2

22 4 0
                                    

"Ada yang bisa saya bantu?"tanya lelaki yang sedari tadi embun perhatikan

"Eh eng...emm.."

Lelaki itu tersenyum lembut kepada embun seakan ia tau apa yang ada di fikiran wanita itu
"Saya permisi ,udah siang Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsallam"

Lelaki itu pun melangkah pergi meninggal kan sosok embun yang masih terpaku berdiri di tempat yang sama tempat dimna ia melihat dan mendengar sesuatu yang sangat jarang ia lihat dan ia dengar .
memang tak asing lagi bagi nya ayat Al Qur'an karena ayah nya selalu membaca kan kitab itu setiap selesai sholat ,namun sangat jarang bagi embun menemukan sosok lelaki muda ,berpakaian takwa duduk di bawah pohon dengan melantunkan ayat suci Al quran dengan indah nan merdu nya .bahkan ia tak memperdulikan dimana ia berada bagi lelaki itu membaca Al quran tidak hanya di mesjid saja ,tapi bisa di mana saja .

***
Di lain tempat , arkhan sedang memainkan basket nya di halaman rumah nan megah milik orang tua nya ,kali ini ia tak bermain dengan sepenuh hati tetapi bermain dengan penuh amarah ,prustasi,emosi, dan sangat kesal .

"Cucu oma,udahan dulu main nya sayang "
Mendengar suara serak dari wanita tua yang biasa arkhan sebut dengan panggilan oma itu pun langsung menghentikan aksi pelampiasan amarah nya .
Arkhan pun Langsung menghampiri oma yang sangat ia sayangi di rumah ini . oma adalah satu satu orang yang sangat ia sayangi di rumah megah dan luas yang ia tempati ,mengapa?karna bagi nya hanya oma nya lah yang selalu ada buat arkhan ,oma nya lah yang selalu memperhatikan arkhan ,dan oma nya lah yang merawat dan menjaga nya dari kecil hingga ia remaja ,mulai bangun tidur sampai tertidur lagi .sedang kan ke dua orang tua arkhan ?ia telah menganggap ke dua orang tua nya tidak ada di dunia ini ,saat mereka pulang kerumah pun arkhan tak pernah menyapa atau sekedar tersenyum ramah pada ke dua orang nya .arkhan telah kehilangan kasih sayang dari orang tua nya akibat kesibukan mereka yang selalu mengejar harta dan tak pernah merasa cukuo dengan apa yang mereka miliki dan ini lah akibat nya arkhan pun tak pernah kehilangan rasa sayang kepada ke dua orang tua nya .

"Iya oma, ada apa kok arkhan di suruh berhenti main sih?" Dengan hati hati dan Begitu lembut arkhan saat berbicara dengan oma nya .karna ia tak ingin terkesan kasar dengan wanita tua rentan di hadapan nya ini

"Oma mau bicara sama kamu sayang "
Oma tersenyum lembut kepada sang cucu sambil membelai pipi tirus arkhan
Lalu oma tertawa untuk menghilangkan rasa sedih nya
"Ihhh cucu oma sekarang udah jerawatan ,udah gede kamu sekarang ya sayang "
Arkhan pun ikut tertawa

" oma mau ngomong apa?"

"Kamu sudah punya pacar sayang?"

"Akrhan nggak punya pacar oma ,dan arkhan nggak akan mau pacaran " dengan serius arkhan menjawab pertanyaan yang tak biasa oma nya lontar kan .
Lagi lagi oma tersenyum

"Kenapa ?"

"Menurut arkhan Semua wanita itu sama aja oma , nggak bisa di percaya juga ,"
Oma mengerut kan kening nya tanda ia ingin minta kejelasan dari sang cucu.
Paham akan hal itu arkhan pun melanjutkan kata kata nya

"Gini ya oma , semua wanita itu sama aja matrealistis oma,dia rela memberikan apa yang sangat berharga dari diri nya hanya untuk sebuah lembaran lembaran kertas yang bersifat sementara itu oma ,oma paham kan "
Oma mengelus punggung arkhan
"tidak semua wanita seperti itu sayang , ada sebagian wanita yang sangat menjaga kehormatan nya ,dan hanya orang orang yang bisa menghargai diri nya sendiri yang selalu menjaga kesucian diri nya "

"Jaman sekarang susah cari wanita yang seperti itu omah " arkhan sambil mencium sayang pipi kanan oma nya

"kamu masih suka pergi malam tempat mabuk itu?"

Arkhan membeku saat oma nya menanyakan hal itu
Ia heran dari mana oma nya tau bahwa ia sering ke tempat itu

"Maksud oma club" tanya arkhan gagap

"iya cucu oma sayang"
Arkhan diam .
"Oma tau arkhan nggak pernah bohong sama oma "
Arkhan makin membeku saat mendengar pernyataan dari oma
Seakan oma nya tau apa yang sedang di fikirkan nya
Ia akan merangkai kata untuk kebohongan nya ,
Namun niat nya urung karena oma telah membaca apa yang arkhan fikirkan

"Mm..ma..maafin arkhan oma "

Bibir oma tertarik membentuk garis keriuput di sisi mata nya yang menandakan bahwa ia telah sangat tua , dan kematian semakin mendekati nya

"Oma ngerti sayang, kali ini oma maafin karna arkhan udah ngecewain oma , tapi arkhan harus janji sama oma sebesar apapun masalah arkhan , semarah apapun arkhan , jangan pernah datang ketempat itu lagi sayang ,oma mohon.. ada Allah sayang.. temui Allah maka hati kamu yang awal nya di galuti emosi dan amarah akan menjadi tenang ketika kamu ucap kan 'Allahu akbar' "
Ini lah yang membuat arkhan sangat menyayangi oma nya , sekecewa apapun oma nya kepada arkhan ia tak pernah membentak, marah atau semacam nya .
Justru oma nya lah yang membangkit kan dan menyadarkan nya dari kesalahan kesalahan yang ia perbuat .

"Maafin arkhan oma"

"Iya cucu kesayangan omaaaah"

Oma menatap arkhan nanar ,

"Arkhan "

"Kenapa oma?"

" kalo oma udah di jemput Allah ,oma minta kamu sayangi ke dua orang tua kamu ya sayang , hargai kerja keras mereka itu semua untuk kamu sayang ,tidak ada orang tua yang ingin menyia nyia kan anak nya sayang, hanya saja orang tua kamu salah dalam mengambil sikap ,oma mohon kamu mengerti mereka
Seperti oma mengerti kamu sayang "
Oma memberi jeda untuk menatap sejenak sang cucu yang air telah menggenang di pelupuk mata
"oma tidak bisa selalu ada buat arkhan ,akan ada masa nya oma tidak bisa menemani ,mendengar,dan menasehati arkhan apabila arkhan salah ,tapi oma yakin Allah akan mengirimkan seseorang yang menggantikan oma untuk kamu sayang "

Tak ada kata kata lagi yang mampu keluar dari mulut arkhan ia terlalu kalut dengan kata kata yang oma nya lontarkan .hanya air mata kedua nya yang menggambar kan isi hati sang oma dan cucu nya
.pelukan hangat yang arkhan rasakan dari oma nya membuat nya tak ingin menyudahi moment indah seperti ini .namun ada hal yang mengganggu moment haru yang di rasa kan arkhan dan oma nya
Sebuah suara dering handphone arkhan berbunyi , ia lihat ada tertera nama sahabat nya
Reno

"Hallo"

"......"

"Dimana?"

"......"

"Oke ,gue segera kesana "

"......"

Tutt..tutt...tutt...


EMBUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang