part 4

41.2K 2.4K 28
                                        


Semoga suka😉

Happy readiNg...

◆◆◆◆◆

Jay masuk kembali kekamar setelah memerintahkan salah satu omeganya untuk membawa makanan dan juga menyuruhnya menghubungi dokter, karena Jay merasa keadaan Lunanya tidak baik-baik saja. Jay  berjalan kembali menuju sofa, mendudukan dirinya diatas sofa sesekali dia menarikan kedua sudut bibirnya sehingga lesung dikedua pipinya terlihat karena tingkah matenya yang sesekali mengagumi ruang kamarnya.

Tidak begitu lama pintu kamar diketuk.

Tokk..tokk..

"Masuk!" perintah Jay.

Jay segera berdiri menghampiri pintu, dua orang omega yang masuk dengan membawa nampan makanan serta diikuti dokter yang diminta Jay untuk segera datang kemansionnya.

"Berikan pada Luna!" Perintahnya dengan suara bariton. Omega itu menundukkan kepalanya, segera melangkahkan kakinya menuju sang Luna yang berada disisi ranjang.

"Siapa yang harus saya periksa, Alpha?" tanya seorang dokter yang sudah datang juga masuk kedalam ruang kamar.

Jay yang mendengar pertanyaan tersebut langsung menolehkan kepalanya, menatap dan menjawabnya "periksalah Luna, aku lihat dia sedang tidak baik-baik saja dan periksa juga luka dikakinya, saat dia berjalan langkahnya sedikit tertatih" Jay menjelaskan apa yang harus dilakukan dokter tersebut. Dirinya juga bersyukur karena dokter yang dipanggil adalah dokter perempuan, bukan laki-laki. Ia takut jika rasa posesif muncul tiba-tiba jika matenya harus diperiksa dokter laki-laki.

"Baiklah" jawab dokter tersebut. Jay ikut menghampiri Cristal di ranjang dan berdiri dengan kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana.

"Ini Luna makanannya" ucap seorang omega yang memberikan makanannya pada Cri

Cris yang mendengar nama tengahnya di panggil merasa heran dan mengerutkan kedua alisnya karena dia belum memperkenalkan dirinya walaupun sudah, itu juga  hanya dengan nama panggilannya Cris bukan nama tengahnya.

"Bagaimana kau tau namaku Luna?" tanyanya pada omega sembari mengambil nampan makanan.

Jay, dokter dan omega membelalakan matanya. Omega tersebut merasa gelisah karena Lupa untuk tidak memanggil Lunanya dengan sebutan Luna, hanya menundukkan kepalanya dan kata-katanya terbata-bata "ma..maaf..kan saya nyonya"

Cris melihat yang melihat omega tersebut gelisah mencoba mencairkannya "hahaha...tidak apa-apa jika kau memanggilku Luna, karena nama tengahku memang Luna" Cris menjawab dan sedikit memberi jeda "namaku Cristal Luna Fredic, kau bisa memanggilku Cris atau Luna, jangan memanggilku dengan sebutan nyonya karena tidak nyaman untukku" lanjut cris.

Jay, dokter dan omega tersebut menghela napasnya karena ketegangan yang baru saja terjadi.

"Ba..baik, Luna" jawab omega tersebut dan segera pamit keluar kamar sedangkan dokter yang tadi sudah tiba segera memeriksa keadaan Cristal.

"Luna, hanya kelelahan dan sedikit ketakutan, kakinya juga luka seperti yang anda lihat Alpha, mungkin dia terlalu lama lari" penjelasan dokter tersebut dan segera menulis resep obat yang harus dibeli "ini resep obatnya dan anda harus segera menebus obatnya" seru dokter tersebut dan memberikan surat resep obat. Jay hanya menganggukan kepalanya dan dokter tersebut pamit menundukkan kepala tanda hormat. Tidak lama Dave masuk, karena pintu kamar tidak di kunci.

"Alpha..mereka sudah datang" bisik Dave di samping Jay.

Jay hanya mengangguk dan berkata "kau suruh salah satu omega untuk menebus obat ini dan berikan pada Luna!" perintah jay "aku akan segera turun kebawah" sambungnya, Jay memberikan resep obat tersebut kepada Dave. Setelah menerima kertas yang diberikan oleh Jay, Dave segera keluar dan menyuruh salah satu omega segera membeli obat.

"Aku harus turun dulu kebawah, mungkin agak lama kembali karena ada tamu dan pertemuan, kau makanlah dan segera istirahat, nanti obatmu segera datang" ucap jay

"Terimakasih.." jawab Cris dan Jay hanya menganggukkan kepalanya serta senyum yang dia buat tulus menampilkan lubang dikedua pipinya terlihat dan segera meninggalkan kamar. Cris yang melihat tersebut terpana dengan lesung pipi diwajah tampan Jay.

♧♧♧♧♧

Jay dan para tamunya yaitu Alpha dari pack-pack lain di ruang rapat segera memulai rapatnya setelah acara makan malam tadi. Mereka membahas tentang kerjasama untuk saling tolong menolong jika ada sekelompok rogue menyerang pack ataupun serangan dari yang lain.

Rapat berjalan dengan baik namun karena melihat tingkah Alpha yang terkuat dan terkenal dengan sikap dingin juga datar dalam ekspresi sekarang mimik muka tesebut terlihat begitu berbeda, dengan perubahan tersebut sesekali tersenyum walaupun tidak terlalu terlihat jelas karena Jay hanya  tersenyum tipis, dalam menyampaikan pesannya menimbulkan beberapa pertanyaan dari Alpha yang lain.

"Sepertinya hari ini anda sangat senang Alpha. Apakah anda sudah menemukan matemu Alpha Jay?" tanya salah satu alpha dari pack lain.

"Darimana anda tahu Alpha Jack?" Jay tidak menjawab pertanyaan yang diajukan dirinya tapi malah balik bertanya.

Semua yang mendengar Jay balik bertanya pun tersenyum. Karena mereka yakin Alpha terkuat dipulau ini sudah menemukan matenya.

"Terlihat dari wajahmu alpha, kau terlihat begitu senang hari ini" jawab jack

"Benarkah?" Tanya Jay lagi sembari menatap yang lain, benarkan dirinnya terlihat begitu bahagia seperti yang dikatakan Jack. Dan alpha yang la mengangguk kepalanya. "Ya, kau benar Jack aku sudah menemukan mateku dan juga merupakan Luna pack ini" ucap Jay senang memberitahu.

Semua yang yang mendengar pun segera menghampiri jay dan memberikan ucapan selamat.
"Kau harus menjaganya dengan baik alpha Jay" seru jack.

"Tentu saja karena dia mateku, Luna pack ini" tegas jay.

Rapat dan pertemuan pun berakhir.

♤♤♤♤♤

Setelah acara rapat tersebut selesai Jay segera menuju kamarnya ingin melihat keadaan matenya. Setelah masuk dalam kamar, Jay melihat Cris sudah tertidur di ranjang.

"Dia tidur pun masih terlihat cantik, Max" Jay yang mulai berbicara melalui mindlink pada Max dengan sesekali mengusapkan rambut Cris.

"Iya Jay, dia memang cantik.." jawab max "aku ingin kita segera menandainya jay" lanjut Max.

"Sabarr Max, kita jalani secara perlahan agar Luna bisa menerima keadaan kita, kau tahu sendiri dia trauma dengan wolf "

"Kau benar kita harus bersabar walaupun ku tidak bisa menjamin kesabaranku Jay"

"Aku tahu itu, tapi aku juga merasa bersyukur karena melihat kejadian itu yang mate kita lihat kita bisa bertemu dengan mate kita Max, tapi dilain sisi aku juga membencinya karena mengakibatkan mate kita ketakutan" ucap Jay dan menghentikan usapannya berganti dengan mengepalkan kedua tangannya dengan erat mengakibatkan urat-urat disekitar tangan terlihat.

"Iya, kau benar aku pun sama denganmu Jay...dengan apa yang kau katakan"

"Sebaiknya kita tidur Max, bangun pagi sebelum Mate kita bangun karena aku ingin tidur memeluknya dan menghirup wanginya" ucap Jay memutuskan mindlinknya. Jay segera naik ke atas ranjang dengan hati-hati, ia berbaring disamping Cris yang sudah tertidur. Dipeluknya tubuh gadis tersebut, Jay menyusup wajahnya diceruk leher Cris sembari mengendus aroma Matenya. Tidak lama Jay ikut terlelap dalam tidurnya, Cris tidak terusik dengan Jay yang lakukan, mungkin rasa lelah yang membuat Cris lelap dalam tidurnya dan jug efek meminum obatnya yang diminumnya.
.
.
.

.

.

.

.
.

.

Mohon dukungannya vomen hehhee...😄😄

Terima kasihh..



Luna Mate✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang