tangannya dan mendekat ke arah Seulgi.

Jimin mensejajarkan tubuhnya ke tubuh Seulgi,lalu ia memiringkan sedikit kepalanya
"Lo udah dibantu itu harus ada imbalannya. Jangan main asal cabut aja" ucap jimin dan ,,,,,

Cup
Jimin mencium bibir Seulgi yang melongo karena Jimin menciumnya tanpa permisi.
Jimin sedikit melumat bibir manis Seulgi dan setelahnya menjauhkan wajahnya.

Perlakuan Jimin membuat Seulgi merasakan tubuhnya memanas dan seakan meminta lebih.
Ia hanya melongo menatap Jimin yang baru saja menciumnya tanpa permisi.
Jimin hanya membalas tatapan Seulgi dengan tampang tak berdosanya.

Taehyung,Jongkook,dan Mino yang melihat aksi Jimin hanya mampu melongo.
Jimin merampas ponsel Seulgi disakunya dan mengetik sesuatu.

Tak beberapa lama,Jimin mengembalikan ponsel Seulgi ke tempat semula dengan senyum nakal .Senyum andalannya.

Setelah mengembalikan ponsel Seulgi,Jimin mengajak TAehyung,Jongkook,dan Mino pergi.

"Cabut guys!" Perintah Jimin. Sebelum pergi Jimin kembali mendekat kearah Seulgi yang masih memegang bibir bawahnya.

"Udah ngga usah dipengang terus bibirnya,kalau masih kurang nanti gue tambah lagi ciuman paling hot". Bisik Jimin ditelinga kiri Seulgi.
Sontak Seulgi melotot dan sedikit merasa bergairah panas ditubuhnya mendengar ucapan frontal dari Jimin.

"Oh ya nama gue Park jimin, biasa dipanggil sayang." Jimin menarik senyum nakal dari bibir yang sudah ribuan kali mengecup bibir cewe cewe itu.

Itu Bisik terakhirnya lalu meninggalkan Seulgi yang masih tak percaya hal ini akan terjadi di hari pertamanya di sekolah baru dengan apa yang didengarnya dari bibir menggoda Jimin.

"Ini pelecehan " batin Seulgi memanas yang berlainan dengan reaksi tubuhnya yang merasa gelombang  bergairah yang semakin  membesar.

FETISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang