Variabel Of Love

Kepastian Angka

(Kepastian) Pasti semua perempuan yang telah berjalan lama dengan seseorang tanpa status yang jelas dan keterbukaan perasaan bukankah bak dimainkan rasanya ?
Avera tak mengerti harus bagaimana. apakah iya perempuan yang harus memulai bukankah hukum kepastian itu laki laki yang mengungkapkan perasaan bahkan bukan hukum tapi sudah menjadi tradisi yang mutlak.

Hari-hari Avera, menjalani kesibukan baru nya, lelah rasanya ruh Avera tapi apa daya ini keputusan yang telah ia sanggupi. Satu waktu di hari berjalan seolah seperti biasa,  kegelisahan itu memuncak. Dengan sejuta keberanian Avera mencoba bercengkrama langsung dengan nocta.
Mencoba mengungkapkan semua yang tak pernah ia mengerti seperti rasa takut kehilangan ganti yang semakin menjadi-jadi. Mengungkapkan dengan cara yang berbeda.

Ketika senja terburu-buru menghilangkan biru nya langit
Avera menyodorkan sebuah buku yang ingin dipinjam Nocta.
Buku sajak berjudul "Tanpa Kata".
Siapa sangka tanpa sepengetahuan manusia dan alam semesta Avera menyelinap kan selembar kertas berisi larik-larik sajak yang ia semayamkan pada kertas petang kemarin.

Puisi  : Tidak Pernah

Aku tidak pernah mengerti seluruh bahasa cinta
Aku tidak pernah mengerti arti semua rasa kehilangan
Percayalah
Aku tidak akan pernah mengerti semua itu
Karena
Ada sesuatu yang datang tiba-tiba
Tanpa permisi
Mengetuk hati
Meminta pertanggung jawaban semua kegelisahan ini
Jika kau memang pengadil hati.
Bawa aku menuju belenggu mu
Jika kau menginginkannya.
Jika ingin batas diri antara kau dan aku
Luapkan semua biar aku pergi tanpa tertatih.

Puisi itu seakan menertawai kekonyolan rasa pada dua insan yang belum tau cara memaknai cinta.
Sang puisi pasti berpikir pujangga ku terlalu berani untuk hal yang tak ia ketahui.
Entahlah Sang puisi hanya termangu di dalam lembar-lembar buku menunggu seorang penyair memaknai dirinya.