Pdf bisa di beli wa +62 822-1377-8824 (putri)
Ebook di playstore buku
Langkah Ameera terhenti dari kejauhan ia menatap sosok pria bersama tuan marva duduk santai di kursi sofanya. Ameera menunduk cemas, ia ragu menghampiri tuan Marva karena tuan Arkana juga ada di sana.
Ameera sudah tidak nyaman dengan tatapan tuan Arkana bagai mana pria itu memperhatikan dari cara bicaranya, semua di dalam diri tuan Arkana membuat Ammera resah.
Mungkin ia berlebihan hanya karena tuan Arkana seorang polisi padlh kasusnya sudah lama di tutup, tidak mungkin juga tuan Arkana mengenalinya lalu menjebloskan nya ke dlaam penjara.
Ameera menghela nafasnya menormalkan detak jantung nya yang memompa cepat. perlahan ia melangkah menghampiri majikannya dengan menuduk malu malu ia melirik Marva yang asik berbicara pada Arkana.
"Tuan memanggil saya," Kata Ammera hingga pria itu menoleh padanya.
"Iya Ameera." Marva berdiri tersenyum mengambil beberpa kotak segi emapt berwarna hitam di serahkannya pada Ammera. " Ini adalah gaun untuk mu dan pelayan lainnya, ingat milikmu kotak paling atas, gaun dari kualitas terbaik dari yang lainnya." Kata Marva.
deg
Gaun baru lagi kenapa tuan Marva selalu memberikan nya gaun pdlh di dalam lemari sudah banyak gaun pemberian pria itu, lemari kecilnya hampir penuh sampai Ameera bingung terpaksa pakaiannya yang lainnya di simpan Ameera di dalam kardus di bawah ranjangnya. Ameera mengernyitkan keningnya menyodorkan kotak itu pada tuan Marva, ia harus menolak kalau ia merima pwmberian pria itu terus maka akan selalu berkelanjutkan.
"Maaf tuan aku tidak bisa menerima ini." Kata Ameera tegas, ia tidak peduli lagi akan tatapan tajam dari Arkana yang memperhatikannya heran.
"Memang kenapa Ameera, aku ikhlas memberikannya padamu." Kata Marva dengan kening mengenyit dalam, baru kali ini Ameera menolak pemberiannya biasanya tidak pernah trrjadi.
"Bukan itu tuan, Aku merasa tidak pantas menerima pemberian tuan." Kata Ameera menggigit bibirnya.
Marva tersenyum samar, bagi Marva wanita di hapapannya ini sangat polos, memang marva sadari semua gaun yang di hadihkan nya pada Ameera tidak pernh sekalipun di kenakan wanita itu. tapi menurut Marva itu wajar selama ini Ameera tidak terlihat berkencan dengan seorang pria maka Marva pun menyimpulkan Ameera tidak memiliki kekasih, waktunya di gunakan hanya bekerja dan membaca buku.
"Itu gaun untuk kamu kenakan nanti di malam pesta pertunangan ku Ameera sama dengan gaun yang ku berikan dengan pelayan yang lainnya, aku ingin kalian ikut menikmati malam kebahagiaan ku." Jelas Marva.
deg
Jadi Ameera telah salah sangka, Wajah Ameera memerah menyeasali kebodohannya, ia fikir gaun ini hadiah seperti sebelumnny yang hanya di kasih cuma cuma untuk ameera teryata gaun untuk peresmian pertunagan tuan Marva.
teryata tuan Marva memiliki kekasih, Ameera tidak pernh melihat tuan Marva membawa seorang gadis ke rumah untuk sekedar makan malam."Maaf tuan, ku fikir.." kata Ameera tersendat.
Ammera merundukan kepalanya sedikit, ia ingin segera pergi dari hadpaan Marva, rasanya sangat malu sekali terlebih terdengar suara Arkana tertawa pelan.
"Kau boleh pergi Ameera dan jangan lupa kasihkan ini ke pelayan lainnya." kata Marva tersenyum ramah.
"Baik tuan." Ameera berbalik secepatnya ia melangkah hampir saja ia tersandung karena ingin buru buru ke belkang.
"Lucu! "Arkana buka suara masih memperhatikan Ameera dari kejauhan.
"Lucu atau cantik?" Tanya Marva kembali duduk bersebrangan dengan Arkana.
![](https://img.wattpad.com/cover/124881237-288-k347515.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ameera (Series) √
RomanceRomance (Sebagian isi cerita sudah di tarik, tersedia versi buku dan ebook di playstore) Aku mencintai tapi tidak di cintai. Aku benar tapi di salahkan.