HARI KELIMA (Bertukar kenangan)

186 5 0
                                    

19 Agustus 2017, hari ini aku mendapatkan kegiatan GDV dan sorenya aku gladi pentas seni dan budaya, hari-hari kulalui di bumi perkemahan cibubur akupun mulai merasa lebih dekat dengan dia tak canggung lagi kami saling bercanda rasanya dia bukan lagi orang yang baru aku temui, aku benar-benar merasa hal yang berbeda dengan biasanya.
Sore itu setelah aku selsai kegiatam GDV aku langsung menuju lapangan utama untuk langsung melanjutkan gladi pensibud kebetulan sore itupun dia bilang kepadaku akan ke lapangan utama untuk gladi karnaval untuk esok hari, singkat waktu berlalu giliran Konda Banten untuk gladi akupun siap-siap membereskan alat untuk pensibud, saat itu aku mencari dia yang katanya ke lapangan utama namun tak aku temukan aku mencari di depan panggung tak ada, aku kira dia tak jadi kelapangan utama waktu itu, tak kusangka ternyata dia ada di samping kiri panggung dia sedang duduk bersama temanya di bawah burung garuda, waktu itu aku tak sadar akan kehadiran dia saat aku melihatnya dia langsung melambaikan tangan padaku sontak aku kaget dibuatnya, akupun langsung membalas lambaian tangan dia kemudian melangsungkan gladi sore itu.
Pada malam harinya akupun persiapan pensibud dan sebelum aku perfom aku titipkan handponeku padanya akupun tak tau kenapa aku sampai kepikiran untuk menitipkan handponeku padanya padahal waktu itu sudah ada tempat menitipkan handpone di pinkonda, entah mungkin perasaan ini yang membuatku ingin menitipkan handponeku padanya.
Perfomku pun sudah selsai aku menemui dia kembali karna handponeku di pegang oleh dia aku mengontek dia dengan handpone temanku kemudian aku menemui dia di depan stand KALSEL, malam itu kami kembali berbincang seakan sudah kenal lama pembicaraan kamipun semakin mengasikan, dia mulai bertanya tentang kehidupanku khususnya di pramuka dan akupun sebaliknya, di malam itupun aku memberi dia ikat kepala khas sunda, memang pertamanya aku sudah bilang kedia kalau aku mengajak dia tukaran barang namun dia tak ada barang khas yanh dia bawa akhirnya akupun hanya meminta bagde kwardanya sebagai kenang-kenangan karna bagde kwardaku semuanya hilang dan sebagai gantinya aku memberikan ikat kepala itu.
Awalnya aku ingin memberi kain baduy namun karna kain baduyku hilang aku tak jadi dan kugantikam dengan ikat kepala, akupun memakaikan ikat kepala itu ke dia aku aga grogi saat aku memakaikan ikat kepala itu karna aku harus bertatapan langsung dengan dia, melihat wajahnya sangat dekat membuatku semakin grogi saja, senyuman dan tatapan matanya yang indah membuat aku semakin tak karuan saat itu detak jantungku berdebar dengan kencang seakan waktu tak ingin berlalu saat aku mandangi wajahnya dari dekat.
Waktupun akhirnya berlalu tak sadar sudah larut malam, saat itu dia di ajak kepasar Rainas oleh temanya dan kebetulan akupun hendak kepasar akhirnya akupun dengan dia berjalan ke pasar bersama pada saat itu dia sempat mau injak orang entah kenapa mungkin karna tak kelihatan atau kenapa dan langsung aku tarik dia waktu itu dan dia malah ketawa, namun sesampainya di pasar aku berpisah aku ikut dengan temanku dan dia dengan temannya dan pertemuan kamipun di malam itu berakhir.

AKU,KAMU & RAINASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang