samlekom--
astaga ni udah debuan, setahun gue tinggal.
em sorry----- tp ini panjang lhoo...
yey!!
-
Jimin POV
Ini tidak bisa dipercaya, ternyata aku dan Taehyung lolos audisi dan siap untuk di trainee. Waktu berjalan dengan cepat bukan. Aku dan Taehyung benar-benar tidak percaya kami berdua lolos, memang ya persahabatan kami sangat dekat sampai kita masuk di agensi yang sama.
Wah, tidak habis pikir aku masuk ke agensi. Jujur aku benar-benar tidak pernah berpikir untuk masuk agensi, meskipun sudah ratusan kali Amy maksa tapi aku tetap menolak. Awalnya aku masuk jurusan seni karena aku memang ingin saja, karena itu sesuai dengan kegemaranku.
Sampai kemaren Amy bilang untuk apa aku kuliah dijurusan itu bila pekerjaanku tidak sinkron dengan apa yang kupelajari? Benar, pekerjaanku memang tepat jadi entertainer seperti yang Amy bilang, itu sesuai dengan hobiku.
Semoga apa yang kulakukan memang benar, aku harap ini keputusanku untuk berada didalam naungan sebuah agensi.
Dan sekarang, ini hari terakhirku hidup sebagai Park Jimin yang sebelumnya. Hari terakhir aku hidup normal tanpa terikat kontrak dengan agensi. Besok baik aku, Taehyung dan Jungkook pun sudah harus masuk agensi untuk di trainee dan katanya akan tinggal di dorm.
Kali ini kami semua makan malam bersama. Bukan hanya aku dan Amy, bahkan keluarga kami semua. Layaknya pasangan yang akan menikah besok, keluarga kami sudah benar-benar dekat sejak aku dan Amy berpacaran.
Keluargaku juga setuju-setuju saja kalau aku masuk di agensi, karena mereka tau apa kegemaranku sejak dulu. Mereka mendukung saja kalau aku memang ingin menjadi seorang artis.
Sekarang aku sedang duduk di balkon kamar Amy, tentu saja dengan Amy yang berada disampingku. Sementara Jungkook sedang bermanja ria dengan Mamanya dan Mamaku, dia hanya manja pada orang terdekat.
Aku menyeruput segelas coklat hangat, dengan selimut bewarna pink yang menyelimuti badan kami berdua. Aku dan Amy saling menghadap kearah langit, dimana banyak bintang yang menempel disana.
"Ini hari terakhirku" kataku menoleh kearahnya.
Amy menatapku jengah "Ya, kau hanya mau trainee. Jangan berlebihan"
Responnya benar-benar, apakah dia tidak tau berat sekali meninggalkan keluargaku dan tentu saja dirinya?
"Kau tidak masalah ya bila tidak bertemu denganku?" tanyaku sebal.
Amy tertawa "Jangan bodoh, kita masih bisa chat kan? atau video call"
Pihak agensi memang masih memberiku kesempatan untuk kuliah, tapi kurasa akan tetap berbeda. Karena mereka tidak membiarkanku untuk leha-leha seperti yang terikat pada kontrak, setelah kuliah langsung kembali.
Atau kuliah online? Tidak mau, aku masih ingin bertemu kekasihku di kampus. Dan juga, peraturan yang tertera dalam kontrak itu sangat banyak, membuat stress rasanya. Dan ada yang membuatku sesak.
Trainee tidak boleh berpacaran.
Woah, ingin kuhajar yang membuat kontrak itu. Kenapa tidak boleh? Lalu bagaimana hubunganku dengan Amy, apakah kita harus sembunyi-sembunyi? Kurasa tidak mungkin karena rasanya seisi kampus sudah tau kalau kita adalah couple.
"Kau tidak masalah dengan peraturan bodoh itu?" aku mengusap tangannya "Yang bilang kalau trainee tidak boleh menjalin hubungan"
Amy mengangguk "Aku memakluminya, kau jangan terlalu mengeskpos ya? Biar orang-orang tau kalau kita sudah tidak pacaran lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
hold me tight - pjm
Fanfictionpegang erat tanganku, jangan lepaskan. apalagi sampai berpindah ke lain hati, jangan. -pjm