Sedikit reda tangisku berkat tepukan pelan di pundakku yg menenangkan itu, "kalian ngomong sana" ujarku "yaudah kita coba ya " ucap Ryan, dengan harapan yg penuh aku berharadp agar mereka Mendapatkan kembali poster yang setengah jadi itu.
Karel,Ryan, dan yang lainnya keluar mencari Bu Ida untuk membicarakan masalah poster itu,akhirnya mereka berhasil mendapatkan kembali poster kelompok kami kembali.
Dengan senang hati aku kembali melanjutkan menyelesaikan posterku bagianku, baru saja aku mau mengguratkan crayon merah tua pada bagian celana seragam SD pada poster namun tanganku berhenti bergerak ketika dicekat oleh sebuah tangan berkulit putih pucat kontras dgn tangan cokelatku.
"ehhh apaan nih" ucapku seraya menatap si pemilik tangan,
"Harusnya dicampur orange biar ada gradasi terus dikasih putih" Sahutnya ,ternyata itu Karel ." iyaa....iyaaaa"
"yaudah sana kenapa diem ? " tanya Karel
" yang bego siapa coba ? Begimana bisa gue gerak orang tangan gue kek diborgol begini, tangan lu dingin amat dah kayak besi tapi keringetan geli"
Dengan cepat Ia melepaskan cekalan tangannya lalu melanjutkan apa yang sedang dilakukannya tadi. Tanganku mulai menggurat bebas diatas karton putih membuat gradasi gradasi warna.
..................................................
Dengan puas aku menerima nilai 95 yang diberikan oleh guruku, tidak sia-sia tangisanku tadi pagi , tak sia-sia pula tangan Karel yang sejuk itu mencekal tanganku. Berkat idenya lah bagianku dipuji berat oleh guruku.
"Anjirrrrr gue gak nyangka bisa selesai, gue kira bakalan minus deh nilai kita " ujar fitri dengan wajah berbinarnya.
" Iyaaa woy gue seneng banget sumpah , Alhamdulillah Ya Allah"
Syukurku karena hasilnya tak seburuk bayanganku." Btw, makasih loh Rel lo ngingetin gue buat ngasih gradasi makasih banget juga udah bersedia satu kelompok sama gue makasi deh makasihh banget" .
" iya sama sama "ucapnya dengan wajah masam
" Kamu kok kayak gak seneng gitu ya Rel " timpal Nadila dengan polosnya.
"Seneng kok" sahutnya dengan menampakkan seulas senyum diiringi lesung pipinya .
"Bil aku besok tanggal berapa?"
" Tanggal 5 emang kenapa?" tanya Bila
" ya ampun besok gue gak ikut belajar gue lomba , asek dah liat liat cogan SMA sebelah " ucapku dengan sumringan
"yaudah nanti aku bilangin sama Dea atau sama Putra "
" Ke liat Ke liaaatt OMG Natan tuh Natan masuk ke kelas kayaknya abis dari lapangan basket deh , seksi banget anjir "
Ucap Nadila dengan menggebu gebu.Almira datang bersama Dea duduk di bangku depan Aku dan Nabila.
" Kenapa Keya?" tanya Dea
" Liat deh Dila lagi fall in love nihhh" ujarku dengan suara yang cukup keras
"Sama yang onoh ya Ke yang nggak pake seragam ituloh" Almira menyahut
Wajah putih Nadila sudah memerah akibat ejekan dari Keya dan Almira , belum juga padam wajah Nadila memerah kembali ketika Natan datang dan menarik kursi duduk disebelah Nabila.
An: Holaaa sudah lama tidak apdet :)
Rindu tyduck vomentnya ditunggu heuheuheu
Sayang Kalyannnn💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen FictionPelangi. Hidup itu kayak pelangi ada yang datang lalu pergi gitu aja tanpa ninggalin bekas. Tapi sekalinya muncul luar biasa gaakan kita sangka, warnanya emang selalu cantik Tapi bukan berarti ceritanya selalu indah.