Bumi atau Langit ?

138 6 1
                                    

Bel istirahat berbunyi dan saat ini banyak murid-murid yang memadati kantin hanya untuk mengisi perut mereka yang telah kosong setelah melakukan beberapa jam pelajaran.

Prilly berjalan menyusuri koridor dengan menolehkan wajahnya ke kiri dan ke kanan seperti kebingungan mencari seseorang.
Ya, saat ini Prilly sedang mencari Ali yang entah sejak pagi tidak terlihat batang hidungnya sama sekali setelah menjemputnya untuk berangkat ke sekolah.
Prilly tadi sudah mencari ke kelas Ali, tetapi yang di carinya tidak ada di dalam.

Saat ini ia telah sampai di kantin yang begitu penuh oleh anak-anak yang terlihat kelaparan memesan makanan di sana. Prilly ke sini bukan untuk mengisi perutnya yang memang sejak tadi keroncongan, tetapi ia sedang mencari Ali siapa tahu ia sedang istirahat di sini.

"Eh, Shinta !! Lo liat Ali nggak ? " Ucap Prilly sedikit berteriak saat ia melihat shinta, teman sekelas Ali sekaligus anak OSIS yang sering bersama Ali.

"Ali ?? Oh.. Dia tadi di ruang OSIS deh sama Nadine, belajar buat lomba cerdas cermat nanti"

Raut wajah Prilly terlihat berubah saat mendengar bahwa Ali sedang bersama Nadine, terlihat bahwa ada rasa tidak senang di wajah Prilly mendengar kalimat tersebut

"oooh.. Yaudah makasih ya" Ucap Prilly setelah itu terlihat ia sedikit berlari meninggalkan kantin

***

Saat ini Prilly sedang menyusuri koridor menuju ke ruang OSIS yang terletak di lantai 3 paling pojok. Langkahnya terlihat bimbang apakah pilihannya untuk menemui Ali kali ini benar atau tidak, Ia takut kejadian waktu itu terulang lagi. Kejadian ketika ia menemui Ali yang pada saat itu tengah serius membahas lomba bersama Nadine. Ya, Prilly tahu bahwa Ali tidak suka di ganggu ketika dirinya sedang belajar ataupun mengganggunya ketika berbicara.

Saat ini Prilly sudah berdiri di depan pintu ruang OSIS terlihat dari wajahnya bahwa ia sedang bingung apakah ia akan masuk atau tidak .

.

Di sisi lain, Ali dan Nadine terlihat sibuk dengan buku masing-masing sekaligus sesekali berdiskusi hal apa saja yang akan mereka lakukan nanti saat lomba. Terhitung sudah 4 jam mereka duduk di ruang OSIS itu. Karena merasa punggung yang sudah kaku dan perut yang mulai keroncongan, Nadine pun berniat menyudahi acara belajar mereka.

"Li, udahan yuk capek nih laper. Gimana kalo kita lanjut pulang sekolah aja" ucap Nadine sambil meregangkan otot-ototnya yang sudah kaku sejak tadi.

"Yaudah deh gue juga laper banget nih "

"Oke, gimana kalo nanti gue ke rumah lo buat lanjutin belajarnya ?"

Ali yang mendengar ucapan Nadine yang langsung to the point tidak enak untuk menolaknya, Ali pun meng-iyakan ajakan Nadine.
"Mmm.. Yaudah deh boleh" Ucap Ali sambil berjalan bersama.

Ali langsung membuka pintu ruang OSIS dan tanpa di duga-duga Prilly sudah ada di depan wajah Ali. Terlihat muka Prilly yang terlihat kaget sekaligus malu karena tertangkap basah oleh Ali.

"Prilly?? Kamu ngapain di depan pintu ??"

Prilly yang kaget terlihat bingung menjawab pertanyaan Ali, saat ini dirinya sedang tertangkap basah oleh Ali. Apa yang harus Prilly jawab ?

. Mati lo prill

. Ali pasti marah banget sama lo

. Bego banget

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang