넷 - audition

32 1 0
                                    

"Buka mulutmu" aku memasukan potongan ayam pedas kemulut Jimin, kali ini aku sudah kembali ke apartemenku.

Kemaren memang Jungkook sudah bilang semuanya pada Mama dan Papa, dan jawabannya seperti yang kita harapkan. Mama dan Papa tentu mendukung Jungkook untuk meraih cita-citanya.

Meskipun kami semua tau, dia bakal menunda kuliahnya untuk trainee. Aku berharap dia tetap kuliah meskipun itu kuliah online atau semacamnya, aku tidak mau Jungkook jadi malas belajar hanya karena dia ingin menjadi seorang idol.

Kuputuskan untuk kembali kerumah sampai Jungkook benar-benar harus di trainee di agensi tersebut, Jungkook bilang masih sebulan atau dua bulan lagi sampai waktu trainee itu tiba. Karena katanya agensi masih mencari beberapa kandidat untuk dibuat menjadi terkenal.

Jimin dan Taehyung termasuk, aku penasaran apa jawaban mereka setelah berpikir dua hari belakangan ini. Kuharap Jimin menerimanya karena itu bisa mendompleng bakat dia seperti Jungkook, Jimin bagus dalam menari dan suaranya juga gak kalah bagus.

Taehyung? walaupun aku belum pernah melihat dia menari, tapi masalah vokal Taehyung pun gak kalah keren. Suara dia berat dan sangat seksi, bagus kan kalau jadi penyanyi? Dan juga wajah mereka berdua yang mumpuni dan mendukung untuk menjadi seorang artis.

Memang kebetulan yang sangat bagus, ketiga orang yang kusayangi bisa mendapat tawaran untuk menjadi artis di agensi yang sama. Sempat gak habis pikir karena memang sedikit tidak masuk akal, namun siapa yang tau akan kehendak Tuhan?

Mendadak kurasakan makanan pahit dimulutku, aku menoleh kearah Jimin "Ya! Kau masukan sayur ke mulutku?" tanyaku sebal.

Aku benci sayur.

"Omo? Jinjja?" dia nampak terkejut "Aku tidak tau ada sayur nyelip" lalu dia mengadahkan tangannya didepan mulutku "Muntahkan"

Aku memutar bola mataku jengah "Singkirkan tanganmu" aku lalu bangun dan membuang makanan di mulutku ke cucian piring.

Sungguh, sayur itu sangat pahit.

Aku langsung meminum soda dan kembali duduk dengan tenang, Jimin benar-benar tau aku benci makanan yang dominan bewarna hijau itu.

"Mianhae" katanya lalu memilihkan daging ayam "Ini, ini benar-benar daging ayam" lalu menyodorkannya didepan mulutku, langsung saja kumakan.

"Ah, majja" aku menelan daging ayam "Kau tau tidak, Jungkook juga mendapat tawaran di Big Hit Entertaiment!" kataku seraya tepuk tangan gemas "Dan dia sudah lolos audisi, dan kurasa ada seleksi lagi entah apa sebelum di trainee"

Jimin melotot "Woah.. kok bisa begitu ya? Hebat sekali!"

Aku menggeleng "Entahlah, kebetulan yang hebat" aku kembali makan "Jadi, bagaimana? Kau menerimanya tidak? Taehyung bagaimana?"

Jimin menaruh sumpitnya "Taehyung sepertinya sudah memutuskan buat nerima. Aku belum tau, kau tau kan aku tidak berminat kesana? Aku sama sepertimu"

"Lalu untuk apa kau masuk jurusan Seni bila kau tidak ingin bekerja dibidangnya?" tanyaku dongkol.

Dia itu memang aneh sekali, aku jadi bingung.

"Iya sih, tapi aku benar-benar tidak bisa" dia menggeleng.

"Jangan sia-siaakan kesempatan emas ini Jimin, jangan sampai kamu menyesal. Kesempatan bagus ini gak datang dua kali, bahkan orangnya sampai mencarimu. Tandanya kau sudah memiliki modal yang bagus" aku mengusap pipinya "Emangnya kenapa gak bisa sih?" aku mencubitnya gemas.

"Tapi tetap saja nanti aku kembali di audisi beberapa kali" dia memegang pipinya "Jungkook menerimanya?"

Aku mengangguk "Kau kan tau apa keinginan anak itu dari dulu? menjadi penyanyi!" kataku dengan penekanan "Aku yakin kau juga bisa lolos audisi dan yang lainnya karena kau punya bakat!"

hold me tight - pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang