"SIALAN!!! DASAR ANAK GK TAU DIUNTUNG!!!! SUDAH DIKASIH TEMPAT TINGGAL, TEMPAT TIDUR MASIH AJA KURANG AJAR!!!!!" teriakan demi teriakan ku terima. sekua perlakuanmu kuterima bu..
*plakk*
"aghh.... buu.. sakit..." aku menangis... memegangi pipiku yg memerah karna tamparanmu
"AKU TAK PEDULI BODOH!!!! KAU BUKAN ANAKKU!!! SEJAK KAPAN KAU JADI ANAKKU?!!!! KAU HANYALAH ANAK HARAM!!! ANAK YG TAK PERNAH KUINGINKAN!!!!" jika kau tak menginginkanku kenapa kau melahirkanku?
"bu.. hiks hiks" aku menahan tangisku yg mengakibatkan sesaknya dadaku.
*brughh* *prank*
"ARGHH!!!" ibu mendorongku hingga aku menabrak meja dan aku terjatuh, tiba tiba piring yg diatas meja mengenai kepalaku.
"cih... dasar anak haram cuih" ibu meludah tepat di pipi kiriku.
aku tak tau kenapa dia melakukan hal ini kepadaku....
dia selalu menyiksaku dan memukuliku. walau tak ada masalah apapun.
hari ini, aku ingin ijin tidak sekilah dulu, namun dia malah mrmarahiku dan memakiku. aku tau dia sudah berusaha untuk mencarikanku sekolah, tapi, hari ini aku tak kuat, aku ingin istirahat dulu dirumah.
setelah menyiksaku, ibu pergi begitu saja.
aku hanya bisa meringkuk ditempat tidurku.
aku menangis, aku menangisi kehidupanku yg hina ini.
tanpa sadar aku pun tertidur.
"mika... mika.. MIKAAAA!!!!! *buagh*"
"aghh!!! bu... ada apa?" aku memegangi pinggangku yg ditendangnya.
"hmm..."
"ugh..." ibu mencengkramku wajahku dengan keras, tak terasa kukunya yg panjang melukai rahang bawahku.
"kau... lumayan juga..." dia membolak balikan wajahku. lalu menelisik setiap inci tubuhku.
"cepat pakai baju yg layak! kita akan kedatangan tamu" ibu berkata seperti itu lalu keluar meninggalkanku sendiri.
dengan cepat aku memakai baju yg layak dan sedikit memoles bedak agar luka yg diakibatkan kuku ibu tertutupi.
tiba tiba saja ibu datang bersama seorang lelaki berbadan gempal.
"mas... kau berani membayar berapa untuk gadis ini?" ucap ibu sambil memainkan dasi pria itu.
"hmm.. menarik... aku akan membayar berapa pun yg kau minta.. asal dia bisa memuaskanku..." ucap pria itu sambil tersenyum miring menatapku.
"baiklah..."
ibu mendekatiku dan menarik rambutku keras.
"kau.. layani dia dengan baik.. jangan buat dia kecewa..."
"maksud ibu apa? aku tak paham"
"cih... sudahlah layani dia saja..."
setelah itu ibu langsung keluar kamar, menyisakan aku dan pria itu.
pria itu berjalan menuju kasurku dan langsung menindihku.
"apa yg akan kau lakukan?! lepaskan!!" aku berontak saat dia mulai menciumi seluruh bagian tubuhku.
apalah daya... kekuatannya lebih besar daripada aku.
aku terus berontak sekuat tenaga.
pria itu.. pria brengsek yg telah merenget segalanya dariku...
dia mengambil paksa kehormatanku.
aku tidak terima...
setelah dia puas menikmati tubuhku.. aku langsung menendang kemaluannya yg menjijikkan!
"Ughh!!" dia meringkuk memegangi kemaluannya yg kutendang.
aku langsung mengambil cutter di laci lemariku dan menebas perutnya yg buncit.
"arghhh.." teriak pria itu.
aku menginjak injak perutnya yg sudah tertebas.
*jleeb*
"ARGHHHH!!!!!!!" ahh~ kurasa dia sudah mati... bagaimana tidak mati? kakiku menembus perut buncitnya.
tapi... kakiku jadi kotor...
aku mencabut paksa kakiku dari dalam perutnya dan ajaib.. semua organ dalamnya tersembut keluar.
hm..
*brakk*
"MIKA!!! APA YG KAU LAKUKAN?!!!" ibu masuk dengan mendobrak pintu kamarku.
"aku... hanya...-
*plakk*
"kau bukan anakku!!! kau pembunuh!!!" teriak ibu didepan mukaku.
*jlebb*
ku tusukkan saja cutterku ke perut ibu.
"arghh.. sialan..." tangan ibu melayang menamparku, tapi ku cegah dengan ku tebas tangannya.
"arghh..." ibu jatuh duduk. lalu aku dengan kuat menginjakkan kakiku ke kaki kanannya.
"arghhh mikaa..." erang ibu... sepertinya kaki kanannya sudah patah..
aku langsung meloncat ke arah perut ibu.
"ughh HOEKK!!!" wah... ibu muntah darah...
aku loncat loncat diatas badan ibu...
dari perut aku pindah ke dadanya..
*kretekk*
tulang rusuk ibu patah dan muncul keluar
aku terus melompat lompat diatas dada dan perutnya bergantian
aku tak pernah merasa sesenang ini...
"HAHAHAHAHA" aku tertawa seperti orang gila.
aku terus melompat sampai semua organ dalamnya kluar dari tempatnya.
aku mengambil piring yg ada di kamarku dan langsung melemparnya ke wajah ibu..
hebat... pecahannya langsung menempel ke wajah ibu..
aku terdiam melihat semua yg kulakukan.
apa yg sudah kulakukan?
apa aku sudah membunuh mereka?
aku... aku tak sadar...
dengan cepat aku berlari menuju atap apartemen yg kutinggali.
aku menatap kebawah.
*syut*
dengan bebas aku meloncat dari atas sana.
"aku bebas" aku memejamkan mataku sebelum badanku mencapai tanah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gore
Historia Cortacuma kumpulan cerita gore one-shot ku. biasanya terinspirasi dari dendam dendamku yang tak tersampaikan. Aku bunuh mereka di imajinasi ku. bukan di dunia nyata :b