WARNING! TYPO BERTEBARAN!
HAPPY READING!^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sebuah mobil van hitam yang cukup mewah itu terpakir di depan sebuah cafe di kota itu, seorang namja dengan mata yang indah itu terlihat sedang mendengarkan musik dari headphonenya. Tidak lama kemudian managernya masuk ke dalam mobil sambil membawa 2 buah kopi, dia pun memberikam satu kopinya pada namja bersurai coklat itu.
"Ini kopimu Hyun," ucap managernya.
"Eoh, gomawo hyung," ucapnya sambil menerima kopi itu.
Namja yang di panggil 'Hyun' itu pun menyesap kopi yang berada di genggamannya tersebut, saat mobilnya mulai jalan dia pun sempat melirik ke jendela yang berada di sampingnya dan dia melihat seorang yeoja dengan kemeja putih berjalan melewati mobilnya.
***
Song Ginra, itulah nama yang tertulis di tanda pengenal salah satu karyawan di perusahaan itu. Yeoja dengan rambut sebahu itu berjalan keluar dari gedung tempat dia bekerja tersebut, kemudian dia memasukkan kartu karyawan yang tadi di kalungkannya itu ke dalam tas yang dia bawa.
Dia mengambil hpnya dan jam sudah menunjuk pukul 10.50 pm waktu Korea Selatan, dia pun melangkahkan kakinya kembali ke rumah. Namun saat dia melewati sebuah minimarket Ginra baru ingat jika dia harus membeli vitamin untuk diminum besok, jadi dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam minimarket tersebut.
Pada jam yang sudah larut ini minimarket itu sangat sepi, hanya ada sang penjaga kasir dan juga seorang namja dengan hoodie abu-abu sedang makan ramen di meja yang berada di sudut minimarket itu.
Ginra langsung melangkahkan kakinya menuju tempat minuman dan mengambil 5 botol vitamin, kemudian dia berbalik dan melangkah menuju kasir.
Saat Ginra hendak membayar suara bel tanda pintu minimarket itu di buka berbunyi, Ginra pun menoleh dan ternyata namja dengan Hoddie abu-abu tadi sudah keluar dari minimarket tersebut.
"Semuanya 11 ribu won," ucap kasir tersebut, Ginra pun membayar belanjaannya dan kasir itu membungkusnya.
Ginra mengambil belanjaannya dan hendak berjalan keluar dari minimarket itu, namun sebelum keluar dia sempat melirik ke arah meja yang di tempati namja dengan Hoddie abu-abu tadi dan dia melihat sebuah hp yang terletak di atas meja tersebut.
Ginra pun melangkah mendekati meja itu dan dia mengambil hp tersebut, Ginra melihat keluar minimarket tersebut namun dia sudah tidak bisa melihat sosok namja itu lagi.
"Tertinggal ya.." Batin Ginra.
Ginra pun mengambil hp itu dan menyimpannya di dalam tasnya.
***
Akhirnya Ginra sampai di rumahnya, setelah selesai membersihkan dirinya dia duduk di kasurnya dan teringat akan hp yang dia temukan di minimarket tadi. Ginra mengambil hp itu dan menyalakannya, ternyata layarnya terkunci dengan nomor pin.
Ginra pun merasa bingung karena dia tidak bisa membuka hpnya, bagaimana caranya dia bisa mengembalikan hp itu kepada pemiliknya? Tanpa sengaja Ginra melihat wallpaper hp itu, wallpapernya adalah sebuah gambar dengan tulisan nomor di dalamnya.
"11-14?" Ginra membatin, dia bertanya-tanya apakah maksud angka itu dan Tiba-tiba saja sebuah ide terlintas dalam pikirannya.
"Bagaimana jika itu adalah kode kunci hp ini?" Pikir Ginra.
Tangannya pun langsung bergerak mengetikkan nomor-nomor itu, namun saat dia hampir selesai mengetikkannya tiba-tiba saja hp tersebut berbunyi tanda bahwa ada sebuah telepon masuk.
Ginra pun segera mengangkat telpon itu, karena dia berpikir ini adalah kesempatannya untuk mengembalikan hp tersebut.
"Halo? Pemilik hp ini meninggalkan hpnya di minimarket tadi, bisakah kamu hubungi dia dan beritahu bahwa saya ingin mengembalikan hpnya?" Ucap Ginra menjelaskan panjang kali lebar.
"Hahahahaha..."
Ginra sedikit terkejut juga bingung saat seseorang di sebrang sana tiba-tiba saja tertawa, apakah dia pikir yang Ginra katakan hanya gurauan semata?
"Saya pemilik hp itu, saya menelpon dengan handphone teman saya segera setelah saya menyadari bahwa handphone saya menghilang, jadi bisakah kita bertemu? Saya ingin mengambil hp saya kembali,"
Ginra merasa sedikit malu karena perkataannya tadi, karena dia begitu to the point bahkan sebelum mendengar perkataan orang di sebrang telepon tersebut. Ginra pun menyetujui saran namja itu dan menentukan tempat bertemu besok jam 07.30 pagi di depan sebuah cafe.
***
Song Ginra, yeoja dengan rambut sebahu itu kini sedang menunggu bis di halte. Tidak lama kemudian bis yang dia tunggu-tunggu pun tiba, dengan segera dia naik ke dalam bis tersebut. Tidak lama setelah dia duduk hpnya berbunyi, dengan segera dia mengambilnya dan ternyata bunyi itu adalah tanda alarm.
"D-day!" Itulah tulisan yang muncul di layar hpnya, Ginra baru menyadari jika hari ini adalah tanggal 14 November.
"Tidak terasa sudah 15 tahun ya..." batin Ginra, dia pun menoleh keluar jendela dan mulai memutar memori yang sudah lewat di masa lalu.
***
Seorang namja dengan kaos hitam itu sedang berdiri di depan sebuah cafe dengan masker yang menutupi sebagian wajahnya, namja itu sempat melihat ke sekelilingnya dan karena banyak orang berlalu lalang dia pun mengenakan kacamata hitam untuk menyembunyikan wajahnya.
Tidak lama kemudian pandangannya tertuju pada seorang yeoja dengan kemeja biru yang berada cukup jauh darinya, dia pun segera mengambil hpnya dan menelpon seseorang.
"Halo?" Ucap suara di sebrang sana.
"Song Ginra-ssi? Saya di depan cafe dengan masker dan kaos kacamata hitam," ucap namja itu.
"Oh ya! Saya sudah lihat kamu."
Yeoja bernama Song Ginra itu pun berjalan mendekati namja berkaos hitam itu, kemudian dia segera memberikan hpnya.
"Maaf merepotkanmu. Ini," namja dengan kaos hitam itu memberikan sebuah amplop kecil kepada Ginra.
"Ah tidak perlu, saya memang tulus ingin mengembalikan hpmu," ucap Ginra.
"Terimalah... aku memang ingin memberikannya padamu,"
Dengan ragu-ragu Ginra pun menerima amplop itu, tanpa sengaja dia melihat jam di tangannya dan ternyata dia hampir saja terlambat, untungnya cafe itu sudah dekat dari tempat kerjanya.
"Terima kasih, saya harus pergi,"
Ginra pun berbalik dan mulai melangkah pergi, dia melangkah sembari membuka amplop itu. Ternyata isinya bukanlah uang melainkan kertas, dan kertas itu berisi sebuah gambar hati dengan tulisan "I'm Back", setelah melihat tulisan itu langkah Ginra langsung terhenti.
Ginra pun membalikkan badannya, dan dia melihat namja dengan kaos hitam itu sudah membuka masker dan kacamatanya. Dia sedikit tidak percaya karena seseorang yang selama ini dia rindukan sedang berdiri di hadapannya.
"Jung Daehyun...." ucap Ginra pelan.
Namja bernama Jung Daehyun pun tersenyum padanya.
-FIN-
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING
ContoKumpulan ficlet berisi perasaan yang mungkin kamu rasakan sekarang! penasaran? Yuk langsung baca aja!^^ Find your feeling here! Because every song have a feeling...