Bagian dua : Cerita ini

145 36 5
                                    

"Sebenarnya tidak ada yang buruk di dunia ini,
Buktinya duri mawarpun masih terlihat indah."

***

Di sebuah restaurant terlihat seorang pelayan sedang berjalan membawa jus jambu di atas nampan menuju meja yang diduduki oleh Cia dan Vino.

"Ini silahkan pesanannya!"
Ucap pelayan dengan meletakkannya di atas meja. Sekejap pelayan pergi ke belakang

Cia meraih sedotan yang ada di dalam gelas jus itu. Menggiurkan sekali, warna merah muda yang kental, kemudian jus itu mulai diaduk bersama biji jambu yang hancur di dalamnya. Dimasukannya sedotan itu ke dalam mulut Cia lalu meminumnya sampai jus itu tersisa setengah.
Sontak membuat Vino menganga melihatnya dan langsung meminum jus miliknya.

"Ngapain kamu liatin Cia kaya gitu?" Tanya Cia dengan pandangan sinis pada Vino.

"Aku heran aja, kamu haus atau nafsu? Cepet banget minumnya!?" Jawab Vino dengan wajah heran melihat Cia.

"Malah ngeledek! Udah Cia traktir jg, minum aja! Toh Vino aja jarang traktir Cia kan?!" Celetuk Cia kesal.

Dengan perasaan sedikit tersindir dan terpaksa Vino menjawab "Iya iya... Uhh alhamdulillah ya allah engkau telah memberikan aku sahabat yang cantik dan sebaik ini."

"Eheek"

Cia tersedak minumannya saat mendengar ucapan Vino.

"Ihhhhh Vino ga ikhlas bilangnya ya?! Sampe Cia keselek jus nih." Culasnya sambil melanjutkan minumannya.

"Yaelah gitu aja marah, Nih ya! Kamu itu kalo marah nanti cantiknya ilang tau," Balas Vino dengan nada merayu.

"Eheek"

Cia tersedak lagi karena ucapan Vino.

"Aahhh Vino bener-bener gak ikhlas, sampe dua kali gini! Ehh BTW Cia memang cantik yah! Vinonya aja baru nyadar 'blee' ." Culas Cia lagi dengan PDnya dia memuji diri sendiri.

"Ciaa!! Kamunya aja yang nafsu minumnya, sampe keselek gitu! Makanya kalo minum itu pelan-pelan." Balas Vino dengan mulut gemas.

"Udah-udah, ga ada faedahnya tau gak!" Ucap Cia dengan tegas.

"Iya lah, oh iya hampir lupa! Jadi kita bakal satu sekolahan lagi gak?" Tanya Vino mengalihkan pembicaraan.

"HARUS DONG!" Sela Cia tegas, "Kita kan sahabatan dari kecil dan selalu satu sekolahan bareng, masa sekarang nggak?" Jawab Cia pada topik pembicaraan dengan serius.

"Yes! Ok Ciaa" Balas Vino singkat mengangkat jempolnya.

Dalam pikirannya terlintas begitu saja ucapan Dinda sebelumnya...

*Ehh BTW Cia memang cantik yah!*

'Iya Ci kamu cantik, bahkan bisa menyaingi senja sore hari.
Sebenernya aku suka kamu dari kita masih duduk di bangku SMP. Andai aja aku berani ngomong gitu sekarang.'

Terimakasih kepada para pembaca❤

Jangan lupa di vote , kritik dan saran terbuka di comment👍

#goodluck_

When You Said "I Promise"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang