Regret (?)

35 4 7
                                    

Cuaca yang awalnya dingin menjadi semakin dingin, langit yang awalnya memang redup menjadi semakin redup ditambah dengan kilatan warna jingga yang terang diufuk barat.

Sang surya semakin merendah, lelah menerangi bumi dengan sinar redupnya di musim gugur yang lekat dengan guguran daun berwarna kuning kemerahan.

Semakin dingin cuaca diluar sini semakin sepi pula jalanan yang aku lewati. Hanya terlihat beberapa pedagangan di pinggi jalan yang menawarkan makanan dan minuman hangat untuk mengurangin dingin yang menusuk kulit.

Entah apa yang aku rasakan sekarang, yang jelas aku merasakan kekosongan yang kentara dihatiku. Inikah yang aku dapat setelah berjuang melawan penyakit sialan itu selama hampir setahun ?

Inikah bayarannya ?

Inikah akhirnya ?!


Persetan dengan pepatah yang mengatakan akan ada pelangi setelah hujan, tapi kalau pelanginya sudah ikut lebur dengan air hujan apa yang bisa kita lakukan /?

Memohon kepada Tuhan untung mengembalikannya seperti semula ?

Tuhan memang murah hati dan akan memberikan pilihan yang paling terbaik untuk kita. Tapi perlu diingat lagi, Tuhan akan memberika yang terbaik bagi kita dari sudut pandangng-Nya bukan dari sudut pandang kita.

Setelah lelah berjalan menyusuri jalanan yang aku lewati, aku mendudukan diriku di bangku besi di bawah pohon yang berguguran  dengan ditemani cahaya lampu taman di atas kepalaku.

Aku kembali mengingat – ingat kejadian yang menimpaku belakangan ini, kejadian yang menjadi pukulan keras dalam karir di masa mudaku ini. Kejadian yang membuat usaha yang aku rintis sejak lima tahun yang lalu hancur seketika.

Saat aku kabur dari agensi malam itu, aku benar – benar kembali kerumah menceritakan semua yang aku lalui selama seminggu di asrama bersama teman – teman segrupku.

Ah apakah aku masih pantas menyebutnya seperti itu ?

Setelah diskusi panjang antara aku, kedua orang tuakan dan agensi yang masih menaungiku sampai detik itu, aku resmi keluar dari Sky Evolution.

Aku tidak tau keputusan yang aku buat ini benar atau salah, tapi aku merasa aku ingin mengakhirinya. Walaupun saat itu agensi meminta ganti rugi 3 kali lipat dari denda seharusnya aku masih tetap kukuh pada pendirianku.

Aku ingin keluar!

Lagi pula keluargaku masih cukup kaya untuk membayar semua biaya ganti rugi perusahaan yang tidak seberapa itu.

Ayah dan Ibuku hanya pasrah, mereka menyerahkan semua keputusan itu kepadaku, apa pun yang terjadi mereka akan selalu mendukungku 100 persen. Mereka benar – benar orang tua yang baik hingga kadang membuatku sedikit berdosa membuat mereka membayar biaya ganti rugi yang tidak masuk akal itu.

Maafkan aku Ayah, Ibu !

Setelah pengadilan mengenai keluarnya aku dari Sky Evolutin selesai, berita itu mulai menyebar luas layaknya dedaunana kering yang dihempas angin kencang.

Jalannya pengadilan ini dilakukan secara rahasia, jangankan penggemar para staff dan idol di agensiku juga tidak ada yang mengetahuinya. Tidak heran setelah kabar itu keluar banyak orang yang tidak menyangka bahwa aku akhirnya keluar dari grup setelah vakum hampir setahun.

Kebanyakan dari mereka mengatakan kecewa dengan keputusanku tersebut, namun tidak sedikit pula yang senang atas itu.

Haha sebegitu tidak diinginkannya’kah keberadaanku di grup musik itu ??!

Entah kenapa memikirkan itu membuatku ingin tertawa, menertawai diriku sendiri yang begitu bodoh dengan menganggap semua orang itu menyayangiku. Ya, kebanyakan dari mereka hanyalah pembual.

Bosan dengan melamunkan hal – hal memuakan itu aku memilih untuk mengambil ponsel yang aku rindukan di dalam tas punggungku. Dari sejak awal sampai akhir pengadilan berlangsung aku sengaja mematikan ponselku, agar benda persegi panjang tersebut tidak mengganggu pikiranku.
Jadi kurasa sekarang merupakan waktu yang tepat untuk membangkitkannya kembali.

Layar pipih tersebut mulai bersinar, memperlihatkan foto anggota lengkap Sky Evolution saat tampil untuk pertama kalinya di sebuah acara penghargaan. Kurasa aku akan mengganti foto itu nanti.

Sebuah notifikasi tidak terduga muncul dari ponselku. Keano mengirimiku sebuah email, ahh lebih tepatnya dua email tadi malam dengan jarak waktu yang berdekatan.

August 13 | 00.00

August 13 | 00.27

Untuk apa dia melakukan itu ?!

Isi dari email itu membuatku sedikit terkejut, ternyata dia masih mengingatnya. Email pertama berisi beberapa penggal kalimat ucapan selamat ulang tahun untuku dengan sebuah pertanyaan di akhirnya ‘kau dimana sekarang ?’.

Haha, aku sampai melupakan fakta kalau sekarang masih bagian dari hari ulang tahunku.

Isi dari email kedua membuat tubuhku seketika menegang, apa maksudnya ini ?!!







____________________

00.27

Illo apa yang kau lakukan ??! kau serius keluar dari grup ??!!!!
Apa yang kau pikirkan hingga melakukan itu ?!! apa penyakitmu itu sudah menjalar hingga ke otakmu ?!!! 
Abriana bilang kau melakukannya karena sikap kami yang berbeda saat kau kembali. Demi Tuhan apakah otakmu sudah tidak bekerja dengan baik lagi ??!!

Kami hanya sedang mengerjaimu saat itu, apakah kau lupa cara membaca kalender ?!! kami hanya berniat membuat kejutan ulang tahun untukmu dan kau dengan gilanya melakukan tindakan bodoh sepeti itu ?!! kemana perginya otak jeniusmu yang selalu kau bangga – banggakan itu ?!!

Kalau aku tau akhirnya akan menjadi berantakan seperti ini aku tidak akan pernah setuju dengan ide gila Alterio sialan itu. Tapi kenapa juga kau menanggapi masalah kekanak – kanakan ini dengan sesuatu yang lebih gila seperti itu. Kau benar – benar bodoh !

Terserah padamu, kau yang memilih pilihan bodoh itu, semoga kau senang setelah menjauh dari kami !

Kuharap ini tidak menjadi kado terburuk yang pernah kau terima !

____________________

























“Aku . . . . menyesal melakukannya!”












.

.

.

.

.

.

.







FIN




















































Sekian cerpen gaje gua (":

Akhir kata gua ucapkan terima kasih buat kalian yang udah buang" waktu cuma buat baca story gaje gua ini ((":



Jangan bunuhh guaa TTvTT

BYEEE LUVV ~

Forgotten ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang