Sesampainya di tempat tujuan, satu persatu murid maupun guru turun dari bus. Tak kecuali Varel dan Josua. Sebelum turun, mereka berdua mengusili Rahmat dan Agus. Sedangkan Rahmat dan Agus sedang tertidur pulas.
"Rel, gimana? Kita usili ni mereka? Gatel tangan gue ni" tanya Josua sembari mengambil spidol di tasnya
"Boleh juga nih. Si Rahmat jorok banget, ngeces dia" jawab Varel yang sedang mengambil hp di tasnya
"Mampus lu berdua. Gue make over dah muka lu berdua, biar cakep nya nambah" Josua cekikikan
"Biar gue fotoin mereka, gue fotografer handal ni, abis tu langsung gue upload di ig" sahut Varel sembari membuka aplikasi kamera di ponsel nya
"Gimana Rel? Udah ku foto? Cakep ni"
"Sip, udah gue foto tinggal gue upload. Yuk kita bangunkan mereka"
"1.. 2.. 3.. kebakaran... Woy kebakaran.. Bangun oy bangun.."
Mendengar teriakan Varel dan Josua membuat Rahmat dan Agus terkejut dan sontak membuat mereka terbangun."Mana kebakaran.. mana..." teriak Rahmat panik
"Neng ngendi kebakarane, neng ngendi rek" Agus pun ikutan panik
"Neng rayimu" jawab Varel dan Josua dengan kompak.
Sedangkan Rahmat dan Agus tampak kebingungan dan mereka pun saling berhadapan. Tak lama kemudian Rahmat dan Agus saling menertawakan, tanpa sadar bahwa mereka sudah dikerjai Varel dan Josua."Haha.. rek aku mesakno karo awakmu.. iku lohh.." Agus sembari menunjuk wajah Rahmat, dan mengambil kaca didalam tas
"Haha.. Agus Gus Gus.. muka lu kenapa? Komedoan? Jerawatan? Kayak muka gue ni mulus" Rahmat sembari menertawakan Agus
Varel dan Josua yang berdiri di hadapan mereka hanya menggelengkan kepala menyaksikan teman mereka yang saling menertawakan.
"Hah rayiku.. Rayiku.." Agus yang sedang berkaca
"Muka ku juga Gus, astaga" sahut Rahmat
"Oya guys gue sama Josua duluan ya. Vika pasti nyariin gue. Bye"
Varel dan Josua yang sudah membalikkan badan, dan langkah kaki mereka terhenti sejenak"Iki pasti kerjane kalian kan?" Tanya Agus memasang muka kesal
"Rel, ikutin gue ya. 1.. 2.. 3.. Lari!!!!"
Mereka pun saling kejar-kejaran
* * *
"Varel, kemana sih" gumam Vika
"Hai.."
Vika terkejut, ia tersadar dari lamunannya. Vika pun membalikkan badan, dan mereka pun saling berhadapan"Eh hai juga" sembari tersenyum, ketika ia tau yang berada dihadapannya itu adalah Varel
"Kamu nungguin aku ya?" Tanya Varel sembari mengelus kepala Vika
"Hm.. Iyaa, rel" Jawab Vika
"Maafin aku ya" Varel sembari menatap Vika
"Maaf? Maaf karena apa?" Vika sembari mengernyitkan dahi
"Karena aku, kamu jadi nunggu lama kayak gini. Soalnya tadi aku habis ngerjain Rahmat dan Agus"
"Iyaa nggak apa kok, lagian kamu kayak nggak ada kerjaan lain" Jawab Vika nyengir
Pak Fauzi, selaku guru fisika SMA Garuda Sakti mengajak para siswa dan siswinya untuk berkumpul terlebih dahulu, karena ada beberapa pengumuman yang akan ia sampaikan. Bukan hanya itu saja, ia harus membagi beberapa kelompok. Di bawah pepohonan yang rindang, para siswa dan siswi baris dengan tertib sembari mendengarkan beberapa pengumuman dari Pak Fauzi.
"Perhatian semuanya.. Ada beberapa pengumuman yang akan saya sampaikan. Dan saya akan membagi beberapa kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 10 orang" Pak Fauzi dengan tegas
"Rin, semoga kita sekelompok ya" goda Kevin ke Rina yang berada di samping nya
"Ogah" balas Rina cuek
"Pasang telinganya baik-baik. Kelompok 1, untuk yang perempuan: Rina, Dini, Angel, Fivi, Tia. Laki-laki nya: Josua, Kevin, Gema, Handi, Joko
"Tunggu.. Gue nggak salah dengarkan? Gue satu kelompok sama kevin?" Tanya Rina dengan wajah cemberut
"Tanda nya kita jodoh dong" Kevin sembari mengedipkan mata nya ke Rina
"Gue nggak mau berjodoh sama elu" teriak Rina dan menginjak kaki Kevin
"Lanjut kelompok 2: Dian, Sari, Winda, Rere, Fauziah, Eko, Januar, Andra, Hito, Rendi
"Dian Sari sekelompok. gue terlantar." Gumam Rina
"Kelompok 3: Vika, Zizah, Ivy, Tari, Nadya, Varel, Barra, Jerry, Vian, dan Aldo"
"Sip, Vika sama Varel sekelompok" sahut Rahmat
"Sepertinya mereka berjodoh" sahut siswa yang lain
Vika dan Varel pun hanya tersenyum. Sembari Varel mengatakan "kemana pun kamu pergi, aku selalu ada buat kamu. Terkadang aku tak terlihat di samping mu, tapi do'a ku selalu menyertai mu. Percayalah, setiap ku berdo'a, kan ku selipkan nama mu"
Vika hanya mengangguk dan tersenyum manis
"Mereka kok so sweet ya" sambung Rina
"Kayak kita kan, Rin" ledek Kevin
"Saya lanjutkan lagi untuk kelompok 4: Ajeng, Tika, Valen, Jehan, Reni, Rahmat, Agung, Rehan, Aji, Vito. Dan kelompok terakhir Kylie, Wati, Dinda, Yanni, Hana, Agus, Galih, Julyano, Yudi dan Zeki. Sekian dan terima kasih"
"Rek, aku sak iki jauh karo konco ku" Agus sembari bertekuk lutut
"Ngga usah drama deh Gus. Lebay amat" Sahut Rina
Suasana pun mulai hening, mereka melanjutkan mendengarkan Pak Fauzi yang sedang berbicara. Pak Fauzi mengajak para siswa dan siswi nya untuk berdo'a terlebih dahulu. Setelah selesai berdo'a, saatnya mereka untuk membangun tenda. Setiap tenda diisi dengan 2 sampai 3 orang. Masing-masing kelompok menyiapkan tendanya, dan setiap anggota mempunyai tugasnya masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
GANJIL
TerrorBeberapa siswa & siswi SMA Garuda Sakti nyasar ke tengah hutan ketika ingin mencari kayu. Lantas, apa yang akan mereka lakukan? Apakah mereka akan kembali ke tempat camping? Atau tetap melanjutkan perjalanan untuk mencari kayu? Jika mereka melanjutk...