1. Murid Pindahan

77 8 0
                                    

Giselle tampak berdiri mematung dengan mata menatap miris tas punggungnya yang saat ini tergeletak dengan tidak elitnya dilantai, tak jauh dari tempatnya berdiri.

Lalu, pandangannya kini terarah pada seorang cowok tidak dikenal yang dengan santai tidur dibangkunya.

Kali ini pandangannya mengarah pada Aify teman sebangkunya yang  entah kenapa bisa pindah ke bangku Reynald.

Giselle dengan cepat melangkahkan  kakinya ketempat dimana temannya berada.

"Ai, kenapa kau pindah ? Terus cowok itu siapa ? kenapa kau biarin dia duduk dibangku kita ? Dan yang paling gak aku suka, kenapa kau biarin tas ku tegeletak dilantai gitu aja ?" Tanya Giselle bertubi-tubi.

"Gee... plise satu-satu nanyanya, mending kau duduk dulu deh." Jawab Aify, lalu ia mendelik ke arah Reynald. "Eh... minggir bentar napa, kasihan kalau Gee berdiri terus, gak gentle banget sih kau jadi cowok." Desis Aify tajam membuat Reynald menatapnya ilfell.

"Elah... kau jadi cewek berisik bangetsih udah ayak mercon. Mendingan aku pergi, lama-lama duduk sama kau bisa tungkik an kupingku." Balas Reynald, ia langsung pindah ke bangku Jaka, tempat dimana biasanya anak cowok berkumpul.

"Yaudah pigi kau sana, akupun enek liat kau." Ujar Aify.

"Ai, udah mesra-mesraannya ?" Tanya Giselle dengan suara datar. Aify kembali menatap Giselle yang berdiri dengan pandangan tidak sukanya.

"Hehe... sorry, mending kau duduk dulu." Bujuk Aify dengan senyuman lebar diwajahnya. Giselle pun beranjak dari tempatnya dan duduk di bangku yang sebelumnya ditempati Reynald.

"Oke, sekarang jelasin." Ucap Giselle ketus, ditambah wajahnya yang tertekuk.

"Jadi gini ceritanya, dia itu murid baru dikelas kita terus pas perkenalan dia..."

FLASHBACK

beberapa menit sebelumnya...

"Ai... aku lupa fotocopy makalah Fisika." Giselle menepuk jidatnya pelan karena melupakan tugas yang tadi pagi diminta Bu Mitha, guru Fisika dikelasnya.

"Yaudah cepat kau foto copy, nanti ku izini." Balas Aify.

"Oke, thanks ya Ai." Ucap Giselle sembari membawa sebuah makalah yang baru saja ia cari didalam tasnya.

Aify tetap berada didalam kelas mengikuti pelajaran seperti biasanya dan sesuai ucapannya saat nama temannya itu dipanggil ia menjelaskan bahwa Giselle sedang memfotocopy makalah Fisika.

Sudah jam 09:00 WIB, Berarti lima belas menit lagi jam istirahat. Semuanya sedang meringkas bab 4 buku Ekonomi, pelajaran yang menurut Aify membosankan.

Tok Tok Tok

"Permisi sebentar pak, boleh saya masuk ?" Tanya Bu Yuni, yang merupakan wali kelas XII IPA 1 yang merupakan kelas Giselle, Aify, dan teman sekelas mereka yang lain.

"Silahkan buk !" Jawab Pak Dasnel dengan senyuman tipisinya.

Bu Yuni memasuki kelas tapi, kali ini ia tidak sendirian dibelakangnya ada seorang cowok yang memakai seragam putih abu-abu sama seperti murid SMA lainnya, wajahnya yang tampak asing sudah jelas membuktikan bahwa dia adalah murid baru disekolah teruma dikelas itu.

"Dia adalah siswa pindahan dari ALFA INTERNATIONAL HIGH SCHOLL Jakarta, mulai sekarang dia akan bersekolah di sekolah kita terutama dikelas ini." Ujar Bu Yuni. "Perkenalkan dirimu, biar yang lain bisa kenal." Lanjut Bu Yuni.

"Nama gue Ilham." Suara yang sedikit berat itu meluncur keluar dari bibir tipis murid baru yang bernama Ilham itu.

"Ada pertanyaan ?" Tanya Bu Yuni pada murid lainnya karena sepertinya Ilham tidak ingin mengucapkan apapun selain tiga kata tadi.

Teman Sebangku MisteriuskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang