17

32.3K 2.2K 50
                                    

Alfaro termenung sesaat setelah mendapat telepon dari detektif yang sudah dia sewa. Detektif itu mengatakan bahwa ayah Karina di temukan sudah meninggal dan dia meninggal karena dibunuh. Banyak bekas siksaan di tubuhnya.

Alfaro bingung harus bagaimana mengatakannya pada Karina. Mungkin ayahnya kejam pada dirinya tapi dia tetap ayah Karina.

Pintu ruang kerja Alfaro terbuka dan tampaklah wajah Karina dibaliknya.

"Masuklah sayang" kata Alfaro.

Karina masuk ke dalam dan Alfaro langsung menyuruh Karina duduk di pangkuannya. Karina duduk di pangkuan Alfaro dan dia masih diam.

"Ada apa sayang?"

" Alfa apa boleh aku keluar? Aku ingin memakan ini" Karina menunjukkan majalah yang dia bawa. Disana terdapat gambar makanan yang sangat menggiurkan bagi Karina.

Alfaro terkekeh kemudian mengecup pipi Karina. "Tentu boleh sayang tapi harus pergi bersamaku".

Karina hanya menganggukan kepalanya.

Saat di restoran, Karina segera memesan makanan yang dia inginkan. Karina kelihatan gelisah karena makanan yang dipesannya belum juga di antar.

"Kok lama ya" celoteh Karina.

" Sabar sayang" Alfaro tersenyum melihat sikap Karina.

Saat makanan di antar, Karina terlihat cemberut dan tidak bersemangat lagi.

" Kenapa sayang? "

"Ehmmm Alfa, kenapa berbeda seperti yang di majalah" Karina mengeluarkan robekan kertas dari tasnya. Ternyata dia merobek lembar di majalah yang terdapat gambar makanan yang dia inginkan.

Alfaro melihat gambar itu, tidak banyak berbeda hanya berbeda pada garnish.

"Sayang makanannya sama hanya berneda garnish"

"Mau yang seperti ini" Karina menunjuk gambar di lembaran majalah yang dia robek.

Alfaro memanggil manajer di restoran itu dan meminta agar bisa dibuatkan makanan seperti yang di gambar. Alfaro akan bayar berapa pun asal Karina bahagia. Akhirnya pihak restoran membuatkan makanan yang persis sama dengan yang Karina inginkan.

Tidak menunggu waktu lama, akhirnya makanan yang diinginkan Karina tiba. Karina bersemangat dan tersenyum saat melihat makanan itu tapi hanya sebentar. Dia kemudian kembali terdiam sambil memandang makanan itu.

"Ada apa lagi sayang? "

"Alfa pinjam handphonemu, kau tidak menyita handphoneku jadi pinjamkan aku handphonemu"

"Untuk apa? "

"Memfoto makanan ini, lagipula sayang untuk dimakan karena terlalu cantik"

Alfaro memejamkan matanya sesaat, dia hampir emosi melihat sikap Karina tapi dia sadar Karina sedang hamil jadi ini pasti masuk dalam bagian ngidam anehnya. Mamanya pernah mengingatkannya agar menuruti ngidam Karina.

"Sayang kau boleh memfotonya tapi harus kau makan ya, kasihan anak kita kan lapar"

Alfaro memberikan handphonenya dan membiarkan Karina memfotonya. Karina masih tidak mau memakannya.

"Dimakan Nana" kata Alfaro penuh penekanan.

Karina menatap Alfaro tapi kemudian dia memakan juga makanannya hanya saja perlahan Karina menangis. Alfaro bingung dengan sikap Karina.

"Kenapa menangis?"

"Sayang untuk dimakan"

Alfaro mengacak rambutnya kasar, dia hampir tidak sabar. Ternyata beginilah menghadapi istri yang sedang ngidam.

**
Wajah Karina masih cemberut karena masalah di restoran tadi. Alfaro yang tidak ingin melihat Karina cemberut akhirnya membawa Karina berjalan ke sebuah taman. Kebetulan sore itu taman terlihat ramai.

"Udah jangan cemberut lagi ya" bujuk Alfaro.

Karina diam dan memilih duduk di bangku taman. Alfaro duduk di sampingnya juga sambil merangkul Karina.

Karina memandang jauh ke depan dan matanya menangkap sosok seorang pria yang dia kenal. Seorang pria tampan yang sudah lama tidak pernah bertemu. Karina beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati pria itu.

Alfaro mengerutkan keningnya saat melihat Karina beranjak dari duduknya dan semakin mengkerutkan keningnya saat melihat Karina berjalan mendekati seorang pria.

"Nana" panggil Alfaro penuh penekanan.

Karina berhenti dan melihat ke arah Alfaro.

"Kau mau kemana? "

Karina tersadar saat melihat wajah Alfaro yang menahan emosi.

"Ehmmm, aku mau menghampiri temanku" jawab Karina pelan.

Alfaro menarik tangan Karina agar menjauh tapi ternyata pria itu sudah terlanjur melihat Karina.

"Karina" panggilnya sambil mendekati Karina.

" Hai Paul" kata Karina.

" Apa kabarmu? " pria itu langsung memeluk Karina tanpa mempedulikan Alfaro.

Alfaro sangat kesal dan dia sudah akan menghajar pria itu. Dia mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Aku baik" jawab Karina.

Alfaro semakin kesal saat melihat Karina sangat dekat dengan pria itu.

Alfaro menarik tangan Karina agar menjauh dari pria itu.

"Ayo pulang" kata Alfaro.

"Eegghhh, Alfa" Karina terkejut saat Alfaro menarik tangannya dan dia jadi takut saat melihat wajah marah Alfaro.
Alfaro tidak peduli dan dia tetap menarik tangan Karina.

"Anda siapa? " tanya pria itu.

Alfaro berhenti sejenak kemudian menatap tajam pria itu. "Aku suaminya" .

Alfaro kembali menarik tangan Karina menjauh dari Paul dan menuju ke mobilnya. Dia menyesal membawa Karina jalan-jalan ke taman.

Setelah Alfaro dan Karina menjauh, seorang wanita mendekati Paul sambil menggendong seorang bayi.

"Siapa mereka sayang? " kata wanita itu.

"Temanku" hanya itu jawab Paul. Dia tidak habis pikir melihat sikap Alfaro yang sangat tidak bersahabat.

**
Sesampainya di rumah,Alfaro membawa Karina ke kamar.

"Apa maksudnya tadi Karina" bentak Alfaro.

" Apa maksudmu? " tanya Karina.

"Mengapa pria itu memelukmu bahkan dia tidak peduli ada aku disampingmu. Aku sudah bilang,kau hanya boleh memelukku dan memandangku saja. Ingat tidak! "bentak Alfaro lagi.

Karina sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak jatuh. Dia tidak mau selalu menangis di hadapan Alfaro dan tidak mau terlihat lemah.

"Jawab Nana" bentak Alfaro lagi tapi kemudian dia memeluk Karina dan melumat kasar bibir Karina.

Alfaro tidak memberikan kesempatan Karina untuk protes atau menolaknya. Dia terus melumat bibir Karina hingga sekarang bibir Karina terlihat membengkak.

"Alfa" desah Karina.

"Diamlah, akan aku tunjukkan padamu bahwa hanya aku pemilik dirimu" Alfaro berkata penuh penekanan.

Karina hanya bisa terdiam, Alfaro sudah sangat emosi dan Karina tidak tahu apa yang akan Alfaro lakukan.
#
#
#
#
#
Maaf di gantung lagi ya, saya sedikit sibuk.

Maaf utk typo yg ada
By:queen_carol

Alfa dan Karina (Sudah Ada Versi Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang