Aku menggendong tasku, lalu keluar dari kelas. Lalu kulihat Jimin berada disamping pintu seraya menunjukan eyesmilenya itu, membuatku tidak bisa menahan senyumku.
Dia lalu meraih tanganku dan menggenggamnya erat, seolah-olah genggaman ibu pada anak kecil. Berhenti membuat gadis ini malu, rasanya ingin meledak saking malunya.
"Kuliahmu sudah selesai?" tanya Jimin seraya mengusap punggung tanganku dengan jempolnya yang gendut.
Aku mengangguk "Kau sendiri bagaimana?"
"Hari ini aku tidak ada kuliah"
"Terus untuk apa kesini?" tanyaku jengah "Jangan bilang..."
"Ya untuk menjemputmu, lah" dia menyolek daguku "Kenapa pura-pura gak tau?"
Aku menghela nafas panjang "Yah, aku bisa pulang sendiri. Lagian, apartemenku sama kampus kan deket"
"Kau tidak suka?" tanyanya manyun.
Aku menggeleng "Bukan begitu, yah..."
Aku bingung harus bicara apa.
"Heol, Park Jimin!" panggil seseorang dengan suara beratnya, aku lantas menghadap kearah depan.
Kutemui sosok Kim Taehyung, dia adalah bestie Jimin sejak jaman SMP katanya. Gaya mereka sudah seperti gay yang sering bersama, lekat seperti lem. Mereka benar-benar dekat layaknya orang pacaran, aku malah senang Jimin mempunyai teman bromance seperti Taehyung.
Taehyung itu sedikit gila namun sangat baik padaku, yah.. kita gak jarang juga keluar bertiga untuk sekedar makan atau gak jalan-jalan bermain game di warnet. Gara-gara mereka, aku dicekoki main di warnet.
Jimin dan Taehyung tidak sungkan untuk peluk-pelukan didepan umum, bergandengan tangan, beraegyo layaknya orang pacaran. Bahkan aku menganggap yang pacaran adalah mereka, mereka sulit dipisahkan.
Sejak SMA mereka memang begitu, kita bertiga satu sekolah dulu. Sebutan buat mereka adalah couple gay, bahkan dibuku tahunan mereka mendapat kandidat bromance teromantis. Hah, kau harus liat bagaimana pose mereka. Membuat heart dengan tangannya dan saling pelukan.
Benar-benar deh.
"Yah.. kau bilang tidak ingin ke kampus" Taehyung mendengus sebal seraya berkacak pinggang.
"Lalu kubiarkan dia pulang sendiri?" dia mengangkat tangan kami yang sedang bergandengan "No"
"Kau bisa menitipkan Amy padaku, lupa ya?" Taehyung merangkulku "Ya kan, Amy-ah?"
"Jangan sentuh-sentuh, pacarku" Jimin meyibak tangan Taehyung "Kau pikir Amy ini barang apa, dititipin"
"Heol.." Taehyung memutar bola matanya malas "Aku lapar, mau makan ttoekbokki?"
"Boleh, aku juga mau" jawabku "Jimin-ah, ayo"
-
Jimin POV
Jeon Amy, satu-satunya wanita yang membuat aku bertekuk lutut dihadapannya. Dia adalah wanita pertama yang membuat aku benar-benar tau cinta itu seperti apa. Satu-satunya wanita yang bersikap tidak peduli bila kudekati.
Bukannya sombong, sejak SMA dulu aku dan Taehyung memang populer karena dekat. Tidak peduli mereka mau bilang kami gay apa bukan, intinya kami populer. Beberapa gadis sering menyatakan perasaannya padaku dan juga Taehyung.
Tapi, saat aku pertama kali tau ada gadis pernama Jeon Amy disekolah. Pandanganku mulai tertuju pada dia, aku benar-benar hanya melihat dia. Gadis keturunan Korea dan juga Rusia, kalian harus tau bahwa Amy benar-benar cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
hold me tight - pjm
Fanfictionpegang erat tanganku, jangan lepaskan. apalagi sampai berpindah ke lain hati, jangan. -pjm