"Selamat pagi duniaaaa" teriakku entah pada siapa. Ya hari ini adalah hari pertandinganku lagi. Rasa semangat berkobar kobar. Walaupun rasa takut juga mendominasi. Pada pukul 06.00 aku pun segera berangkat ke skolah. Hari ini pertandinganku dimulai pukul 11.00 siang. Jadi aku baru akan pergi sekitar jam 10.00 siang. Dengan kata lain aku harus ikut proses pembelajaran terlebih dahulu
"Feliaaa pagi" triak sheila. Ya siapa lagi kalau bukan dia. Melihat dia tiba tiba langsung terbesit kata kata gita di otakku. Walaupun begitu aku tetap berusaha untuk tidak menunjukannya.
"Pagi sheilaa" jawabku seakan akan tidak ada apa-apa.
"Fel lo tanding lagi kan ya hari ini? Jam berapa? Terus lo bakal dispennya jam brapa? Peralatan lo gaada yg ketinggalan kan? Terus lo.."
"Stoppppp" sahutku memberhentikan ucapan sheila yg seperti sedang me wawancaraiku. "Iya gw tanding lagi hari ini jam 11. Gw bakal dispen jam 10. Peralatan gw aman udh gw cek smua. Ada pertanyaan lagi mbak?" Kataku pada sheila
"Hehe tidak ada kok" kata sheila sambil cengar cengir
Tiba tiba ada seseorang yg dengan sengaja menabrak ku. Sekali lagi DENGAN SENGAJA. Ya siapa lagi kalau bukan si ardhan manusia aneh bin ajaib dan kelainan jiwa.
"HEH JALANAN GEDE KALI" teriakku padanya
"Lah? Salah lo lah diri di tengah jalan gitu" katanya sambil senyam senyum
"Dasar cowo aneh kelainan jiwa. Lo ada dendam apaan sih sama gw. Gak gentle deh jadi cowo. Kasar sama cewe" kataku kesal
"Gue? Gak gentle? Heh nglawak lo. Lagian gausah sok cewe lemah gitu deh. Lo aja cowo kuat"
BUK.. satu pukulan melayang di punggungnya
"Enak? Mau lagi?" Kataku mengancamnya
"Mau dongg" katanya sambil bergaya mengejek
Saat aku hendak memukulnya lagi. Dia berhasil menangkap tanganku saat aku ingin melepaskannya dia malah semakin kencang memegang tanganku
"Mana gelang yang gue kasih?" Katanya sambil mengamati tanganku
Aku pun segera melepaskan genggamannya sambil berkata "udah gw buang. kenapa? Gelang lo jelek sih" jawabku asal. Tentu saja gelangnya tidak kubuang. Aku hanya lupa memakainya karna tadi kulepas saat mandi. Kukira Ardhan akan marah marah seperti biasa saat mengetahuinya. Tetapi ternyata dia hanya terdiam, menatapku dengan tatapan yang aku sendiri tidak tahu artinya dan segera meninggalkan aku dan sheila
"Fel parah banget lo ngomongnya. Kasian woy anak orang" kata sheila kepadaku
"Biarin ajalah. Siapa suruh pagi pagi udah rese gajelas" kataku pura-pura tidak peduli. Padahal dalam hati aku agak ketakutan juga sih
Kringg...kring... bel berbunyi tanda proses pembelajaran akan dimulai. Jam pertama merupakan pelajaran biologi
"Felia, ibu minta tolong ambilkan patung bagian kulit dan ginjal ya. Serta bagian tubuh manusia" kata ibu guru padaku
"Maaf bu, boleh ditemenin sheila tidak? Sepertinya agak susah kalau harus bawa semuanya sendiri" Ya tentu saja susah. Kalau hanya kulit sih tidak apa-apa. Ini tiga patung sekaligus guyss.
"Tidak tidak. Jangan sama sheila, yang ada kalian kemana mana duku. Gosip dulu" kata ibu guru padaku yg disertai sorak tawa anak anak sekelas. "Sudah sana. Ardhan temani felia"
"Hah? Ardhan banget bu? Gaada orang lain?" Kataku memprotes
"Pilih bareng Ardhan atau bawa semua patung itu SENDIRIAN. Lagipula kalian tuh sok saling kesel. Lama lama juga jadi cinta tuh palingan " kata bu guru. Sontak anak sekelas berteriak "CIEEEE" aku pun hanya keluar sambil mendengus yang segera diikuti oleh Ardhan

KAMU SEDANG MEMBACA
A.B.C (Aku, Bola, Dan Cinta)
SonstigesAku hanyalah anak futsal biasa, yang hobinya makan bakso terusss tanpa memperhatikan bentuk badanku serta nontonin orang berantem tanpa rasa takut. Aku juga menjalani rutinitas anak sma sperti biasanya. Tapi yang bikin aku gak biasa adalah bahwa aku...