Right

274 6 1
                                    

Namun satu hal yang ato sadari...

Bukankah alfanya itu pernah berkata ia belum menemukan matenya saat acara pengangkatannya dulu?
Dan pengangkatannya bahkan belum lama.

Esoknya..

Ato pov

Hari ini aku akan pergi ke Lightmoon pack. Yaitu pack dari mate adikku. Aku perlu berbicara dengannya terutama masalah adikku ini.

Saat aku dalam perjalanan aku tidak sengaja berpapasan dengan alfa itu tapi tujuan ku kesini adalah berjumpa dengan alfa terdahulu. Yaitu ayahnya bukan alfa si mate bodoh itu.

Setibanya di pack mataku tak hentinya memuji keindahan dari pack Lightmoon ini namun seketika sapaan dari omega itu menyadarkanku..

"tuan, silahkan masuk, anda di tunggu di dalam"

"baik, terimakasih" ucapku

Saat masuk aku langsung membungkukkan badanku

"Salam yang mulia"

"Salam rakyatku, ada apakah gerangan kau menemuiku? seperti yang kau tau, aku telah pensiun" ucapnya sambil tersenyum.

Akupun tersenyum lalu menjawab
"yang mulia, hamba datang kemari sengaja ingin menemui yang mulia, ada hal mendesak yang ingin hamba katakan"

"Apa itu, mengingat kau dengan beraninya mendatangi ku tanpa rencana, sepertinya hal ini sangat penting untuk aku ketahui? " ucapnya bersemangat.

Lalu aku mulai menceritakan cerita mengenai adikku yang merupakan mate dari sang alfa. Awalnya aku takut yang mulia alfa terdahulu akan menolak kami yang merupakan bukan keturunan raja akan bersanding dengan keluarga raja.

Tapi ternyata ia senang dengan apa yang aku sampaikan dan ia meminta aku datang membawa mei ke pack ini, aku sedikit terkejut. Aku hanya ragu bagaimana bila adikku menolak, karna terlalu sakit mengingat sang alfa merupakan matenya dan membencinya? Tapi aku buang keraguanku dan aku menyetujui permintaan yang mulia alfa terdahulu yaitu alfa Thomas.

Sesampainya di rumah..

Any medical mama dan papa yang sedang menghabiskan waktu di ruang tengah..

"Ma, tolong panggilkan mei kita perlu berkumpul , ada yang ingin aku bicarakan" ucapku penuh penekanan tanpa menghiraukan tatapan bingung mama dan papa.

Mama yang sedikit kaget dengan ucapanku yang datang tiba-tiba langsung mengajak berkumpul tanpa bertanya langsung menuju kamar mei.

Mei datang dan duduk dengan anggun di sofa .
.
.
"Ada apa kak" ucap mei dengan datar dan wajah pucatnya, lihatlah ia begitu lemah pasti karna kurangnya istirahat, haaah adikku yang malang..

"mei, kakak mau kau mendengarkan apa yang kakak katakan tanpa protes" Mei mengernyitkan keningnya lalu mengangguk.

"mei kakak sudah tahu siapa mate mu" mei menegang disana namun ia berusaha menutupi kegugupannya.

"Apa? Bagaimana bisa kakak menemukannya secepat ini? sedangkan aku selalu saja kesulitan mencarinya selama ini" tampak raut wajah tidak terima dari mei.,
Aku tau mei tidak terima karna ia fikir aku menyembunyikan fakta mengenai matenya sejak lama

"cukup mei, dengarkan kakak" dengan suara tegas aku menghentikan rengekannya.

"kakak juga baru mengetahuinya, 3 hari yang lalu kakak meminta orang suruhan kakak mencari tahu pria yang kau lihat di bandara hari itu. Beruntungnya ada cctv yang mengarah ke arah ambang pintu pesawat itu, makanya kakak tau siapa mate mu sekarang. " Ucapku meyakinkan mei

"Siapa dia kaak " batin mei tanpa berani mencela omongan kakaknya itu

"Siapa dia to "tanya mama yang mulai penasaran tapi tidak dengan papanya ia hanya mendengar dengan santai dan penuh kesabaran

"Dia alfa dari lightmoon pack ma" ucapku sedikit memelankan suaraku takut mereka shock.

-Papa berdiri aku tau.. aku tau papa menyerah, ia kecewa tidak bisa menolong mei karna bagaimanapun mereka tidak bisa memaksa sang alfa untuk menerima mei.. terlebih dari cerita mei mengatakan matenya itu membencinya.

- Mama? Ia hanya terisak merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan papa

- Mei? Ia hanya tersenyum terpaksa ke arahku dan matanya multi verkaca-kaca, karna ia tau nasibnya pasti akan di reject oleh matenya. Ia berdiri hendak lari ke kamarnya tapi aku menahannya.

"Mei kau masih punya kesempatan" ucapku sambil menarik tangannya.

"Apa maksudmu kak?" Tanyanya dengan alis yang bertautan.

"Mungkin mate mu tidak menginginkanmu, tapi tidak dengan ayah dari matemu. Dia senang mendengar mengenai mate anaknya.. Dan dia ingin menemuimu" ucapku sambil menggenggam tangan kakunya.

Ia kembali tersenyum

"Kalau begitu aku perlu berdandan yang cantik kan kak, agar mereka menyukaiku?" ucapnya penuh dengan ketegaran.

Aku terenyuh mendengar betapa kuatnya adikku ini akupun mengangguk dan memeluknya, mama ikut berdiri memeluk kami, tak lama papapun bergabung . aku rasa papa mendengar penuturanku.

"Berjuanglah sayang, kau tau bukan takdir telah di goreskan oleh Moongodness. Kami akan selalu mendukungmu..menangislah jika sakit kami akan mendengarkan mu, menguatkanmu" ucap mama yang begitu melegakan hati mei .

Mei pov

Aku bahagia aku di berkati memiliki keluarga yang begitu menyokongku, mendukungku, dan menguatkanku..
Aku akan berjuang..
Tak akan aku biarkan kekalahan berdiri dia atasku..
Mate tunggu aku ..
aku akan membuatmu menerimaku..
Mungkin akan sakit pada saat memulainya tapi aku yakin kita dipersatukan karena sebuah alasan.. Hanya Dialah yang tau

.
.
.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Fucking MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang