Jadi seperti ini akhirnya?
Jadi seperti ini cara kita berpisah?
Jadi seperti ini cerita kita selesai?Pertemuan di akhir Oktober itu benar-benar mengakhiri kita.
Jogja sedang gerimis kecil, kita duduk di lantai dua dan berbicara tanpa melihat mata satu sama lain. Entah karena canggung atau takut akan goyah.
Kamu berbicara seakan tak bisa lagi menahan. Tapi tetap saja kita duduk dua jam. Berbicara entah apa. Dan sampai kata akhir dan tak ada ujung itu keluar, dan kita berpisah di lantai 2.Dan air mata yang aku teteskan sekali itu jadi pertanda bahwa kita benar-benar selesai, dan sebagai tanda bahwa bukan hanya aku yang merasa sendirian, bahwa aku yang paling terluka. Satu tetes air mata itu sebagai tanda lamanya kamu ragu, lamanya kamu menahan, lamanya kamu sakit hati.
Percaya kataku.
Kita berdua sakit hati.
Kita berdua kesepian.
Kita berdua terluka.
Dan bukan hanya kamu yang menyuka, tapi aku juga.Dan akhir Oktober di Jogja sore itu, jadi hari tanda kata kita telah hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Malam
PoetrySelamat malam untuk kamu, yang berada di tengah-tengah lampu kota. Selamat malam untuk kamu, yang aku harap tak pernah jadi masa lalu.