Me,My Self And I

kesempatan Kedua

Akhirnya satu doa ku yang sempat terucap menjadi kenyataan.
Aku berucap ingin melanjutkan sekolah walaupun tidak formal, aku bisa kejar paket.
9 tahun sudah aku terlarut dalam penyesalan dan proses melepaskan mimpi tersebut.

Jujur 3 tahun lalu mungkin aku masih ingat pelajaran apa dan aneka rumus lainya. Tapi ini sudah 9 tahun, rasanya seperti belajar dari nol.
Ok, aku​ akui bukan tergolong cerdas,pintar ataupun cepat tanggap.
Aku hanya punya satu modal :niat dan usaha, harus percaya tiada hasil yang mengkhianati usaha.

Langkah awal yang aku ambil menentukan masa depan.
Mungkin saja aku Punya kendala tapi, bukannya masalah ada agar tercipta sebuah jawaban dan pemecahannya.        .  

Aku sempat berpikir Tuhan mengajarkan arti ikhlas dengan cara yang luar biasa.
Dulu aku sempat berucap ingin mendapatkan seseorang yang sesuai tipeku namun nyatanya tuhan menegur dengan  kalimat "tidak semua yang kamu inginkan, betul-betul kamu butuhkan".

Lalu dulu saat aku memasakkan diri berkerja, aku ingin  membeli hp dengan uangku sendiri, tentu aku bisa mendapatkan setelah 2 bulan  berusaha tetapi aku harus menuruti tubuhku terbaring di rumah sakit sekitar 3 hari  karena terlalu lelah mungkin bisa masuk gejala tifus.
Ingat mencegah lebih baik daripada mengobati, biarpun di rawat dalam rumah sakit swasta sekalipun.

Mungkin banyak hal lain  dan cara yang nyaris sama.
Tuhan memberikan aku cobaan, menjatuhkan hingga ke dasar paling dalam, menyakiti diri sendiri, melawan depresi, lalu membangun tembok serta memasang topeng,  setelah menyesal perlahan aku mulai melepaskan pada akhirnya, aku akan tetap baik-baik saja.
Karena waktu tidak akan berhenti sekalipun kamu mengatakan menyerah, kita boleh terpuruk hingga kehilangan kepercayaan, tapi jangan pernah marah dan  melupakan bahwa Tuhan selalu punya rencana dan makna di balik kisah yang terjadi.