"Rehan minta ijin sama kalian untuk menikahi Rena." ujar Rehan kepada kedua orangtuanya dengan Rena yang duduk disampingnya. Rehan tidak mengacuhkan keberadaan Ayla yang sedang duduk dihadapannya, dengan wajah yang sudah bersimbah air mata.
"Apa yang kamu lakukan Rehan, apa kamu tidak memikirkan perasaan istrimu saat mengatakan hal itu." Aya menatap anaknya dengan pandangan tidak percaya.
"Rehan tidak mencintainya bunda, Rehan hanya mencintai Rena." kukuh Rehan keras kepala.
"Tidak bisa begitu Rehan, kamu sudah mempunyai istri. Tidak seharusnya kamu berbicara seperti tu." ujar Aya dengan mata berkaca-kaca.
"Dan kamu, apa kamu tidak punya malu ingin menikah dengan pria yang sudah beristri." Aya menatap tajam gadis yang berada disamping Rehan. Gadis itulah penyebab anaknya berubah menjadi pembangkang seperti sekarang.
Rehan yang dulunya sangat menurut kepadanya, tapi sekarang suka memberontak semenjak mengenal gadis itu. Dari dulu Aya sudah tidak suka melihat anaknya berteman dengan gadis bernama Rena itu. Bukanya ia bermaksud membatasi pergaulan Rehan. Tapi orangtua mana, yang mau melihat anaknya terjebak dengan dunia malam, karena sering bergaul dengan anak nakal seperti itu. Dan inilah hasilnya sekarang, akibat ia terlalu membebaskan Rehan.
"Saya tau tante, tapi kami berdua saling mencintai. Saya mohon tolong ijinkan saya untuk me.." belum sempat Rena menyelesaikan kalimatnya, ayah Rehan langsung memotong ucapanya.
"SUDAH CUKUP. Dan kau Rehan, ayo ikut keruanganku sekarang." desis Arga menahan amarahnya. Arga sudah muak, sejak tadi mendengar ucapan yang keluar dari mulut Rehan, anaknya itu. Sekarang saatnya dia memberikan pelajaran kepada Rehan, karena telah berani bermain-main dengan pernikahan.
Ayla hanya diam saja, sejak tadi tidak ada satupun kalimat yang keluar dari mulutnya. Wanita itu hanya pasrah saja dengan keputusan Rehan yang ingik menikahi wanita lain, dia sudah lelah selama ini mempertahankan pernikahanya bersama Rehan. Pria itu selalu bertindak sesuka hatinya, tanpa memikirkan perasaan Ayla sebagai istrinya. Jika memang jodohya dengan Rehan hanya sampai disini, Ayla akan ikhlas menerimanya. Dari awal pernikahan mereka memang sudah salah, menikah tanpa adanya rasa saling cinta. kalau saja tidak terjadi kecelakan diantara mereka pada malam itu, pasti tidak akan seperti ini jadinya. Dan bodohnya tanpa Ayla sadari, sekarang dia sudah terjebak dengan perasaan sepihaknya kepada pria itu. Ayla mencintai Rehan. Ayla sendiri tidak tau, kapan perasaan itu mulai tumbuh dihatinya. Tapi yang jelas Ayla memang benar-benar sangat mencintai pria itu sekarang. Walaupun ia tahu hati Rehan bukan untuknya, melainkan utuk Rena. Ayla sangat membenci fakta itu. Rasanya hati Ayla sakit, ketika Rehan lebih memperhatikan wanita itu, daripada Ayla yang jelas-jelas sekarang sedang mengandung darah daging pria itu.
Ayla cemburu. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, untuk merebut hati Rehan agar beralih kepadanya. Rena terlalu sempurna untuk menjadi sainganya.
"Kamu tenang saja, sampai kapanpun hanya kamulah menantunya Bunda. Ayah dan bunda tidak akan pernah merestui Rehan menikah dengan wanita lain." ujar Aya kepada Ayla. Sekaligus menyindir Rena yang masih duduk disana.
Rena langsung menundukan wajahnya ketika mendengar ucapan dari ibu Rehan yang seakan sedang menyindirnya itu. Seharusnya bukan dia yang mendapat perlakuan seperti ini dari keluarga Rehan. Tapi Ayla lah yang pantas mendapatkan hal itu. Rena yang lebih dulu mengenal Rehan dan menjadi kekasih pria itu. Jelas-jelas disini Renalah yang menjadi korban. Kenapa sekarang, menjadi dia yang disalahkan? Ini tidak adil.
Ayla hamil disaat Rehan sedang menjalin hubungan denganya. Wanita itulah yang sudah merebut Rehan dari Rena, bukan dirinya. Apa salah, jika Rena ingin memperjuangkan kembali hubungannya bersama Rehan? Apalagi saat ini mereka berdua saling mencintai.
****
Ayla sesekali menyeka air matanya, sembari memasukan pakaianya kedalam koper. Ayla akan pulang kerumah orangtuanya. Ayla pikir untuk apa dia dan Rehan tinggal bersama lagi, jika pria itu saja tidak menginginkan keberadaan Ayla dirumah ini.
"Mau pergi kemana kamu?" tanya Rehan yang baru saja tiba dirumah mereka. Sehabis mengantarkan Rena pulang. Wajah pria itu terlihat babak belur karena tadi dipukuli oleh ayahnya.
"Aku mau pulang, kerumah orangtuaku." jawab Ayla tanpa menatap wajah Rehan.
"Kenapa?"
"Kenapa masih bertanya? Bukankah ini semua yang kamu inginkan, aku pergi dari hidupmu." sinis Ayla.
"Kamu tidak boleh pergi." geram Rehan marah.
"Untuk apa kamu menahanku?"
Rehan terdiam saat mendengar pertanyaan Ayla. Rehan sendiri tidak mengerti kenapa dia menahan wanita itu. Rehan hanya tidak suka ketika mengetahui bahwa Ayla ingin meninggalkanya.
"Rehan, apa kamu akan benar-benar menikahi Rena?" gumam Ayla lirih.
"Iya." jawab Rehan mantap. Membuat dada Ayla kembali berdenyut nyeri. Terlihat sekali bawa Rehan sangat mencintai Rena.
"Apa, itu artinya kamu akan menceraikanku?"
"Tidak. Tapi aku akan tetap menikahinya."
Ayla tidak mengerti kenapa Rehan bersikukuh tetap mempertahankan pernikahan mereka. Padahal Ayla sangat tahu, bahwa pria itu tidak memiliki perasaan apapun kepadanya. Rehan sangat egois sekali, menahnya seperti ini tapi tidak mau melepaskan wanita itu.
"Baiklah, berarti aku yang pergi."
****
"Rehan, apa sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini." isak Rena lirih.
Rena sangat mencintai Rehan, tapi jika keadaanya seperti ini, rasanya tidak mungkin dia bisa mempertahankan kembali hubungan mereka. Rena memang sangat ingin bersama Rehan, tapi dia tidak ingin menjadi yang kedua, Rena ingin menjadi wanita satu-satunya yang berada didalam hidup Rehan.
"Tidak, aku tidak mau berpisah denganmu." ujar Rehan sembari merengkuh tubuh Rena kedalam pelukanya.
"Tapi kenapa kamu tidak mau menceraikan istrimu itu, apakah kamu mencintainya?"
"Aku tidak mungkin menceraikanya saat dia sedang mengandung anakku." jelas Rehan.
Kemudian tidak ada lagi salah satu dari mereka yang membuka suara. Rehan dan Rena terlihat sibuk dengan pikiranya masing-masing.
Rena adalah cinta pertama Rehan. Sangat sulit bagi pria itu untuk melepaskan cintanya itu. Apalagi mereka telah menjalin hubungan sejak lama. Banyak waktu yang telah mereka habiskan berdua. Hingga sulit bagi mereka untuk melepaskan satu sama lain. Rehan tahu jika apa yang dilakukanya saat ini adalah kesalahan. Tapi Rehan tidak peduli, sekalipun banyak orang yang menentang hubungan mereka berdua.
"Aku sangat mencintaimu." bisik Rena lirih.
Wanita itu semakin mengeratkan pelukanya ditubuh Rehan, seakan tidak mau, sosok Rehan hilang dari hadapanya. Rena hanya berharap hubunganya dengan Rehan tidak akan pernah berubah dan akan terus seperti ini.
"Aku juga" balas Rehan sambil mengecup kening Rena dengan sayang. Tapi ada yang aneh saat dia memeluk Rena kali ini. Pelukannya tidak seperti dulu lagi, sekarang terasa sangat hambar. Tidak ada perasaan menggebu seperti yang dia lakukan sebelumnya. Dan entah kenapa akhir-akhir ini Rehan menjadi sering memikirkan Ayla. Apa mungkin, ini hanya karena rasa bersalahnya kepada wanita itu?
****
6 Mei 2018
01:01
Cerita ini saya ubah alurnya dan saya bikin beda dari versi yang pertama. Semoga kalian suka :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unplanned Wedding
Romancesequel "MY BABY" "Apa itu artinya kamu menceraikanku?" "Tidak. Tapi aku tetap akan menikahinya." "Baiklah, berarti aku yang pergi."