Living On A Trap [In Bahasa]

Chapter 2

Dengan penuh kesopanan, pengacara yang berdiri di hadapan seluruh keluarga Charoles mengumumkan hasil pembacaan surat wasiat yang menyatakan bahwa seluruh harta warisan mendiang Tuan Charl Charoles, dengan nilai substansial yang melampaui ekspektasi keluarga tersebut, akan ditransfer sepenuhnya kepada satu-satunya cucu perempuannya, yaitu Rianna Oscar Charoles.

Reaksi beragam terpancar dari wajah-wajah keluarga besar saat keputusan tersebut diungkapkan, ditandai dengan ekspresi sinis dan raut heran yang terlihat dalam suasana yang terasa tegang. Pertanyaan mengenai pemilihan Rianna sebagai satu-satunya pewaris mulai mengemuka, menciptakan keraguan dan ketidakpastian di antara semua anggota keluarga Charoles yang hadir.

Tidak dapat menahan gelombang emosinya, salah satu paman Rianna merespon secara tegas dengan menggebrak meja dan menuntut agar isi surat wasiat dibacakan ulang oleh sang pengacara. Rasa ketidakpuasan dan ketidaksetujuan terasa menggema di antara para keluarga yang merasa hak-hak mereka dilanggar. Sebaliknya, Rianna, sebagai satu-satunya anak tunggal yang telah menjalani kehidupan penuh tantangan sejak usia dini, terkejut mendapati perubahan drastis dalam takdirnya. Kehidupannya yang keras, diisi dengan pengalaman tinggal bersama paman dan bibi yang selalu menghitung setiap uang dan tidak pernah memberikan ketulusannya sedikit pun untuk Rianna, menjadikan Rianna figur yang sering kali terabaikan.

Kini, dengan tiba-tiba, Rianna mendapati dirinya menjadi pemilik keseluruhan harta peninggalan Kakek Charl. Tidak sekadar jumlah uang yang mencengangkan, melainkan juga sebuah vila yang megah, yang sekarang akan menjadi kepemilikan dan tanggung jawab Rianna yang baru sepenuhnya. Sebagai satu-satunya pewaris, Rianna menyampaikan harapannya bahwa kesempatan baru ini akan membuka pintu bagi babak baru dalam perjalanannya, memberinya kebebasan yang selama ini terbatasi oleh kenyataan yang telah membelenggunya...

>> TO BE CONTINUED <<