Kegilaan pertama

1.1K 85 5
                                    


**


Park Jimin keluar dari club untuk mengambil sesuatu yang sangat penting dari mobilnya.

Tanpa barang itu ,Jimin tak bisa bersenang-senang malam ini bersama cewe bokingan nya.

Dan Setelah sampai diparkiran ,Jimin dapat melihat seorang cewe lagi asik main gadget dan setengah menyandar di samping mobil sportnya.

Jimin merasa tak asing dengan bentuk tubuh cewe tersebut dari kejauhan.
Rasanya Jimin pernah melihat cewe itu.
Dan jangan lupakan, body cewe itu bagaikan merayu Jimin untuk berada dibawahnya.

Dengan siulan,Jimin menghampiri cewe yang Jimin rasa sangat seksi tersebut.
Setelah berada disampingnya, Jimin dapat melihat cewe itu lagi asik main game di gadgetnya dan  tidak merasakan kehadiran Jimin disampingnya.

Jimin memajukan wajahnya menuju telinga cewe yang lagi asik main game tersebut.

"Hayy babe ,,kenapa kaga masuk club dan malah  sendiri disini.
Hati-hati kalo lagi sendiri disini, banyak monster kelamin loh."

Seulgi terkejut bukan main setelah merasa ada suara bisikan dan jilatan lembut ditelinganya.

Seulgi merasa badannya sedikit  memanas karena sentuhan mendadak tersebut diarea sensitifnya ,
Seulgi pun segera melihat siapa yang dengan lancangnya melakukan itu kepadanya.

Seulgi terkejut saat memalingkan wajahnya dan menemukan Park Fucking Jimin yang telah  melakukan hal itu tadi kepadanya.

Ketika cewe itu memalingkan wajahnya,
Jimin jadi teringat kejadian tadi siang yang mana Jimin kelepasan dikoridor sekolah, yang untungnya sepi dan hanya teman-temannya saja yang menyaksikan kelakuan nakalnya itu.

"Oh sayang, ternyata elo.
Cantik banget sih, jadi gemes liatnya.
Dan jangan terlalu terkejut Babe gue bukan bermaksud jahat sama elo kok , Gue cuma ngga nyangka banget bakal jumpa lagi ama elo disini, dan elo nakal juga ya, mainnya di club."

Seulgi masih terkejut dan tanpa sadar memegang bibirnya karna teringat kembali kejadian tadi pagi dikoridor sekolah,
dimana Park Jimin mencium bibirnya.

Kelakuan Seulgi di tangkap oleh mata tajam Jimin yang langsung memasang smirk khasnya karena Seulgi memegang bibir merah meronanya, yang menurut Jimin sangat manis untuk dicoba lagi.

"Jangan dipengang mulu bibirnya,
nanti bakal gue kasih yang lebih hot dari  yang disekolah deh, tenang aja Babe".

Jimin mendekatkan wajahnya yang membuat Seulgi tanpa sadar memejamkan matanya,
Jimin yang melihat itu terkekeh pelan yang membuat Seulgi membuka matanya.

"Elo emang kaga sabaran banget,"

Jimin langsung membawa Seulgi melayang karena ciuman lembut tib-tibanya setelah selesai mengucapkan kata-kata tersebut.
Seulgi menikmatinya ,,dan seketika  memejamkan matanya kembali ketika Jimin memperdalam ciuman mereka dengan memengang tengkuk Seulgi dan menyenderkan tubuh Seulgi ke mobil Wendy.

Jimin memperdalam ciuman mereka ketika indra  pengecapnya merasakan manis  yang mulai jadi candunya.

Tangannya mulai bergerilya menuju pinggang Seulgi dan mengelus-elusnya dengan lembut,
dan itu membuat Seulgi  mengelinjang dan merasakan sensasi sangat panas ditubuhnya.

Seulgi setengah sadar dengan  kelakuan mereka diparkiran mobil, dimana orang-orang pasti bisa kegiatan mereka.

Dengan melawan sensasi panas ditubuhnya, Seulgi merasa ini tidak benar.

Dia kelepasan karena perlakuan Jimin yang membuat Seulgi merasa ingin disentuh.

Dengan beberapa kali dorongan kuat dari Seulgi,
Ciuman mereka terlepas sehingga membuat benang saliva yang terputus dari masing-masing bibir setelah penyatuan tadi.

Seulgi terengah-engah dan segera  mengusap bibirnya kasar yang setelah bibir mereka terlepas  menurut Jimin sangat menggemaskan.

Seulgi menatap Jimin marah dan menampar pipi mulus Jimin dengan keras,
Bekas tamparan yang merah dan membuat Jimin terkejut bukan main.

HEY,,
mana ada cewe menampar pipi mulusnya.
Yang ada cewe-cewe berlomba-lomba untuk menyentuh wajah fuckable nya itu.

Dan ini pertama kalinya tamparan melayang dipipi nya.
Dan yang menamparnya adalah cewe yang menarik perhatian Jimin.

Jimin yang terkejut, hanya mengusap pipinya yang tadi ditampar Seulgi.

Dalam hati, Jimin merasa cewe ini pasti berbeda dari kebanyakan cewe yang pernah diciumnya,
dimana mereka sangat menikmati ciuman dari bibir handalnya dan ingin meminta lebih dan sekarang, cewe didepannya ini tidak.

"Menarik"
Kata Jimin dalam hati dan memandang Seulgi yang balas menatapnya tajam.

"Brengsek lo!!
Seenaknya aja perlakuin gue kek cewe-cewe murahan!
dan bakal gue pastiin elo bakal merima akibatnya!!"

Setelah berkata tersebut,
Seulgi menampar sekali lagi di pipi kiri Jimin dan langsung meninggalkan Jimin untuk mencari Wendy sahabatnya.

Jimin yang mendapat tamparan lagi tersebut, hanya tersenyum sinis.

"Padahal elo juga menikmati ciuman itu juga, ampe nutup mata.
Kaga usah malu ya kalo pengen lagi, gue selalu ada buat bibir manis elo,dan jangan sok jual mahal ama gue. !"

Teriak Jimin yang bisa Seulgi dengar dari jauh.

"Dasar banjingan!"
Balas  teriak Seulgi dari kejauhan dan menghilang dari pandangan Jimin.

**

"Sial!!"
Seulgi membatin, dia harus menghindari Jimin, cowo itu berbahaya!.
Cowo itu sumber dari keanehan tubuhnya yang masih terasa memanas.

Dengan gemeteran,
Seulgi menelpon Wendy yang tadi meninggalkannya bersama pacar albinonya.

Setelah menunggu Wendy yang lama sekali menangkat telponnya,
Seulgi berjalan kearah toilet waniya untuk membasuh wajahnya dan memperbaiki make up yang kacau setelah kejadian tadi.

Setelah tersambung dengan Wendy,
Seulgi langsung menanyakan keberadaan nya sekarang dimana.

"Kamprettttt!
Elo dimana sih?! Gue cariin daritadi."

"Ehhh jangan asal bentak dong ,,kek PMS aja lo.
Elo sekarang  dimana ,gue samperin deh.
Elo juga ngilang dari parkiran, gue juga cari elo dari tadi."

"Gue di toilet cewe,,elo cepatan kemari!!"
Seulgi langsung matikan sambungan mereka karena merasa gemeteran yang dirasakannya semakin hebat.
Seulgi menyandar di wastafel setelah memperbaliki penampilannya dan menunggu kedatangan si Wendy.










**

~seulmin~


~seulmin~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FETISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang