D U A

49 30 23
                                    

Melihat ketiga temannya murung, Jisoo mencari cara agar ketiga temannya tak kembali mengingat masa lalu kelam mereka. Dengan bermodalkan pipet pada minumannya, Jisoo memulai aksinya.

Jisoo menghisap sedikit minumannya lalu menahannya dan ...

"Ih, kamu jorok banget! Masa minumannya di tiup ke aku gitu, sih!" Rosé sebal kepada Jisoo karena Jisoo telah meniupkan sedikit air minumnya ke arah Rosé.

Melihat Rosé menekuk wajahnya sebal, Jisoo pun mentertawakan hal tersebut. Begitu juga dengan Lisa dan Jennie yang mulai mengangkat bibirnya sehingga menciptakan lengkungan indah.

"Kamu ambil jurusan seni apa disini?" tanya Jisoo pada Soo Min.

"Jurusan seni musik. Kalau kalian?" Soo Min kembali bertanya kepada keempat gadis tersebut.

"Kalau aku ambil seni teater," jawab Jisoo.

"Aku juga sama seperti Jisoo," sahut Jennie.

"Kalau aku seni lukis sama seperti Lisa," sahut Rosé juga.

Soo Min menganggukkan kepalanya mengerti. "Jadi, kalian berempat seperti terpisah menjadi dua kubu, ya!" Canda Soo Min sembari tertawa ringan terhadap mereka berempat.

"Tentu!" sahut mereka berempat dengan kompak.

×××

Jam istirahat telah usai. Kini anggota mereka bertambah menjadi lima orang, yaitu Jisoo, Jennie, Rośe, Lisa dan Soo Min. Dan sekarang mereka berkumpul kembali ke kelompok mereka masing-masing.

"Perhatian semuanya!" ucap salah seorang ketua ospek yang bernama Song Ji Hoon melalui microphone.

Mendengar ucapan sang kakak ketua ospek yang sangat terkenal akan ketampanannya, sontak saja seluruh calon mahasiswa baru pun melihat ke arah Ji Hoon.

Suasana menjadi sunyi senyap. Tak ada yang berani berbicara ketika Ji Hoon telah berbicara di depan aula, tempat berkumpulnya calon mahasiswa baru.

"Hari ini saya akan langsung memberikan tugas kepada kalian semua selaku mahasiswa baru," ucap Ji Hoon dengan tegas.

"Tugas yang pertama untuk hari ini adalah kalian harus mencari barang yang bersangkutan dengan clue yang sudah kalian terima dalam bentuk gulungan kertas," lanjut Ji Hoon lagi.

"Jika ada yang tidak kalian mengerti, kalian bisa menayakan kepada kakak pembina kalian. Barang-barang tersebut harus kalian dapatkan hari ini juga. Jika tidak, maka kami akan memberikan hukuman untuk kalian." ucap Lee Hyun-Ki selaku wakil ketua ospek.

"Dan kalian juga harus tahu apa tujuan dari diberikannya tugas ini kepada kalian dan kami akan menanyakan apa tujuan tersebut. Bagi kakak pembina, tolong di bina adik-adik kalian. So, enjoy your time!" ucap Ji Hoon kepada seluruh calon mahasiswa baru.

Semua calon mahasiswa mulai membuka gulungan kertas yang telah dibagikan.

"C dan L? Apa sih maksudnya?" gumam Lisa tak mengerti sembari mengerutkan keningnya.

"Bingung deh. Sebenernya ini barang apaan sih? Jenis barang ini banyak. Bisa makanan, minuman. Ini barang apaan sih yang di maksud?" Rosé menggeleng tak percaya menatap hanya ada dua huruf di dalam gulungan kertas miliknya. P dan Z.

"Aku juga bingung. Aku dapat huruf C dan L. Apaan coba itu. Pusing lah pusing!" Lisa mengomel tak jelas akan clue yang di dapatkannya tersebut.

"Ya sudah, mending kita cari sekarang tentang barang yang berhubungan dengan huruf-huruf yang sudah kita dapat," ucap Rosé.

"Ya sudah ayo!" Lisa menyahut perkataan Rosé dengan semangat.

Kebingungan tersebut tak hanya berada di kelompok Lisa dan Rosé saja. Namun, di kelompok Jisoo dan Jennie juga.

"Hanya dua huruf ini saja? Gila-gila!" Jisoo mengumpat sedemikian rupa sembari ingin menyobek kertas yang telah di dapatkannya.

"Kamu huruf apa saja?" Jennie bertanya kepada Jisoo.

"S dan U," sahut Jisoo dengan sebal.

"Aku huruf L dan S. Barang apa coba? Buat bingung saja," ucap Jennie.

"Daripada kita tetap berada disini, mending kita cari barang yang di maksudkan oleh clue ini," ucap Jisoo kepada Jennie.

"Iya. Ya sudah ayo kita cari!" Jennie mulai bersemangat mencari barang yang di maksudkan oleh clue yang di dapatkannya.

×××

Mereka berempat sangat antusias dan bersemangat dalam mencari barang dengan clue yang telah mereka dapatkan masing-masing.

"Kira-kira punyaku ini makanan atau minuman, ya?" tanya Jisoo kepada Jennie.

"Kenapa di kepalamu hanya ada makan dan minum?" tanya Jennie serius.

"Karena sekarang aku sedang lapar dan haus," sahut Jisoo sembari tertawa terbahak-bahak di depan wajah Jennie.

"Gila!" celetuk Jennie.

"Tapi, kamu nggak bisa jauh-jauh dariku, kan?" tanya Jisoo sembari tersenyum evil dan menaik-turunkan kedua alisnya.

"Au ah!" Jennie mendengus sebal kepada Jisoo lalu pergi meninggalkan Jisoo yang sekarang tertawa terbahak-bahak mengejek Jennie.

"Jennie!" teriak Rośe lalu menghampiri Jennie yang tampak terlihat kesal.

"Ada apa?" sahut Jennie dengan wajah kesalnya.

"Ada apa dengan wajahmu itu? Mengapa terlihat kesal?" tanya Lisa dengan polosnya.

"Mungkin dia sekarang sedang dalam mood yang tidak baik," sahut Jisoo dari belakang Jennie sembari merangkul pundak Jennie.

Merasakan pundaknya dirangkul oleh Jisoo, dengan cepat Jennie menyingkirkan tangan Jisoo dari pundaknya.

Jisoo hanya tertawa saja yang membuat Jennie semakin menekuk wajahnya dan membuat Rosé serta Lisa kebingungan melihat kedua sahabatnya seperti ini.

"Ada apa, sih?" tanya Lisa kembali.

"Jisoo menggodaku," ketus Jennie.

Mendengar nada biacara Jennie yang ketus, Rośe, Lisa dan Jisoo pun tertawa mengejek ke arah Jennie yang masih menekuk wajahnya.

×××

Cekrek ...

"Satu foto dari empat bersahabat telah berhasil ku dapatkan hari ini. Dan sekarang adalah waktunya untuk mengirim foto berharga ini," ucap seseorang dari arah pepohonan yang tak jauh dari keberadaan Jennie dan ketiga temannya. Tak lama kemudian, ponselnya berbunyi dan menampilkan satu nama yang membuatnya tersenyum puas.

Kringgg ...

"Berhasil mendapatkan foto mereka?" tanya seseorang dari ponselnya.

"Tentu aku mendapatkannya. Jangan memberikan tugas ini kepadaku jika aku tak berhasil mendapatkannya," jawabnya.

"Bagus! Tak salah jika aku mempercayakan tugas ini kepadamu. Jangan lupa untuk mengirim foto mereka."

"Oke. Akan aku kirim secepatnya."

D A S I  [HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang